Browsing by Author "Sutarno"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKenikir (Cosmos caudatus cav.) dan Tahi Kotok (Tagetes erecta) sebagai pengendali hama pada tanaman padi(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2016-08) Wiranti, Endang wisnu; Sutarno; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
- ItemSeleksi Padi Hitam Batang Pendek Generasi M3 Iradiasi Sinar Gamma 300 Gray(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Nandariyah; Purwanto, Edi; Sutarno; Fitriana Nugraheni, Mamik; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPadi hitam Cempo Ireng merupakan salah satu kekayaan plasma nutfah di Indonesia yang perlu dibudayakan. Beras hitam kaya akan antosianin, yaitu zat warna alami sebagai antioksidan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Beras hitam juga mengandung serat, vitamin E, zat besi tiga kali lipat dibandingkan beras putih, dan kadar gula yang rendah. Budidaya padi hitam Cempo ireng memiliki kelemahan yaitu batangnya tinggi sehingga mudah rebah. Padi hitam merupakan sumber genetik yang potensial untuk dikembangkan apabila kelemahan tersebut dapat diatasi antara lain melalui pemuliaan mutasi dengan iradiasi sinar gamma. Penelitian pemuliaan ini bertujuan untuk mendapatkan benih M4 dari hasil seleksi tanaman padi hitam Cempo ireng hasil iradiasi sinar gamma 300 Gy generasi M3 sesuai dengan sifat agronomi yang diinginkan yaitu mutan berbatang pendek dan berproduktivitas tinggi. Penelitian dilaksanakan di Dukuh Taru, Dusun Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo mulai bulan Januari hingga Juli 2018. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan dengan metode seleksi pedigree, dilanjutkan analisis secara deskriptif dan uji T dengan membandingkan keragaan padi hitam M3 dengan kontrol. Variabel yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai, berat 1000 biji, jumlah biji per malai, hasil biji per rumpun, dan indeks kelebatan malai. Hasil seleksi padi hitam generasi M3 hasil iradiasi sinar gamma 300 Gy diperoleh 51 individu tanaman dengan tinggi tanaman lebih rendah dibandingkan tinggi tanaman terendah pada tanaman kontrol. Seleksi dari 51 nomor tersebut diperoleh 17 individu tanaman yang memiliki sifat berbatang pendek dan berproduktivitas tinggi dilihat dari hasil bobot per rumpun yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata tanaman kontrol.