Browsing by Author "Susanto ...[at al], Untung"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemEvaluasi Galur-Galur Green Super Rice (Gsr) Pada Kondisi Sawah Tadah Hujan Di Haur Geulis, Indramayu(IAARD Press, 2012-12) Susanto ...[at al], Untung; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianGreen Super Rice (GSR) adalah genotipe tanaman padi yang dirancang untuk memiliki daya hasil dan stabilitas hasil yang tinggi, relatif toleran terhadap beberapa cekaman abiotik serta tahan terhadap cekaman biotik utama. Penelitian ini bertujuan untuk menguji 21 galur GSR asal IRRI dan China beserta empat varietas cek, yaitu Situ Patenggang, Inpari 10, Inpari 13 dan Ciherang pada kondisi lahan tadah hujan khususnya di Kecamatan Haur geulis, Kabupaten Indramayu pada musim kering 2011. Penelitian ditata mengikuti rancangan acak kelompok tiga ulangan dengan ukuran plot 3 m x 4 m sebanyak 1-3 bibit per titik tanam. Penanaman dilakukan saat bibit berumur 21 hari dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Pengairan diberikan dengan memompa air sungai atau sumur buatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe yang diuji memiliki perbedaan nyata atau sangat nyata pada sembilan karakter agronomi yang diamati, namun tidak nyata pada karakter hasil. Galur-galur yang diuji memiliki keragaan agronomi yang baik, antara lain memiliki umur 104-112 hari setelah sebar, tinggi tanaman 91.8-126.8 cm, jumlah anakan produktif 6-15 buah, jumlah gabah isi per malai 61-153 butir, seed set 41-87% dan bobot 1.000 butir 20,05-27,35 g. Hasil riil memperlihatkan bahwa KCD1 (4.91 t/ha), SACG-4 (4.83 t/ha Weed Tolerant Rice 1 (4,78 t/ha), IR83142-B-19-B (4,46 t/ha) dan Wanxian 763 (4.34 t/ha) tidak berbeda nyata dengan cek terbaik Inpari 10 (4,26 t/ha) pada nilai P 0,137. Namun demikian, hasil riil yang lebih tinggi memberikan peluang relatif besar bahwa pengujian pada musim tanam yang berbeda atau di daerah lain dengan kondisi cekaman yang berbeda akan mengidentifikasi galur yang memiliki hasil nyata lebih tinggi daripada varietas kontrol.
- ItemPengujian ketahanan varietas-varietas unggul padi terhadap isolat bakteri xanthomonas oryza pv oryza patotype III, IV, dan VIII(BB Biogen, 2013-12) Susanto ...[at al], Untung; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenyakit hawar daun bakter (HDB), yang disebabkan bakteri Xanthomonas oryzae pv oryzae (Xoo) merupakan salah satu kendala utama produksi padi di Indonesia. Varietas tahan merupakan salah satu teknologi pokok dalam upaya pengendalian penyakit tersebut. Namun, ketahanan varietas tersebut sering kali tidak dapat bertahan lama karena dinamisnya pathotype Xoo di lapang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi ketahanan varietas unggul yang telah di lepas dalam kurun waktu dari 1963-2011 terhadap bakteri Xoo dominan di Indonesia, khususnya pathotype III, IV, dan VIII. Penelitian dilaksanakan di musim kemarau (MK) tahun 2011 di KP Sukamandi Balai Besar Penelitian Tanaman padi. Genotip yang digunakan adalah 114 varietas yang ditata dalam rancangan augmented empatblok beserta Ciherang, Inpari 13, Fatmawati, Cisantana, dan Angke sebagai cek yang diulang di tiap bloknya. Inokulasi terhadap materi penelitian dilakukan menggunakan metode pengguntingan (clipping) menggunakan isolat Xoo pathotype III, IV dan VIII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua varietas yang diuji bersifat agak tahan terhadap Xoo pathotype III (skor 3). Varietas Cibodas agak tahan terhadap Xoo pathotype IV, sedangkan Inpari 6 JETE, Ciliwung dan Walanai agak tahan terhadap Xoo pathotype VIII. Hal tersebut menunjukkan bahwa varietas-varietas yang dilepas telah memiliki ketahanan terhadap Xoo pathotype III. Namun demikian, jumlah varietas yang relatif tahan terhadap Xoo pathotype IV dan VIII masih kurang. Terungkap pula adanya penurunan tingkat ketahanan varietas yang diuji terhadap penyakit HDB khususnya pathotype IV dan VIII antara ketahanan ketika dilepas dengan ketahanan aktual ketika diakukannya penelitian ini. Sempitnya variabilitas genetik sifat ketahanannya terhadap HDB diuga menjadi penyebab cepat patahnya ketahanan tersebut. Oleh karena itu, peningkatan ketahanan dan variabilitas sumber gen varietasvarietas yang dirakit perlu untuk ditingkatkan.