Browsing by Author "Suryantana"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Genetik Gen Gag Virus Jembrana Asal Wilayah Balai Veteriner Lampung(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Srihanto, E.A.; Angeliya, L.; Siswanto, J.; Daulay, RSD; Guntoro, T; SuryantanaPenyakit Jembrana pernah terjadi di wilayah Lampung dari tahun 1976-1986. Pada tahun 2017 wabah penyakit Jembrana terjadi lagi di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung. Di Propinsi Bengkulu dikonfi rmasi 7 kabupaten/kota dari 10 kabupaten/kota terdeteksi positip virus Jembrana. Di Propinsi Sumatera Selatan dikonfi rmasi 9 kabupaten/kota dari 15 kabupaten/kota terdeteksi positip virus Jembrana. Kematian sapi bali sampai saat ini masih sering dilaporkan dan ditemukan. Perkembangan virus Jembrana sejak ditemukan pada tahun 1984 telah mengalami perubahan. Kajian ini bertujuan untuk melihat dinamika virus Jembrana di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung. Materi yang digunakan berupa data sekuens virus Jembrana koleksi Balai Veteriner Lampung. Metoda analisis dilakukan dengan melihat jarak genetik, homologi dan hubungan kekerabatan virus Jembrana. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak MEGA 6.06 yang meliputi prediksi asam amino, homologi, jarak genetik dan pohon kekerabatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa virus Jembrana yang beredar di wilayah kerja Balai Veteriner memiliki homologi berkisar 92-92,8% dengan virus Tabanan/87. Jarak genetik dengan virus Tabanan/87 berkisar antara 7,2-8 %. Gambaran pohon kekerabatan menunjukkan terdapat 2 claster virus Jembrana yang beredar di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung.
- ItemDeteksi Cemaran Salmonella spp pada Daging Ayam Segar : Kajian Diagnosa Ko-Aglutinasi(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) SuryantanaKonsumsi daging ayam di Indonesia dari tahun ke tahun 2012-2014 cenderung meningkat (Badan Pusat Statistik, 2017). World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa akibat penyakit berperantara makanan cukup besar, yakni 1 dari 10 orang jatuh sakit dan 33 juta orang kehilangan hidup yang sehat setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perangkat diagnostik secara serologis berupa Kit Rapid Test dengan metode ko-aglutinasi, menghitung sensitivitas dan spesifi tas pengujian, dan mendeteksi cemaran Salmonella spp dengan pengujian sesuai dengan hasil uji standar yakni kultur. Penelitian telah dilaksanakan mulai Oktober 2017sampai Mei 2018. Seluruh proses penelitian telah dilaksanakan di laboratorium Balai Veteriner Lampung. Penelitian ini terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu pembuatan Kit Rapid Test dan uji kinerja Kit Rapid Test. Hasil reaksi kit dengan isolat Salmonella spp terlihat sangat jelas kit dapat berikatan dengan antigen Salmonella spp yang diekspresikan dengan terbentuknya aglutinat (seperti butiran atau debris pasir lembut di dalam air). Hasil uji dari 55 sampel daging ayam segar dengan Kit Ko-Aglutinasi positif sejati sebanyak 7 sampel, positif palsu 3 sampel, negatif sejati 45 sampel dan negatif palsu tidak ada. kit uji cepat rapid test Ko-Aglutinasi Salmonella memiliki sensitifi tas 100 % serta spesifi sitas 93,75%, konsentrasi bakteri minimal yang bisa terdeteksi oleh kit uji cepat sebesar 1,5 x 103, ditemukan cemaran Salmonella sp pada sampel daging ayam yang dikoleksi dari lapangan. Kit Rapid Test Salmonella spp direkomendasikan sebagai uji terakreditasi di laboratorium dan perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengujian cemaran daging lainya dengan kit uji cepat rapid test Ko-Aglutinasi.
- ItemKejadian Keguguran pada Sapi di Provinsi Lampung Tahun 2019(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Suryantana; Susilo, J.; Direktorat Kesehatan HewanKeguguran merupakan proses luruhnya atau lepasnya foetus sebelum waktu kelahiran. Secara umum kejadian abortus berdasarkan penyebabnya dibagi dua yaitu abortus yang diakibatkan oleh faktor infeksius dan non infeksius. Secara ekonomi, abortus merupakan satu masalah besar bagi peternak karena kehilangan fetus dan dapat juga diikuti dengan penyakit pada rahim serta ketidaksuburan untuk waktu yang lama. Abortus disebabkan oleh faktor infeksius dan faktor non infeksius. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan kejadian keguguran di Provinsi Lampung pada tahun 2019 berdasarkan waktu terjadinya, distribusi kasus, umur keguguran, serta distribusi keguguran pada masing masing breed sapi. Koleksi data dilakukan dengan mengunduh data Isikhnas root 361. Seleksi data, pembersihan dan olah data secara deskriptif dengan pivot table dalam bentuk kurva epidemik dan grafik kejadian abortus. Kejadian keguguran yang dilaporkan petugas melalui Isikhnas sebanyak 282 kasus. Kejadian meningkat bulan Maret dan Mei, puncaknya terjadi bulan Juli, Agustus hingga September. Kejadian keguguran tertinggi pada sapi peranakan ongole, simental dan limousine. Kejadian keguguran di trimester ke 2 (48%), trimester ke 3 (29%), dan trimester pertama 23 %. Kabupaten yang melaporkan abortus tertinggi adalah Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Way Kanan. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa puncak kejadian keguguran terjadi bulan juli, keguguran paling banyak pada trimester ke 2, keguguran tertinggi pada sapi peranakan ongole, dan Kabupaten lampung Selatan paling banyak melaporkan kasus keguguran pada 2019. Keguguran menimbulkan dampak ekonomi yang cukup tinggi di peternak, sehingga ke depan sebaiknya dilakukan identifikasi permasalahan utama penyebab keguguran melalui program surveilans, investigasi, pengisian questioner, olah data dan uji konfirmasi laboratorium.