Browsing by Author "Suretno, Nandari Dyah"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPemberian Jerami Padi Fermentasi dan Hijauan Rumput pada Sapi dengan Penambahan Konsentrat di Musim Kemarau(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Hevrizen, Reli; Basri, Elma; Pujiharti, Yulia; Suretno, Nandari Dyah; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPenelitian pemberian jerami padi fermentasi bertujuan untuk mengetahui potensi jerami padi sebagai pakan sapi dan perbandingan respon pertambahan berat badan sapi di musim kemarau yang diberikan pakan berbasis jerami padi fermentasi dan rumput segar dengan penambahan level konsentrat. Lokasi penelitian dilakukan di Kelompok Tani Harapan Jaya Desa Poncokrisna, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran pada bulan Januari-Desember 2015 dengan lama penelitian selama 60 hari. Bahan penelitian menggunakan Sapi Peranakan Onggole (PO) jantan berumur 1,5-2,5 tahun sebanyak 28 ekor. Perlakuan menggunakan 7 (tujuh) jenis pakan yaitu Jerami fermentasi + 1 kg konsentrat (A); Jerami fermentasi + 2 kg konsentrat (B); Jerami fermentasi + 3 kg konsentrat (C) ; Rumput segar + 1 kg konsentrat (D); Rumput segar + 2 kg konsentrat Jerami fermentasi + 3 kg konsentrat (E); Rumput segar + 3 kg konsentrat (F); dan Kontrol (G). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan jerami fermentasi + 2 kg konsentrat (B) mampu meningkatkan pertambahan berat badan harian tertinggi diantara perlakuan lainnya yaitu 0,55 kg dengan capaian keuntungan Rp. 8.832/ekor/hari. Produksi jerami padi diprediksi mampu memenuhi kebutuhan pakan sebanyak 63% populasi sapi pertahun dan dapat mengantisipasi minimnya ketersediaan pakan sepanjang bulanbulan kering di Wilayah Kecamatan Negeri Katon.
- ItemTeknologi Budidaya Itik(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Suretno, Nandari Dyah; Prabowo, Akhmad; Silalahi, MarsudinDi Indonesia terdapat beberapa jenis itik yang diberi nama sesuai daerah utama pengembangannya, seperti itik Tegal, Alabio, Mojosari, Bali, dan lain-lain. Masing-masing jenis itik tersebut mempunyai keunggulan tersendiri. Masalah utama selama ini adalah belum tersedianya sistem penanganan yang memadai untuk menghasilkan bibit berkualitas. Yang ada hanyalah penetasan dari telur-telur tetas yang tidak diproduksi secara terarah untuk menghasilkan bibit yang berkualitas. Perkembangan peternakan itik yang cukup pesat akhir akhir ini diharapkan juga akan mendorong tumbuhnya usaha-usaha pembibitan untuk meningkatkan kualitas bibit yang tersedia di pasar. Kualitas bibit yang digunakan sangat menentukan keberhasilan usaha dan tingkat keuntungan usaha peternakan yang bersangkutan. Untuk itu perlu adanya pemahaman cara-cara beternak itik yang benar bagi peternak.