Browsing by Author "Supriyo, Agus"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Teknis, Ekonomi dan Sosial Inovasi Jarwo Super Padi di Sawah Irigasi (Studi Kasus : Kabupaten Klaten)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Supriyo, Agus; Piay, Sherly Sisca; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianTeknologi budidaya padi jarwosuper merupakan salah satu inovasi yang telah terbukti meningkatkan produktivitas padi pada lahan sawah irigasi. Untuk itu, diperlukan upaya “scalling up” agar dapat mendongkrak produksi padi. Tujuan pengkajian adalah untuk mengevaluasi penerapan dan pengembangan inovasi teknologi padi Jarwosuper pada lahan sawah irigasi di wilayah Kabupaten Klaten. Lokasi Demarea berada di lahan irigasi teknis seluas 120 ha di tiga Desa yaitu Desa Ngrundul, Kec. Kebonarum, Desa Babadan, Kecamatan Karangdowo Desa Bener, Kec. Wonosari, Kabupaten Klaten dengan masing-masing seluas 40 ha. Kajian dilaksanakan pada MK 2017 (Mei – September 2017) menggunakan metode “with” dan “without”. Pelaksanaan melibatkan tiga kelompok dengan anggota 362 petani binaan yang menerapkan teknologi padi jarwosuper. Inovasi teknologi jarwosuper meliputi penggunaan VUB padi Inpari 33, perlakuan benih dengan inokulum Agrimeth, persiapan lahan menggunakan bio-dekomposer M-Dec, umur bibit muda, tanam dengan indo-jarwo transplanter tipe 2 : 1, pemupukan berdasarkan PUTS dan BWD (untuk nitrogen, Pengendalian hama dan penyakit dengan menerapkan prinsip PHT menggunakan Bio-protector dan pestisida nabati, panen ditetapkan berdasarkan umur fisiologis, panen dengan mesin Combineharvester. Sebagai pembanding, dipilih petani di sekitar areal Demfarm sebanyak 30 petani yang menggunakan teknologi budidaya padi eksiting. Data yang dikumpulkan meliputi (a) data teknis (pertumbuhan tanaman, komponen hasil dan hasil padi), (b) data non teknis (penggunaan masukan dan keluaran produksi). (c). Persepsi petani terhadap teknologi jarwosuper. Analisis data teknis menggunakan uji-t, analisis terhadap input dan output digunakan untuk menghitung kelayakan usahatani. Analisis persepsi petani dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil pengkajian penunjukkan bahwa penerapan inovasi teknologi padi jarwo super pada lahan sawah irigasi dapat meningkatkan keragaan agronomis (tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, komponen hasil dan hasil padi). Hasil padi Inpari 33 meningkat 24,4 % diatas hasil padi dengan menerapkan budidaya eksisting (6,750 t gkp/ha), dengan nisbah pendapatan/pendapatan = 2,99. Persepsi petani terhadap demonstrasi denfram inovasi teknologi jarwosuper cukup positif, hanya kemudahan aplikasi komponen bio-decomposer dan Bio-protector perlu disempurnakan. Pengembangan inovasi teknologi jarwosuper perlu dukungan penyediaan sarana produksi (Agrimeth, Bio-decomposer dan pestisida nabati), kesesuaian alsintan (traktor, indojarwo transplanter) dengan kondisi lahan dan dalam jumlah yang cukup.
- ItemKeragaan Jagung Lamuru pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Sragen Mendukung Peningkatan Produksi Jagung di Jawa Tengah(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Minarsih, Sri; Supriyo, Agus; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianKajian pengembangan jagung lamuru di Kabupaten Sragen dilaksanakan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil jagung lamuru yang ditanam dengan inovasi teknologi pengelolaan tanaman terpadu untuk mendukung peningkatan produksi jagung di Jawa Tengah. Kajian ini dilaksanakan di desa Gemolong Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Komponen teknologi yang diterapkan adalah penggunaan varietas unggul, penggunaan benih berlabel, jarak tanam 75 x 20 cm, pemupukan berimbang dan pengairan sistem selang. Benih jagung ditanam pada lahan sawah tadah hujan pada MK 2018 seluas 5 Ha dengan petani kooperator sebanyak 21 orang. Hasil kajian menunjukkan bahwa rata rata tinggi tanaman mencapai 230,44 cm, rata rata tinggi letak tongkol 118,89 cm dari tanah dan rata rata hasil jagung mencapai 5,74 t/ha pipilan kering dengan hasil tertinggi mencapai 6,23 t/ha pipilan kering. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan yang disebutkan dalam deskripsi varietas jagung Lamuru yang mencapai 5,6 t/ha.
- ItemOPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU PADA LAHAN KERING DI JAWA TENGAH(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018-03-07) sahara, Dewi; BPTP Jateng; Supriyo, Agus
- ItemPengelolaan air di lahan Gambung untuk Pemanfaatan Pertanian secara bijaksana (Wise Use)(BPTP Jambi, 2008) Supriyo, Agus; Noor, M; Jumberi, Achmadi; BPTP JambiPotensi lahan gambut di Indonesia cukup luas diperkirakan antara 17,4 – 20 juta hektar yang tersebardi wilayah Pulau Kalimantan, Sumatera dan sebagian di Papua. Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian melalui reklamasi dari hutan rawa gambut (peat swamp forest) mengakibatkan perubahan ekosistem alami (gambut sebagai restorasi dan konservasi air) menjadi ekosistem lahan pertanian mempunyai konsekuensi perubahan sifat bawaan (inherent) seperti biofisk dan kimia gambut dan lingkungan.
- ItemPENGEMBANGAN SISTEM USAHA TANI Dl LAHAN BERGAMBUT(Balittra, 1996) Supriyo, Agus; Prayudi, Bambang; Isdijanto; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaPotensi lahan gambut yang layak dikembangkan untuk pertanian diperkirakan 2,5 juta ha dari 18,0 juta ha yang ada di Indonesia (Dai, 1989). Sekitar 2,6 juta ha mempunyai Fngembangan skala luas, termasuk I ,5juta ha skala prioritas tinggi, yang di Kalimantan mencapai luas 350.000 ha. Untuk menunjang pengembangan sistem usahatani lahan pasang surut yang mapan dan berkelanjuun dalam usaha meningkatkan kesejahteraan petani, sejak tahun 1976 telah dilaksanakan kegiatan penelitian oleh berbagai pihak, antara lain Team Universitas Gadjah Mada dengan program Test Farm di Kalimantan, Team Test Farm PB di wilayah Sumatera, Badan Litbang Penanian melalui program P3MT dan dilanjutkan dengan kegiatan penelitian lahan pasang surut dan rawa (Swamps II) mulai Tahun 1986 sampai 1992 baik di Sumatera maupun di Kalimantan.