Browsing by Author "Supriyadi Tirtosuprobo"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKERAGAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN RAMI DI INDONESIA(Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, 2007) Sudjindro; A. Sastrosupadi; Mukani; Budi Santoso; Winarto B.W.; Supriyadi Tirtosuprobo; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
- ItemKERAGAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN RAMI DI INDONESIA(Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, 2007) SUDJINDRO; A. Sastrosupadi; Mukani; Budi Santoso; Winarto B.W.; Supriyadi Tirtosuprobo; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
- ItemPERAN KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) BASUKI, Teger; Supriyadi Tirtosuprobo; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan SeratSejak tahun 2005 harga BBM mengalami beberapa kali kenaikan karena Indonesia mengalami defisit BBM 17,8 juta kilo liter pada tahun 2004. Keadaan ini diperparah dengan makin rendahnya kemampuan APBN, sehingga makin rendah kemampuan pemerintah untuk memberikan subsidi harga BBM. Jumlah penduduk dan industri yang menggu-nakan BBM di masa mendatang semakin meningkat, sedangkan ketersediaan cadangan BBM fosil yang tak terbarukan semakin tipis yang diperkirakan dalam waktu 17–20 tahun akan habis. Kondisi yang demikian ini mendorong upaya ke-ras pemerintah mencari sumber-sumber BBM alternatif yang dapat diperbarui seperti jarak pagar, kelapa, kelapa sawit, ketela pohon, tebu, dan jagung. Pengembangan jarak pagar ditekankan pada aspek teknis, sosial, ekonomi, dan ke-lembagaan masyarakat. Di Indonesia ada 2 macam kelembagaan masyarakat yaitu kelembagaan tradisi dan yang telah berkembang. Pengembangan jarak pagar diharapkan dapat memperkuat sistem kelembagaan tersebut sehingga dapat menekan pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat serta aspek lain dalam pengembangan suatu komodi-tas. Beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam pengembangan jarak pagar yaitu kesetaraan, lebih bersifat informal, partisipatif, membangun komitmen yang kuat, dan mensinergikan kekuatan-kekuatan yang ada dalam memecahkan dan menemukan solusi pemecahan masalah dalam upaya pengembangan jarak pagar sebagai usaha produktif. Pengembang-an lebih lanjut yaitu bentuk kemitraan dimana kondisi kemitraan yang sesuai ada 4 fungsi yaitu: wadah belajar sosial, media pengorganisasian perancangan, media pengembangan sosial, dan wadah untuk menggalang kegiatan monitoring dan evaluasi. Kebijakan pengembangan tanaman penghasil BBN yang ditempuh adalah penyediaan bahan baku dan pe-ngembangan tanaman, penyuluhan dan sosialisasi, penyediaan tanaman unggul, pengelolaan pascapanen dan pengolah-an hasil, serta pemasaran produk jarak pagar.