Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Supriyadi Tirtosuprobo"

Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    KERAGAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN RAMI DI INDONESIA
    (Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, 2007) Sudjindro; A. Sastrosupadi; Mukani; Budi Santoso; Winarto B.W.; Supriyadi Tirtosuprobo; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    KERAGAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN RAMI DI INDONESIA
    (Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, 2007) SUDJINDRO; A. Sastrosupadi; Mukani; Budi Santoso; Winarto B.W.; Supriyadi Tirtosuprobo; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    PERAN KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)
    (Bayumedia Publishing, 2008) BASUKI, Teger; Supriyadi Tirtosuprobo; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat; Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat
    Sejak tahun 2005 harga BBM mengalami beberapa kali kenaikan karena Indonesia mengalami defisit BBM 17,8 juta kilo liter pada tahun 2004. Keadaan ini diperparah dengan makin rendahnya kemampuan APBN, sehingga makin rendah kemampuan pemerintah untuk memberikan subsidi harga BBM. Jumlah penduduk dan industri yang menggu-nakan BBM di masa mendatang semakin meningkat, sedangkan ketersediaan cadangan BBM fosil yang tak terbarukan semakin tipis yang diperkirakan dalam waktu 17–20 tahun akan habis. Kondisi yang demikian ini mendorong upaya ke-ras pemerintah mencari sumber-sumber BBM alternatif yang dapat diperbarui seperti jarak pagar, kelapa, kelapa sawit, ketela pohon, tebu, dan jagung. Pengembangan jarak pagar ditekankan pada aspek teknis, sosial, ekonomi, dan ke-lembagaan masyarakat. Di Indonesia ada 2 macam kelembagaan masyarakat yaitu kelembagaan tradisi dan yang telah berkembang. Pengembangan jarak pagar diharapkan dapat memperkuat sistem kelembagaan tersebut sehingga dapat menekan pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat serta aspek lain dalam pengembangan suatu komodi-tas. Beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam pengembangan jarak pagar yaitu kesetaraan, lebih bersifat informal, partisipatif, membangun komitmen yang kuat, dan mensinergikan kekuatan-kekuatan yang ada dalam memecahkan dan menemukan solusi pemecahan masalah dalam upaya pengembangan jarak pagar sebagai usaha produktif. Pengembang-an lebih lanjut yaitu bentuk kemitraan dimana kondisi kemitraan yang sesuai ada 4 fungsi yaitu: wadah belajar sosial, media pengorganisasian perancangan, media pengembangan sosial, dan wadah untuk menggalang kegiatan monitoring dan evaluasi. Kebijakan pengembangan tanaman penghasil BBN yang ditempuh adalah penyediaan bahan baku dan pe-ngembangan tanaman, penyuluhan dan sosialisasi, penyediaan tanaman unggul, pengelolaan pascapanen dan pengolah-an hasil, serta pemasaran produk jarak pagar.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback