Browsing by Author "Supriyadi"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- Item400 Teknologi Inovatif Pertanian(IAARD Press, 2013) Purmiyanti, Sri; Supriyadi; Inounou, Ismeth; Hermanto; Bermawie, Nurliana; Hermawanto, V. Rino; Sutater, Toto; Istriningsih; Tresnawati, Kania; Yuliana, Eva; Kailaku, Tigia ElokaSetiap tahun, ratusan invensi telah dihasilkan peneliti dan perekayasa Balitbangtan dan sebagian besar diantaranya telah diterapkan sebagai inovasi unggulan oleh berbagai kalangan. Kebijakan Kementerian Pertanian yang mensyaratkan penyusunan kebijakan berbasis hasil riset, telah menempatkan Balitbangtan dalam posisi strategis dalam pembangunan pertanian ke depan. Pengembangan sistem modeling merupakan salah satu bentuk dari aplikasi hasil riset dalam penyusunan kebijakan pertanian, selain berbagai output lainnya yang juga telah diacu para pihak di lingkup Kementerian Pertanian. Dalam upaya makin mendekatkan hasil penelitian Balitbangtan dengan pengguna, baik yang ada di lingkup Kementerian Pertanian maupun masyarakat luas, kami terus mengembangkan berbagai media diseminasi, sehingga memudahkan akses dan penggunaan invensi yang kami hasilkan. Penerbitan buku “400 Teknologi Inovatif Badan Litbang Pertanian”, merupakan salah satu bentuk dari upaya kami untuk mendiseminasikan hasil invensi Balitbangtan kepada pengguna.
- ItemINVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) HARTATI, Sri Yuni; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor; Dono Wahyuno; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor; Elna Karmawati; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Supriyadi; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, BogorPenelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan identifikasi penyakit-penyakit pada tanaman jarak pagar di Kebun Induk Jarak Pagar (KIJP) Pakuwon, Sukabumi serta menguji efikasi beberapa minyak atsiri terhadap Rizoctonia solanacearum. Penelitian dilaksanakan di Kebun Induk Jarak Pagar (KIJP) Pakuwon, Sukabumi dan di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor pada tahun 2007. Dari penelitian ini telah ditemukan beberapa patogen yang ber-asosiasi dengan tanaman jarak pagar, yaitu penyakit embun tepung (Erysiphe jatropha), layu bakteri (Ralstonia solana-cearum), berbagai macam bercak daun (Colletotrichum sp., Cercospora sp., dan Pestalotia sp.), dan penyakit busuk ba-tang (Cordona sp.). Dari penyakit-penyakit tersebut, embun tepung dan layu bakteri merupakan penyakit yang utama. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa jenis minyak atsiri (kayu manis, daun cengkeh, serai dapur, dan adas) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Ralstonia solanacearum.
- ItemPENGARUH CHROMIUM PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL TERHADAP POPULASI MİKROBIA PENAMBATAN DAN PELARUT P TANAH SAWAH(Balai Pengunjian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2005) Rosariastuti Retno; Sumani; Supriyadi; Ripiyani IsnaTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelahui pengaruh air limbah industri tekstil terhadap kadar Cr dalam tanah sawah, populasi mikrobia tanah bakteri pelarut Fosfat (BPF) dan bakteri penambat Nitrogen (BPN). Air limbah industri tekstil yang mengandung logam berat akan berpengaruh terhadap kadar Cr tanah sawah Kromium merupakan salah satu logam berat yang bersifat meracun terhadap kehidupan mikrorganisme dalam tanah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, pada bulan Desember 2003 sanıpai bulan April 2004. Sampel tanah diambil secara komposist dari areal persawahan sekitar pabrik industri tekstil PT Kuşuma Hadi Santosa dan PT Golden, Jaten Karanganyar, contoh tanah diambil dari 12 titik. Pada setiap contoh tanah dianalisis PH tanah, N total, N tersedia, P tersedia, Cr total dan Cr tersedia, total koloni nıikrobia, BPNdan BPF. Untuk mengetahui hubungan antara masing-masing sifat tanah digunakan regresi bertatar. Unluk melihat perubahan kadar Cr, populasi mikrobia, populasi BPN dan BPF maka dibandingkan sifat tanah tanah diberi pengairan air limbah dengan tanah sawah yang berpengairan air irigasi, dengan uji t. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tanah savvah pada lokasi penelitiajî memiliki kadar Cr total ratarata sebesar 2,33 ppm. Nilai tersebut masih dibawah batas berbahaya (5 ppm), tetapi telah melebihi batas toleransi untuk mikroorganisme (0,05 ppm). Kadar Cr limbah berpengaruh sangat nyata terhadap kadar Cr total tanah. Populasi BPN dan BPE Rataratapopulasi BPF adalah 178.104 koloni per gram tanah, populasi tertinggi pada sawah kontrol ( tidak dialiri limbah cair industri tekstil) yaitu 238.104 koloni per gram tanah, populasi terendah pada titik sampel 8 yaitıı 50.104 koloni per gram tanah. Rata-rata populasi BPN adalah 54. Id koloni per gram tanah, populasi BPN tertinggi pada titik sampel 9 yaitu 92. İÜ per gram tanah, populasi terendah pada titik sampel 4 yaitu 4. I Ü per gram tanah.
- ItemPENGARUH JENIS DAN DOSIS AMELIORAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa, L) PADA MASA TANAM 1 DAN 2(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Handayani, Etik Puji; Yatmin; Supriyadi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungInovasi dan modifikasi amelioran dari bahan organik maupun mineral dapat memacu ketersediaan unsur hara pada tanah sawah yang berkorelasi terhadap peningkatan produksi padi. Hal ini sangat penting untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan dosis amelioran terbaik dengan mempertimbangkan pengaruh aplikasi amelioran terhadap pertumbuhan dan hasil padi hingga efek residu (2 periode tanam). Percobaan dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Desember 2015 di kebun percobaan STIPER Dharma Wacana Metro. Rancangan penelitian disusun secara faktor tunggal dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 (tiga) ulangan. Perlakuan terdiri dari: tanpa amelioran/kontrol (a0), pupuk kandang 10 ton/ha + zeolit 1 ton/ha + dolomit 1 ton/ha (a1), jerami segar 50 ton/ha + zeolit 1 ton/ha + dolomit 1 ton/ha (a2), jerami kompos 25 ton/ha + zeolit 1 ton/ha + dolomit 1 ton/ha (a3), pupuk kandang 20 ton/ha + zeolit 2 ton/ha + dolomit 2 ton/ha (a4), jerami segar 100 ton/ha + zeolit 2 ton/ha + dolomit 2 ton/ha (a5), jerami kompos 50 ton/ha + zeolit 2 ton/ha + dolomit 2 ton/ha (a6), pupuk kandang 30 ton/ha + zeolit 3 ton/ha + dolomit 3 ton/ha (a7), jerami segar 150 ton/ha + zeolit 3 ton/ha + dolomit 3 ton/ha (a8), jerami kompos 75 ton/ha + zeolit 3 ton/ha + dolomit 3 ton/ha (a9). Penambahan jerami padi meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi seiring dengan waktu yang digunakan untuk dekomposisi jerami. Upaya mengkombinasikan jerami dengan zeolite dan dolomit mampu mempertahankan ketersediaan hara untuk tanaman ketika immobilisasi hara terjadi selama proses berjalannya dekomposisi.
- ItemStandar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Jahe (Zingiber officinale)(Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2019) Latifah, KD; Djauhari, Edy; Januwati, M.; Rizal, Molide; Wardana, Heru D.; Hendani, Nani; Listyorini, Baswasiati; Hartoyo, Budi; Purwanto; Nurwidodo; Supriyadi; Elnizar; Hikmat, Atje; LinaPeningkatan daya saing produk Tanaman Obat mendesak terus dilakukan seiring dengan meningkatnya permintaan produk Tanaman Obat baik dalam bentuk segar maupun sebagai bahan baku industri farmasi dan jamu. Faktor-faktor lain yang menyebabkan pentingnya peningkatan daya saing produk Tanaman Obat tersebut yaitu kepedulian konsumen terhadap keamanan pangan dan aspek lingkungan serta adanya persaingan yang semakin ketat antar negara produsen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perbaikan teknologi budidaya melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya yang berdasar atas norma budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP).
- ItemStandar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Jahe (Zingiber officinale)(Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, 2022) KD, Latifah; Djauhari, Edy; Januwati, M.; Rizal, Molide; Wardana, Heru D.; Hendani, Nani; Listyorini; Baswasiati; Hartoyo, Budi; Purwanto; Nurwidodo; Supriyadi; Elnizar; Hikmat, Atje; LinaPeningkatan daya saing produk Tanaman Obat mendesak terus dilakukan seiring dengan meningkatnya permintaan produk Tanaman Obat baik dalam bentuk segar maupun sebagai bahan baku industri farmasi dan jamu. Faktor-faktor lain yang menyebabkan pentingnya peningkatan daya saing produk Tanaman Obat tersebut yaitu kepedulian konsumen terhadap keamanan pangan dan aspek lingkungan serta adanya persaingan yang semakin ketat antar negara produsen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perbaikan teknologi budidaya melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya yang berdasar atas norma budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP).