Browsing by Author "Suprihatno, Bambang"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemEvaluasi Keragaan Hasil Galur-galur Padi Generasi Menengah Pada Dua Musim Tanam(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Sitaresmi, Trias; Suprihatno, BambangAbstract Evaluation of performance of mid-generation rice lines during two cropping seasons. The objective of this research to evaluate the yield responses of mid generation selected lines from pedigree nursery on different growing conditions. The trials were conducted in the wet and dry season of the year of 2009 at the Klaten areas. One hundred forty rice advanced lines were planted as observational yield trial using augmented of RCB design. The result showed that 10 lines out of 140 were yielded more than the high yielder check cultivars both in wet season and dry season. Those lines are BP4122-2f-4-3-5 B (6,91 t/ha), BP4112-4f-Kn-14-3-4*B (5,97 t/ha), BP4116-4f-Kn-10-2-4 B (6,10 t/ha), BP4740-4f-Kn-4-1-3*B (5,74 t/ha), BP4988-5f-7-3-2B (5,92 t/ha), BP5850-1f-20-1-2*B (6,60 t/ha), BP5166f-Kn-5-2-2°B (6,33 t/ha), BP5438-le-Kn-11-2-2*B (5,79 t/ha), BP5438-2e-Kn-7-3-2 B (6,10 t/ha), BP5438-2e-Kn-12-2-2 B (5,73 t/ha). The t test analyses on differences between the mean yield of the best ten genotypes obtained from wet and dry season, respectively, indicated that no significantly different on the yield responses obtained from the both of the dry and wet cropping seasons. Abstrak Penelitian bertujuan mengevaluasi respon galur-galur yang terpilih dari pertanaman pedigree terhadap kondisi lingkungan musim hujan dan musim kemarau. Penelitian dilaksanakan selama 2 musim tanam, yaitu pada bulan Februari-Mei 2009 (musim hujan) dan bulan Juni-Oktober 2009 (musim kemarau) di Desa Tlobong, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Pertanaman servasi mengevaluasi 140 galur dan lima varietas pembanding (Ciherang, Silugonggo, Dodokan, Ciliwung, dan IR64) yang ditata dalam rancangan Augmented. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dari 140 galur yang diuji, hanya 10 galur yang memiliki hasil GKG 5,73 t/ha, yaitu BP4122-2f-4-3-5*B (6,91 t/ha), BP4112-4f-Kn-14-3-4*B (5,97 t/ha), BP4116-4f-Kn-10-2-4*B (6,10 t/ha), BP4740-4f-Kn-4-1-3*B (5,74 t/ha), BP4988-5f-7-3-2*B (5,92 t/ha), BP5850-1f-20-1-2*B (6,60 t/ha), BP5166f-Kn-5-2-2*B (6,33 t/ha), BP5438-1e-Kn 11-2-2*B (5,79 t/ha), BP5438-2e-Kn-7-3-2B (6,10 t/ha), BP54385 2e-Kn-12-2-2*B (5,73 t/ha). Beda rata hasil kesepuluh galur dari pertanaman MK dan MH tidak berbeda nyata berdasarkan statistik uji T. Hal ini mengindikasikan bahwa produktivitas galur-galur tersebut pada dua musim tanam stabil.
- ItemPanduan Teknis Produksi Benih dan Pengembangan Padi Hibrida(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2002) Suwarno; Suprihatno, Bambang; Nugraha, Udin S.; Widiarta, I Nyoman; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPenerapan teknologi padi hibrida diharapkan dapat meningkatkan hasil padi 15-20% atau sekitar 1 ton per hektar dibandingkan dengan padi konvensional (inbrida). Padi termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri yang dalam kondisi normal mempunyai tingkat penyerbukan silang sangat rendah. Oleh sebab itu, penyediaan benih padi hibrida yang merupakan generasi F1 dari persilangan antara dua galur atau varietas homozigot sering menjadi faktor pembatas dalam penerapan teknologi padi hibrida secara luas.
- ItemPeta Jalan Perakitan dan Pengembangan Varietas Unggul Hibrida Tipe Baru Menuju Sistem Produksi Padi Berkelanjutan(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007) Suprihatno, Bambang; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian