Browsing by Author "Suparyoto"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemDISPLAY VARIETAS INPARI PADA DUA TIPOLOGI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN OGAN ILIRSUMATERA SELATAN(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Suparyoto; Waluyo; Setiawan, Usman; BPTP JambiKegiatan ini dilaksanakan di Desa Kotadaro 1 pada lahan rawa lebak dangkal dan Kotadaro 2 pada lahan rawa lebak tengahan, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dimulai pada musim kemarau 2014. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengevaluasi daya hasil varietas inpari dan sifat agronomis sesuai dengan tipologi rawa lebak dangkal dan tengahan. Jumlah varietas yang diperagakan sebanyak 4 varietas yaitu Inpari 1, Inpari 4, Inpari 6 dan Inpari 13. Persemaian dilakukan 2 kali pindah. Bibit yang ditanam berumur 30 hari setelah semai (HSS). Sistem tanam legowo 4:1 (50 x 25 x 12,5 cm) dan jumlah bibit 2-3 bibit/lubang. Pupuk yang digunakan 150 kg Urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl/ha. Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu pada umur 1 minggu setelah tanam (MST) dengan takaran 75 kg urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl/ha dan pada umur 4 minggu setelah tanam (MST) dengan takaran 75 kg urea/ha. Data yang dikumpulkan meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah isi per malai, dan produksi. Metoda yang digunakan adalah pengamatan di lapangan. Data yang diperoleh disusun secara tabulasi dan dianalisis secara kuantitatif dan deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman dari varietas Inpari yang diperagakan tergolong pendek baik yang ditanam di rawa lebak dangkal maupun lebak tengahan. Jumlah anakan produktif varietas Inpari yang diperagakan tergolong sedang (11,4-13,2 batang/rumpun) di rawa lebak dangkal begitu juga di rawa lebak tengahan yaitu 14,6-16,8 batang/rumpun. Produksi gabah varietas yang diuji di rawa lebak tengahan rata-rata 6,95 ton gkp/ha lebih tinggi dari rawa lebak dangkal rata-rata 6,45 ton gkp/ha. Produksi gabah tertinggi dicapai oleh Inpari 6, Inpari 4 dan Inpari 1 dan Inpari 13 berturut-turut yaitu 7,7 ton gkp/ha, 7,4 ton gkp/ha, 6,6 ton gkp/ha dan 6,1 ton gkp/ha di rawa lebak tengahan.
- ItemPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DAN PENDAPATAN PETANI MELALUI INTRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU DI LAHAN RAWA LEBAK(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Waluyo; Suparyoto; BPTP JambiPengkajian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan produktivitas padi dan pendapatan petani melalui introduksi varietas unggul baru (VUB) di lahan rawa lebak dangkal. Pengkajian dilaksanakan di Kecamatan Rantau Pajang, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan pada musim kemarau (MK) 2014. Kegiatan pengkajian dilaksanakan di lahan rawa lebak dangkal di lahan petani (on farm research) bekerja sama dengan petani sebagai menyediakan lahan pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Ogan Ilir, BPP, PPL dan BPTP sebagai pemandu teknologi. Teknologi utama yang dikaji adalah varietas unggul Inpari 1, Inpari 13; Inpari 15; Inpari 20, dan Situbagendit, dengan mengunakan teknologi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) rawa lebak. Penanaman dilakukan dengan sistem tanam jajar legowo 4:1 (25 cm x 12,5 cm x 50 cm) dengan luas tanam 2,0 ha. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa varietas unggul memberikan produktivitas masing-masing 5,0 t/ha; 6,9 t/ha; 5,4 t/ha; 6,0 dan 5,4 t/ha. dan diperoleh pendapatan finansial masingmasing Rp 9.200.000 (Inpari 1); Rp 15.850.000,- (Inpari 13); Rp 10.600.000,- (Inpari 15); Rp 12.700.000 (Inpari 20) dan Rp 10.600.000,- (Situbagendit). Penggunaan varietas unggul yang adaptif layak dikembangkan di lahan rawa lebak dangkal.