Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Suparwoto, T"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Persepsi Petani Terhadap Bibit Duku Sambung Pucuk
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Hutapea, Yanter; Suparwoto, T; Waluyo; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    Perbanyakan duku secara vegetatif dengan metode sambung pucuk (grafting) lebih disukai oleh petani penangkar karena lebih efisien dari segi pemanfaatan waktu dan biaya produksi. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui persepsi terhadap bibit sambung pucuk . Kegiatan dilaksanakan di desa Sukaraja Baru Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Metoda yang digunakan studi kasus pada penangkar bibit duku dengan melakukan survey secara berulang dalam bulan oktober-Nopember 2006. Hasil pengkajian menunjukan bahwa para penangkar bibit duku sekitar 60 % masih menggunakan batang bawah berasal dari bibit sapuan yang tumbuh disekitar pohon duku dan 40 % penangkar telah menggunakan batang bawah asal semaian. Keuntungan penggunaan bibit duku asal semaian yaitu bibit tumbuh seragam, persentase hidupnya lebih banyak. Dengan melakukan sambung pucuk, maka pada umur 6-7 tahun tanaman duku sudah berbuah, sedangkan bibit asal biji baru berbuah setelah berumur 15-20 tahun.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback