Browsing by Author "Suparman"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemAdaptasi dan Preferensi Petani Terhadap Varietas Unggul Baru Spesifik Lokasi(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Susilawati; SuparmanLebih dari 20 varietas unggul baru yang dihasilkan Balitbangtan telah diadaptasikan dan didisplay di berbagai agroekosistem di Kalimatan Tengah, baik lahan pasang surut, tadah hujan maupun lahan kering. Masing-masing varietas yang diadaptasikan memiliki keunggulan yang berbeda-beda, seperti varietas Inpara yang diketahui memiliki kemampuan terhadap kondisi lahan masam, genangan, dll. Demikian juga dengan varietas Inpari yang memiliki tekstur dan bentuk gabah yang disukai di Kalimantan Tengah. Tulisan ini merupakan review dari pelaksanaan kegiatan pendampingan SLPTT, GPPTT dan UPBS yang dilaksanakan di Kalimantan Tengah, dari tahun 2011-2015. Tujuan kegiatan untuk mengetahui adaptasi dan preferensi masyarakat terhadap varietas-varietas unggul baru yang diadaptasikan dan didisplay di beberapa agroekosistem Kalimantan Tengah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat sembilan varietas unggul baru yang hingga saat ini beradaptasi dengan baik dan sangat disukai petani di beberapa wilayah di Kalimantan Tengan, yaitu varietas Inpara 2, 3, 4, Inpari 9, 10, 14, 20, 23 dan Inpari 30. Pilihan ini tidak hanya sekedar kemampuan masingmasing varietas beradaptasi baik secara spesifik lokasi, tetapi juga berproduksi tinggi dan adaptif serta disukai dan diusahakan untuk memenuhi konsumsi. Selain itu mampu menumbuhkan sistem perbenihan yang dinaungi oleh Unit Pengelola Benih Sumber.
- ItemInformasi Pertanian Terstandar Agroekosistem Iklim Basah(Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Tengah, 2023) Suparman; Hia Cinta Tridamayanti; Sandis Wahyu Prasetiyo; Krisyetno; Karjo; Sigit Pramono; Hijrah Tunisa; Muhammad Anang Firmansyah; Dewi Ratnasari; Sintha Eliestye Purwandari
- ItemInventarisasi Sumberdaya Genetik Padi Lokal Spesifik Kalimantan Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Susilawati; Mokhtar, Saleh; Elistya, Sintha; Agustini, Sri; Suparman; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKalimantan Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sumberdaya genetik (SDG) padi yang sangat banyak dan bermanfaat bagi kehidupan. SDG padi dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung untuk mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan, baik terhadap upaya memurnikannya, mendaftarkannya maupun memanfaatkan sebagai sumber tetua dalam program pemulian. Tujuan kegiatan adalah melakukan inventarisasi dan menyusun database sumberdaya genetik padi lokal spesifi k Kalimantan Tengah. Kegiatan dilaksanakan di tujuh kabupaten/kota, dengan agroekosistem lahan rawa, baik pasang surut, lebak, maupun gambut dan lahan kering, dari Januari-Desember 2013. Metode kegiatan adalah survey ke semua kab/kota. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling), dengan memilih 3 kecamatan di setiap kabupaten/kota, dan dalam setiap kecamatan dipilih 3 desa yang penduduknya masih menanam padi lokal yang beragam. Data yang dikumpulkan berupa data paspor dan data pendukung lainnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat keragaman SDG padi lokal di setiap kabupaten/kota di Kalimantan Tengah cukup tinggi. Ditemukan lebih dari lima jenis padi lokal yang ditanam petani di setiap kabupaten/kota. Terdapat sebanyak 43 jenis padi lokal yang terdapat di Kalimantan Tengah, baik yang ditanam di lahan rawa seperti pasang surut, lebak dan gambut maupun di lahan kering.
- ItemPetunjuk Teknis Penerapan Mesin Tanam Padi (Rice Transplanter) di Lahan Pasang Surut Kalteng(BPTP Kalteng, 2015-09-13) Massinai, Rustan; Siahaan, Marlon; Moktar, Saleh; Suparman; BPTP Kalteng
- ItemPetunjuk Teknis Pengelolaaan Tanam Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi(BPTP Kalteng, 2012-08) Suparman; BPTP KaltengPenyediaan beras dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Beras selain menjadi bahan makanan pokok untuk masyarakat Indonesia, padi juga berperan dalam penyediaan tenaga kerja bagi petani di perdesaan. Tantangan dalam penyediaan beras nasional khususnya di Kalimantan Tengah adalah adanya kecenderungan menurunnya produktivitas lahan, alih fungsi lahan sawah irigasi ke non pertanian, rendahnya minat tarunatani dan gangguan produksi akibat dampak perubahan iklim.
- ItemPetunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Pasang Surut(BPTP Kalteng, 2012-08-21) Suparman; Suriansyah; Bhermana, Andy; BPTP KaltengSalah satu tantangan dalam pembangunan pertanian adalah adanya kecendrungan menurunnya produktivitas lahan. Disisi lain sumberdaya alam terus menurun sehingga perlu diupayakan untuk tetap menjaga kelestariannya. Demikian pula dalam usahatani padi, agar usahatani padi berkelanjutan, maka teknologi yang diterapkan harus memperhatikan faktor lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lengkungan sosial, sehingga agribisnis padi dapat terlanjutkan
- ItemPTT Padi,Jagung dan Kedelai(BPTP Kalteng, 2011-05-18) Hartono, Ary; Suparman; BPTP KaltengKeluarnya terbitan ini, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pegangan baik oleh penyuluh lapangan, pengambil kebijakan maupun oleh petani dalam pengembangan sistem usahatani padi, jagung dan kedelai seraya dapat memanfaatkan lahan usahatani sacara optimal melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu.
- ItemUJI ADAPTASI BAWANG MERAH DI LAHAN SULFAT MASAM KABUPATEN KAPUAS(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Suparman; BPTP JambiPemanfaatan lahan sulfat masam yang sangat luas di Kalimantan Tengah untuk penanaman bawang merah sejalan dengan keinginan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk memasyarakatkan budidaya bawang merah sebagai komoditas tanaman penyumbang inflasi, sehingga kebutuhan komoditas tersebut dapat dipenuhi. Penelitian dilakukan pada bulan April - Juni 2015, di lahan sulfat masam Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh varietas unggul baru bawang merah yang memiliki adaptasi dan produksi tinggi di lahan sulfat masam. Rancangan percobaan ini dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan varietas unggul baru (VUB) bawang merah yaitu: Trisula, Pancasona, Kramat-1, Philip Cross dan Batu Ijo. Hasil penelitian menunjukkan varietas Trisula dan Batu Ijo mampu berproduksi tinggi, masing-masing sebesar 6,26 t/ha dan 11,80 t/ha serta mempunyai daya adaptasi yang baik dan berpotensi untuk dikembangkan di lahan sulfat masam.