Browsing by Author "Suneth, Risma Fira"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemAdaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Di Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Suneth, Risma Fira; Hidayah, Ismatul; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPeningkatan produktivitas padi dapat diupayakan melalui penggunaan varietas unggul baru. Untuk mencapai hasil yang maksimal dari penggunaan varietas baru diperlukan lingkungan tumbuh yang sesuai agar potensi hasil dan keunggulannya dapat terwujudkan. Tujuan kajian adaptasi beberapa vari etas unggul baru padi sawah di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk mendapatkan 1 -2 varietas baru produktivitas tinggi (= 7 t ha-1) dan adaptif terhadap lingkungan spesifik untuk dikembangkan. Pengkajian dilakukan di Kecamatan Kairatu Barat kabupaten Seram Bagian Barat dari bulan Mei hingga September 2014. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 kali ulangan. Perlakuan menggunakan lima varietas padi sawah yang terdiri dari Inpari 21, Inpari 24, Inpari 26, inpari 27 dan inpari 28. Ukuran petak perlakuan (varietas) 10m x 50m sehingga luas ulangan 0,25 ha. Sistem tanam yang digunakan adalah legowo 2:1 dengan jarak tanam 10 x 20 x 40 cm yang diisi 1 -3 batang per lubang. Teknologi lain yang diterapkan adalah komponen dasar dan pilihan yang terdapat dalam model Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah. Dari hasil kajian menunjukkan bahwa varietas baru inpari 24, inpari 26, inpari 27 dan inpari 28 memberikan hasil tertinggi ( > 7 t ha-1 ) secara berturut – turut adalah 9,55; 7,72; 9,48; dan 9,5 ton GKP ha di atas varietas eksisting Ciherang, mekongga dan cigeulis (4-6 t/ha) sehingga dapat dikembangkan di sekitar wilayah kabupaten Seram Bagian Barat.
- ItemBiologi, Laju Konsumsi Dan Pengendalian Hama Brontispa Longissima Gestro (Coleoptera : Chrysomelidae) Pada Beberapa Kultivar Tanaman Kelapa (Cocos Nucifera L.)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Salim; Suneth, Risma Fira; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuKumbang Brontispa longissima Gestro merupakan hama penting pada tanaman kelapa di Indonesia. Hama B. longissima menyerang semua fase tanaman kelapa baik tanaman muda maupun tanaman tua yang produktif, akibat serangannya daun kelapa tampak seperti terbakar bahkan pada serangan berat akan menyebabkan tanaman kelapa mengalami kematian. Dari karakteristik biologi dapat diprediksi jumlah populasi dan laju konsumsi hama B. longissima yang menyerang tanaman kelapa di lapangan. Siklus hidup hama B. longissima dimulai dari telur sampai imago meletakkan telur pertama kali sekitar 74,32 hari, diprediksi hama i ni memiliki empat generasi per tahun di lapangan dalam kondisi lingkungan yang optimal. Lama hidup larva dan imago yang aktif merusak tanaman kelapa sekitar 231 hari, laju reproduksi bersih (Ro) berkisar 75,16, Rata-rata masa generasi (T) berkisar 91,62 hari dan laju pertambahan intrinsik (r) sekitar 0,05. Laju konsumsi hama B. longissima bervariasi pada beberapa kultivar tanaman kelapa, baik itu kelapa Dalam maupun kelapa Genjah. Laju konsumsi hama B. longissima pada kultivar kelapa Genjah lebih tinggi daripada kultivar kelapa Dalam. Laju konsumsi larva instar 2-4 pada kelapa Dalam bervariasi sekitar 0,0001 – 0,0113 mg konsumsi/hari dan kelapa Genjah sekitar 0,0113-0,0226 mg konsumsi/hari. Laju konsumsi relatif larva instar 2-4 pada kelapa Genjah sekitar 0,1044-0,51337 mg konsumsi/mg berat larva/hari sedangkan kelapa Dalam sekitar 0,00090,3836 mg konsumsi/mg berat larva/hari. Pengendalian B. longissima dapat dilakukan dengan menggunakan Agens hayati seperti Tetrastichus brontispa, Celisoches morio, Metarhi zium anisopliae, Serratia spp., Beauveria bassiana dan penggunaan insektisida sesuai anjuran sebagai alternatif terakhir.
- ItemKeanekaragaman, Pemanfaatan Dan Usahatani Jeruk Dataran Rendah Di Indonesia(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Palupi, Norry Eka; Suneth, Risma Fira; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuTanaman jeruk merupakan komoditas hortikultura yang memiliki keanekaragaman sumberdaya genetik yang tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaannya telah mengalami adaptasi pertumbuhan berdasarkan ketinggian tempat sesuai asalnya. Manfaat dan nutrisi buah jeruk telah dikenal masyarakat Indonesia, sehingga usaha pengelolaan jeruk berkaitan dengan sistem budidayanya telah dilakukan oleh petani dan stakeholder. Agribisnis jeruk juga menarik bagi petani pengusaha untuk terus dikembangkan, karena sesuai analisis usaha tani jeruk hasil yang diperoleh sangat menguntungkan baik bagi petani maupun pedagang. Budidaya tanaman jeruk secara umum adalah sama antara jenis jeruk dataran tinggi maupun dataran rendah, namun diperlukan rekomendasi khusus bagi permasalahan lahan spesifik lokasi agar hasil yang diperoleh lebih optimal dan memiliki daya saing. Rasa dan kenampakan warna yang matang fisiologis berbeda antara jenis jeruk dataran tinggi dan dataran rendah. Jeruk dataran tinggi umumnya lebih menarik dibandingkan jeruk dataran rendah, namun dalam hal rasa jeruk dataran rendah tidak kalah unggul dibandingkan dengan jeruk dataran tinggi. Beberapa jenis jeruk dataran rendah yang dikenal sesuai dokumen Balitbangtan Kementerian Pertanian adalah jeruk Borneo Prima, Keprok Siompu, Keprok Selayar, Keprok Tejakula, Keprok Terigas, Keprok Madura, Siam Banjar, Pamelo dan Siam Pontianak.
- ItemPotensi Ampas Kelapa Sebagai Pakan Nutrisi Tinggi(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Silondae, Hasrianti; Ifada, Ratri Retno; Suneth, Risma Fira; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPemanfaatan limbah sebagai bahan pakan ternak merupakan alternatif bijaksana dalam upaya pemenuhan nutrisi ternak. Beberapa aspek terkait pemanfaatan limbah tersebut adalah ketersediaan bahan baku penyusun ransum, nilai ekonomis yang optimal sehingga penggunaanya dapat berimbang dan tidak mencemari lingkungan. Ampas kelapa merupakan limbah industri atau limbah rumah tangga yang sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan pakan ayam pedaging, karena ampas kelapa memili ki kandungan nutrisi yang baik dan ketersediannya mudah didapatkan dari sisa pembuatan minyak kelapa tradisional dan limbah pembuatan virgin coconut oil (VCO). Makalah ini bertujuan mengungkap beberapa hasil kajian yang sudah mulai dilakukan oleh para peneliti di bidang peternakan unggas, mengenai potensi ampas kelapa sebagai pakan sumber energi dan lemak untuk produktivitas ternak ayam.
- ItemTeknologi pemupukan tanaman pala melalui infus akar(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, 2018) Suneth, Risma Fira; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku