Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Sumanto, Chairuddin"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    PENGARUH CARA PENGENDALIAN GULMA TERHADAP HASIL UBI ALABIO DI LAHAN RAWA LEBAK TENGAHAN KALIMANTAN SELATAN
    (Balittra, 1995-04) Sumanto, Chairuddin
    Luas lahan lebak di Kalimamtan sekitar 4,45 juta ha (Widjaya-Adhi, 1992). Lahan tersebut merupakan potensi yang cukup besar untuk perluasan areal tanaman ubi Alabio. Hasil ubi Alabio dapat mencapai 20 - 21 t/ha, sedang hasil uji coba yang dialaksanakan oleh BIP Banjarbaru mencapai 9,53 t/ha (BIP Banjarbaru, 1984). Salah satu masalah yang dapat menurunkan hasil ubi Alabio adalah adanya pertumbuhan gulma. Ada beberapa metode pengendalian gulma. Menurut Klingman (1973) pengendalian gulma dapat dilakukan secara mekanis, kompetisi tanaman, pergiliran tanaman, biologi, dengan api dan secara kimiawi. Penyiangan secara manual sebanyak 2 kali (21 hari setelah tanam dan 42 hari setelah tanam) pad a tanaman kedelai lebih menekan pertumbuhan gulma, memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman dari pada menggunakan herbisida Alachlor dan Bentazon. Pengendalian gulma yang dilakukan secara manual, terbatas pada waktu, ketersediaan tenaga kerja dan biaya. Pada areal yang luas, ketersediaan tenaga kerja sering menjadi kendala yang sulit diatasi dan pengendalian gulma secara kimia mungkin memberikan alternatifyang lebih baik (Trihartanto et al., 1988).

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback