Browsing by Author "Sulistyosari, Novi"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian Pemilihan Alternatif Penyiangan Gulma Padi Sawah(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2011-04-09) Sulistyosari, Novi; Syuaib, M. Faiz; Herodian, Sam; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianSalah satu tahapan penting dalam kegiatan budidaya padi adalah penyiangan. Penyiangan secara konvensional memerlukan banyak tenaga kerja. Sementara itu jumlah tenaga kerja pertanian makin berkurang. Sehingga penyiangan yang dilakukan menggunakan alat, baik semi mekanis maupun mekanis diharapkan mampu menangani permasalahan yang ada. Namun dalam penggunaan alat-alat tersebut perlu diperhatikan faktor manusia dan aktivitasnya sehingga dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia mesin yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai beban kerja opeartor dan efektivitas kerja pada beberapa tipe alat penyiang (manual semi mekanis dan mekanis) dan melakukan pemilihan tipe penyiangan yang tepat untuk diaplikasikan ditinjau dan beberapa aspek. Parameter yang diukur meliputi kapasitas kerja alat, efektivitas penyiangan, jumlah anakan, tingkat kerusakan tanman dan konsumsi energi operator serta biaya operasional alat. Metode penentuan efektivitas penyiangan dan jumlah anakan menggunakan rancangan acak sedangkan metodekonsumsi energi operator ditentukan dengan pengukurann denyut jantung operator. Metode analisis untuk pemilihan tipe penyiangan terbaik menggunakan analisis logika fuzzy(fuzzy logic analysis). Hasil nenunjukkan bahwa konsumsi energi operator (WEC) pada penyiangan menggunakan tipe gasrok, tipe roller, mekanis dan manual berturut turut adalah 1,375 kkal/menit, 1,175 kkal/menit, 0,855 kkal/menit dan 0,745 kkal/menit. Efektivitas penyiangan rata-rata pada 79,19%. Berdasarkan model pemilihan alat menggunakan analisis fuzzy logic operasi fuzzy OR ( fungsi maksimum) yang mencakup beberapa aspek maka dapat ditentukan tipe alat penyiang yang terbaik yaitu alat penyiang secara mekanis (power weeder)
- ItemPengembangan Teknologi Pengolahan Tempe Higienis(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-10) Budiharti, Uning; Sulistyosari, Novi; Sirait, Parlahutan; Samudiantono, Arif; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianIndustri tempe di Indonesia saat ini mencapai 32.171 unit dengan 83.352 orang tenaga kerja. Nilai bahan baku dan bahan pembantu industri ini saja mencapai Rp 54,9 triliun. Sedangkan nilai produksinya sebesar Rp 92,3 triliun dengan nilai tambah mencapai Rp 37,3 triliun. Industri tempe di Indonesia merupakan industri yang dirajai oleh produsen kecil dan menengah yang jumlahnya sangat besar. Namun sebagian besar kondisi industri tempe selama ini masih kurang higienis. Pengolahan dilakukan menggunakan peralatan sederhana, dimana material yang digunakan tidak memenuhi standar food grade. Sementara itu seiring dengan kemajuan teknologi dan ekonomi, maka tuntutan konsumen terhadap produk yang higienis semakin tinggi. Untuk menjaga kehigienisan produk, maka alat mesin yang digunakan pada setiap tahapan metode harus terbuat dari material yang memenuhi standar food grade. Hal yang juga perlu diperhatikan yaitu untuk menjaga lingkungan atau tempat pengolahan tetap dalam keadaan higienis. Model pengembangan yang diterapkan, ditargetkan melalui perbaikan sistem manajemen dan sistem kelembagaan yang melibatkan instansi terkait dengan fungsi masing-masing, yaitu terbentuknya kelompok/lembaga yang dapat membantu dalam menerapkan teknologi pengolahan tempe yang higienis secara berkelanjutan. Koordinasi dilakukan dengan beberapa lembaga daerah terkait diantaranya BPTP memiliki fungsi sebagai pengawal inovasi teknologi, BAPPEDA, Dinas Perindustrian Perdagangan dan koperasi, serta aparat desa (Camat dan Kades) yang berfungsi sebagai Pembina dan Pendamping. Mesin yang diterapkan adalah mesin pengupas kulit ari kedelai, serta alat pendukung lainnya yaitu pemisah kulit ari, rak fermentasi, perata tempe lembaran bahan kripik tempe. Kelebihan mesin pengupas yang diterapkan jika dibandingkan dengan mesin yang ada adalah materialnya terbuat dari material yang food grade yaitu stainless steel dan dalam pengoperasiannya tidak diperlukan penambahan air lagi. Kapasitas kerja mesin ini adalah. Kapasitas pengupasan rata-rata (berdasar input): 374 kg/jam dan (berdasar output): 342 kg/jam dengan persentase kedelai terkupas 98 %.
- ItemRekayasa Mesin Tanam Langsung Benih Padi Pada Lahan Sawah(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2008-04-10) Marsudi, Marsudi; Harjono, Harjono; Purwanto, C. Yusup; Sulistyosari, Novi; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianHingga saat ini tanam padi di Indonesia masih dilakukan dengan sistem pindah tanam bibit yang membutuhkan tenaga kerja cukup besar. Kekurangan tenaga kerja di pedesaan khususnya untuk tanam bibit akan mengganggu produksi beras nasional. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengoptimalkan sistem tanam benih langsung secara mekanik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh mesin tanam langsung benih padi yang dapat diterapkan di lahan sawah. Metode yang dilakukan adalah dengan membuat disain dan kontruksi prototipe mesin, kemudian menguji dan menyempurnakannya. Prototipe mesin ini dirancang untuk menjatuhkan benih pada 4 baris. Rancangan struktural terdiri dari tabung penampung dan penakar benih, transmisi gigi dan rantai serta motor penggerak. Bobot mesin 50 kg ditopang oleh 2 roda, sehingga mudah dioperasikan di lahan sawah Hasil uji fungsional menunjukkan sistem penakaran menghasilkan rata-rata 170 benih per 5 putaran. Uji lapang menunjukkan kapasitas kerja mesin adalah 4,3 jam/ha dan efisiensi 86 %, dengan kebutuhan benih 25 kg/ha.