Browsing by Author "Sukarman ...[at al]"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemKarakter Fisik, Kimia, dan Fisiologis Benih Beberapa Varietas Kedelai(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2000) Sukarman ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianBenih kedelai (Glycine max L) tergolong benih yang daya simpannya relatif singkat (kurang dari 3 bulan) dibandingkan dengan benih padi, jagung, dan sorgum. Daya simpan benih kedelai sangat ditentukan oleh varietas, kondisi penyimpanan (kadar air awal simpan, jenis kemasan, dan suhu ruang penyimpanan), dan kondisi lingkungan prapanen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakter fisik, kimia, dan fisiologis beberapa varietas benih kedelai. Percobaan dilakukan di laboratorium benih, Kelompok Peneliti Ekofisiologi Balittan Bogor dari Oktober 1995 sampai Mei 19%. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan tiga faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah empat varietas kedelai yaitu: Galunggung, Wilis, Tidar, dan Cikurai. Faktor kedua adalah jenis kemasan yaitu kantong plastik dan kantong kain. Faktor ketiga adalah lama penyimpanan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 bulan. Data yang diamati mencakup karakter fisik, kimia, dan fisiologis (daya berkecambah, uji tetrrazolium, panjang akar primer, dan plumula kecambah) benih. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karak ter fisik (bobot 100 butir dan tebal kulit benih) dan kimia benih (protein dan lemak) berbeda antarvarietas. Varietas Galunggung mempunyai bobot 100 butir tertinggi (13,4 g), sedangkan varietas Tidar bobot 100 bijinya paling rendah (5,70 g). Ketebalan kulit benih berkisar antara 0,097-0,170 mm. Varietas Cikurai mempunyai kulit benih paling tebal (0,170 mm), sedangkan varietas Tidar kulit benihnya paling tipis (0,097 mm). Kandungan protein benih tertinggi pada varietas Tidar (43,8%) dan terendah pada varietas Wilis (42%). Kandungan minyak tertinggi pada varietas Tidar (22%) dan terendah pada varietas Galunggung (21,4%). Interaksi antara varietas, jenis kemasan, dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap semua parameter karakter fisiologis yang diamati. Varietas Cikurai mempunyai karakter fisiologis yang lebih baik dibanding varietas lainnya. Pada kemasan kantong kain, setelah lima bulan penyimpanan daya berkecambah benih masih 89,70%. Benih varietas Wilis mempunyai karakter fisiologis yang kurang baik, pada kondisi dan lama simpan yang sama daya berkecambahnya menurun drastis sampai 27,5%. Apabila benih disimpan pada kantong plastik, daya berkecambah benih semua varietas masih 80,0%, setelah lima bulan penyimpanan.
- ItemKarakter Morfologis Beberapa Nomor Plasma Nutfah Jambu (Anacardium occidentale L.) pada Fase Bibit(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2001) Sukarman ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianDalam persiapan pelepasan klon unggul jambu mete (sistem perakaran kuat, toleran kering, produksi, dan kualitas hasil tinggi) diperlukan informasi mengenai karakter morfologisnya, terutama pada fase bibit. Salah satu aspek karakter morfologis jambu mete pada fase bibit yang sangat penting adalah vigor bibit dan sistem perakaran. Sampai saat ini informasi mengenai karakter morfologis 10 nomor harapan jambu mete yang akan dilepas belum memadai. Tujuan penelitian adalah untuk mem pelajari karakter morfologis nomor harapan jambu mete yang bervigor tinggi dan mempunyai sistem perakaran yang kuat. Penelitian dilakukan di rumah plastik Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, dari bulan Mei sampai November 1998. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor, tiga ulangan, dan empat contoh tanaman setiap perlakuan yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah empat nomor harapan jambu mete, yaitu III/4-2, F2-8, A3-2, dan BO-2. Faktor kedua terdiri dari empat tingkat umur tanaman, yaitu 2, 3, 4, dan 5 bulan setelah tanam. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan tanaman (diameter batang, tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering biomas) dan pertumbuhan akar (panjang akar primer, panjang akar total, dan bobot kering akar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nomor harapan BO-2 dan F2-8 mempunyai panjang akar total, bobot kering akar, diameter batang, luas daun, serta bobot kering batang dan daun yang lebih tinggi dibandingkan nomor III/4-2 dan A3-2. Hal ini mengindikasikan bahwa nomor BO-2 dan F2-8 mempunyai vigor bibit yang lebih baik dibartdingkan nomor III/4-2 dan A3-2. Kedua nomor tersebut tairtpaknya lebih sesuai dikembangkan sebagai batang bawah karena sistem perakarannya lebih intensif dan pertumbuhannya lebih cepat.
- ItemPenanganan Benih Rekalsitran(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2000) Sukarman ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianBenih merupakan kebutuhan yang mendasar untuk menigkatkan produktivitas beberapa tanaman perkebunan dan buah-buahan. Meskipun perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara vegetatif, tetapi masih ada yang memerlukan benih sebagai batang bawah. Kelompok benih rekalsitran pada umumnya cepat mengalami kemunduran mutu fisiologi, sehingga daya simpannya singkat. Hal yang menyebabkan singkatnya daya simpan benih rekalsitran antara lain adalah pengeringan sampai di bawah kadar air kritis dan kerusakan akibat suhu dingin. Di lain pihak, kadar air benih yang tinggi akan menyebabkan tumbuhnya benih selama dalam penyimpanan, dan sangat riskan terhadap infeksi cendawan. Oleh karenanya untuk memperpanjang daya simpan benih rekalsitran perlu diperhatikan beberapa faktor, yaitu penentuan waktu panen, prosesing (ektraksi dan pengeringan), penyimpanan, dan perlakuan benih. Panen dilakukan apabila benih telah mencapai masak fisiologis. Pengeringan dapat dilakukan dengan mengeringanginkan, tetapi jangan sampai melewati kadar air kritis. Penyimpanan pada suhu yang sejuk 15-20C, kelembaban tinggi (>70%), aerasi cukup, pemberian zat penghambat tumbuh maupun fungisida dapat memperpanjang daya simpan benih. Perlakuan benih sebelum tanam, misalnya skarifikasi, fermentasi dalam serbuk batu bara basah, inkubasi dengan suhu 40C dan perendaman dalam air maupun zat pengatur tumbuh akan mempercepat perkecambahan benih. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan viabilitas benih rekalsitran dapat ditingkatkan.
- ItemToleransi Empat Nomor Plasma Nutfah Jambu Mete terhadap Cekaman Air(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 1999) Sukarman ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianCekaman air pada fase perkecambahandan pembibitan berpengaruh terhadap kelangsungan pertumbuhan jambu mete. Berkaitan dengan itu telah dilakukan pengujian toleransi jambu mete terhadap cekaman air khususya pada Case perkecambahan dan pembibitan. Penelilian ini bertujuan untuk mendapatkan nomor-nomor harapan jambu mete yang toleran terhadap cekaman air, khususnya pada Case pembibitan dan pertumbuhan bibit. Pereobaan dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Bogor, dari bulan Desember 1997 .sampai Maret 1998, menggunakan rancangan acak kelompok dalam faklorial dengan liga ulangan. Sebagai faktor pertama adalah empat nomor harapan jambu mete yailu M4-2 (Madura), F2-I0 (Jepara), Cfi-5 (Wonogiri) dan A3-3 (Tegineneng). Faktor kedua terdiri dari empat tingkat ketersediaan air yaitu: 100%, 8<)%,,60%, dati40%, kapasilaslapang(KL). Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan bibit (linggi bibit, luas daun.dan bobot kering daun) dan fisiologi daun (jumlah stomala lerhuka dan kandungan prolin bebas). Hasil penelitian menunjukkan hahwa pertumbuhan bibit nyata dipengaruhi oleh inleraksi antara nomor harapan jambu mete dan eekaman air. Sampai pada tingkal eekaman air 0(1%, KL, tanaman jambu mete masih dapat tumbuh normal. Pada cekaman air 40%, KL, pertumbuhan tanaman terhambat. Jumlah stomata terbuka nyala dipengtiruhi oleh tingkat eekaman air, dan semakin menurun seiring dengan meningkatnya cekaman air. Kandungan prolin bebas berbeda nyata antar perlakuan cekaman air, dan meningkat sesuai dengan tingkat cekaman air.