Browsing by Author "Sukarman"
Now showing 1 - 15 of 15
Results Per Page
Sort Options
- ItemAkselerasi Inovasi Pedologi Dalam Optimalisasi Penggunaan Tanah Vulkanik Mendukung Pembangunan Pertanian Berkelanjutan(IAARD Press, 2019) SukarmanSelama ini pemanfaatan tanah vulkanik terutama di daerah pegunungan kurang memperhatikan rekomendasi penggunaannya berdasarkan pendekatan pedologi, sehingga sering terjadi penurunan kualitas lahan dan lingkungan dengan cepat. Akibatnya terjadi lahan terdegradasi, pendangkalan sungai serta terganggunya sistem hidrologi daerah aliran sungai (DAS). Untuk mengurangi laju penurunan kualitas lahan dan lingkungan tersebut diperlukan adanya percepatan atau akselerasi inovasi pedologi dalam optimalisasi penggunaan tanah vulkanik agar tetap lestari dan berkesinambungan. Orasi ini memaparkan akselerasi inovasi pedologi dalam optimalisasi penggunaan tanah vulkanik mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan yang meliputi: dinamika perkembangan inovasi pedologi tanah vulkanik, inovasi pedologi tanah vulkanik, potensi, tantangan dan peluang pengembangan inovasi pedologi tanah vulkanik. Dalam orasi ini juga dipaparkan tentang arah, sasaran, dan strategi pengembangan inovasi pedologi tanah vulkanik di Indonesia.
- ItemKeragaman Mineral Tanah Pada Landform Tektonik Berbahan Skis di Kabupaten Seram Bagian Barat(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2018) Purwanto, Setiyo; Sukarman; Gani, Rachmat Abdul; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan PertanianKabupaten Seram Bagian Barat (SBB) merupakan kabupaten di wilayah Provinsi Maluku. Sebagian wilayahnya didominasi oleh tanah yang terbentuk dari proses tektonik. Tanah yang terbentuk dari proses tektonik khususnya yang berbahan skis memiliki karakter tersendiri. Penelitian karakter tanah berbahan skis di wilayah SBB masih minim dilakukan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan karakter mineral terkait cadangan hara tanah yang terkandung pada tanah di wilayah SBB. Skis merupakan material yang mudah melapuk dan terurai di alam. Pengambilan dua profil contoh tanah (GA 07 dan SP 12) telah dilakukan untuk keperluan analisis mineral pasir, mineral liat dan analisis sifat kimia tanah. Mineral pasir diidentifikasi dengan menggunakan mikroskop polarisasi, sedangkan mineral liat menggunakan alat X-ray diffraction (XRD). Hasil identifikasi dengan menggunakan mikroskop polarisasi memperlihatkan sebaran 13 jenis mineral pasir, didominasi oleh 6 jenis mineral, yaitu: mineral Opak, Zirkon, Kuarsa Bening, Kuarsa Keruh, Limonit dan Turmalin. Hasil identifikasi menggunakan alat XRD mendapatkan 6 jenis mineral liat, yaitu mineral Kaolinit, Illit, Gibsit, Vermikulit, Gutit dan Bumit. Komposisi mineral tanah yang teridentifikasi di wilayah Seram Bagian Barat didominasi oleh mineral tahan pelapukan, bersifat masam dan miskin cadangan hara.
- ItemPanduan Teknis Penulisan Naskah Buletin Teknik Pertanian(IAARD Press, 2016) Winarto, Budi; Kusumaningsih, Ani; Sumangat, Djajeng; Anda, Markus; Mulyadi, Mohammad Takdir; Subekti, Nuning Argo; Sukarman; Suparlan; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian
- ItemPedoman Pengamatan Tanah di Lapangan(IAARD Press, 2017) Sukarman; Ritung, Sofyan; Anda, Markus; Suryani, ErnaData dan informasi sumberdaya lahan/tanah yang lengkap dan handal merupakan salah satu komponen penting dalam pengembangan pertanian yang tangguh. Data tersebut dapat diperoleh dari hasil deskripsi profil tanah di lapangan yang dilanjutkan dengan analisis contoh tanah di laboratorium. Kedua data tersebut digunakan untuk menentukan klasifikasi tanah, interpretasi dan rekomendasi penggunaan lahan. Buku Pedoman Pengamatan Tanah di Lapangan terakhir, diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanah pada tahun 2004. Buku tersebut perlu direvisi menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu tanah, baik lingkup nasional maupun internasional. Buku ini diharapkan menjadi acuan tata cara pengamatan tanah di lapangan, sehingga data yang dihasilkan akan lebih akurat, berkualitas dan terkomputerisasi. Tata cara deskripsi, pengamatan dan pencatatan karakteristik sifat-sifat tanah yang diamati mengacu kepada berbagai referensi mutakhir di bidang ilmu tanah serta pengalaman para peneliti di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP).
- ItemPedoman Umum Inventori Gas Rumah Kaca dan Mitigasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2011) Setyanto, Prihasto; Susanti, Emi; Las, Irsal; Amien, Istiqlal; Makarim, A. K.; Nursyamsi, Dedy; Rubiyo; Anwar, Khairil; Widarto, Heru Tri; Rejekiningrum, Popi; Surmaini, Elza; Estiningtyas, Woro; Suciantini; Pujilestari, Nurwindah; Sutarya, Rakhmat; Harmanto; Miranti; Hamdani, Adang; Sukarman; Wahyunto; Thalib, Amlius; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemPemutakhiran Sumberdaya Tanah Tingkat Semi Detil di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2018) Gani, Rachmat Abdul; Sukarman; Purwanto, Setiyo; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan PertanianPercepatan pemetaan tanah skala semidetil sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan kebutuhan dasar pembangunan pertanian di dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan informasi terkini mengenai karakteristik dan jenis tanah di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Identifikasi lahan dilakukan dengan melakukan survei lahan dan pengambilan sampel tanah untuk mengetahui karakteristik dan klasifikasi tanah. Data-data hasil survei tanah sebelumnya telah dikompilasikan dan dianalisa kembali untuk mendapatkan data terkini dan dikorelasikan. Klasifikasi tanah menggunakan Sistem Klasifikasi Tanah Nasional (BBSDLP, 2016) dengan Sistem Soil Taxonomy USDA (Soil Survey Staff, 2010). sebagai padanannya. Hasil pengklasifikasian tanah menggunakan Klasifikasi Tanah Nasional mendapatkan 10 (sepuluh) jenis tanah dan 19 (sembilan belas) macam tanah. Jenis tanah tersebut yaitu: Organosol, Litosol, Aluvial, Molisol, Regosol, Kambisol, Gleisol, Podsolik, Mediteran, dan Oksisol. Tanah-tanah tersebut berkembang dari bahan induk endapan liat, debu, dan pasir, endapan koluvial, endapan lumpur, endapan pasir, batugamping, batupasir, skis, batuliat dan batupasir, batupasir berkapur, batuliat berkapur, andesit dan basalt, serpentin.
- ItemPengelolaan Lahan Berkarakter Khusus(IAARD Press, 2021-07-01) Sukarman; Las, Irsal; Noor, Muhammad; Tafakresnanto, Chendy; Balitbangtan
- ItemPENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH BERPASIR(Balittra, 2021) Sulaeman, Yiyi; Sukarman; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
- ItemPetunjuk Teknis Klasifikasi Tanah Nasional(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2014) Subardja, Djadja; Ritung, Sofyan; Anda, Markus; Sukarman; Suryani, Erna; Subandiono, Rudi E.Klasifikasi tanah adalah cara mengumpulkan dan mengelompokkan tanah berdasarkan kesamaan dan kemiripan sifat dan ciri-ciri tanah, kemudian diberi nama agar mudah diingat dan dibedakan antara tanah yang satu dengan lainnya. Setiap jenis tanah memiliki sifat dan ciri yang spesifik, potensi dan kendala untuk penggunaan tertentu. Suatu sistem klasifikasi tanah nasional telah dibangun oleh para pakar tanah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian untuk tujuan survei dan pemetaan serta interpretasi pengelolaan tanah yang berkelanjutan. Pengelolaan tanah yang tepat berdasarkan karakteristik dan potensinya akan memberikan produktivitas yang optimal. Sistem klasifikasi tanah ini disusun kembali dari sistem sebelumnya oleh Dudal dan Soepraptohardjo (1957); Soepraptohardjo (1961; 1978); Suhardjo dan Soepraptohardjo (1981); dan Staf Peneliti Pusat Penelitian Tanah (1983) dengan beberapa modifikasi dan tambahan, antara lain horison diagnostik dan jenis tanah.
- ItemPetunjuk Teknis Pedoman Penilaian Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian Strategis Tingkat Semi Detail Skala 1:50.000(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2016) Wahyunto; Hikmatullah; Suryani, Erna; Tafakresnanto, Chendy; Ritung, Sofyan; Mulyani, Anny; Sukarman; Nugroho, Kusumo; Sulaeman, Yiyi; Apriana, Yayan; Suciantini; Pramudia, Aris; Suparto; Subandiono, Rudi Eko; Sutriadi, Teddy; Nursyamsi, DediTersedianya data dan informasi sumberdaya lahan/tanah yang lengkap sangat diperlukan untuk menunjang program pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Data tersebut diperoleh melalui kegiatan survei dan pemetaan tanah. Data informasi sumberdaya lahan hasil survei dan pemetaan tanah berupa peta tanah dan deskripsi sifat-sifat tanahnya, perlu diinterpretasi agar mudah dimengerti untuk keperluan pengembangan komoditas pertanian melalui kegiatan evaluasi dan penilaian kesesuaian lahan. Untuk tujuan evaluasi lahan Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian menyusun Buku Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian yang diterbitkan tahun 2013. Buku Petunjuk Teknis Pedoman Penilaian Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian Strategis ini disusun mengacu kepada Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian versi revisi tahun 2013, dirancang untuk keperluan penilaian kesesuaian lahan tingkat semi detil (skala 1:50.000). Pedoman budidaya yang baik untuk tanaman Kelapa Sawit (Permentan No. 313/Permentan/OT. 140/12/ 2013),Kakao (Permentan No. 48/Permentan/OT.140/4/2014) dan Tebu (Permentan No.53/Permentan/KB.110/10/2015) juga digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kriteria kesesuaian lahan untuk komoditas tanaman tersebut.
- ItemPetunjuk Teknis Penanganan Lahan Relokasi Pengungsi Sinabung di Siosar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015) Sukarman; Suryani, Erna; Dariah, Ai; Anda, Markus; Pratiwi, Etty; Nurida, Neneng L.; Sutono; Erfandi, Dedi; Kasno, A.; Las, IrsalSehubungan dengan permintaan Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara melalui surat tertanggal 6 Oktober 2015 perihal Penanganan Lahan Relokasi untuk Pengungsi Sinabung di Siosar, Kabupaten Karo kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, maka telah dilakukan kajian di lahan relokasi tersebut. Lahan relokasi merupakan bekas hutan pinus yang menyisakan banyak permasalahan, yaitu: 1) pencabutan tunggul pohon pinus, 2) masalah alelopati, dan 3) pemilihan komoditas. Disamping itu, permasalahan lain yang ditemukan di lapang adalah: lahan berlereng (5-15%), dan tanah masam serta kesuburan rendah.
- ItemRekomendasi Budidaya Padi pada Berbagai Agroekosistem(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2020) Susanti, Zuziana; Rumanti, Indrastuti A; Rahmini; Sukarman; Mulyani, Anny; Setyorini, Diah; Syahbuddin, Haris; Sasmita, Priatna; Widowari, Ladiyani Retno; Anggara, Agus Wahyana; Wijanarko, Andy; Nugroho, Yudhistira; Suprihanto; Hasmi, Idrus; Rohaeni, Wage Ratna; Handoko, Dody Dwi; Susanto, Untung; Safitri, Heni; Hairmansis, Aris; Widyantoro; Kasno, A.; Jumali; Roza, Celvia; Norvyani, Mutya; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
- ItemSumber Daya Lahan Pertanian Indonesia : Luas, Penyebaran, dan Potensi Ketersediaan(IAARD Press, 2015) Ritung, Sofyan; Suryani, Erna; Subardja, D.; Sukarman; Nugroho, Kusumo; Suparto; Hikmatullah; Mulyani, Anny; Tafakresnanto, Chendy; Sulaeman, Yiyi; Subandiono, Rudi Eko; Wahyunto; Ponidi; Prasodjo, Noto; Suryana, Usep; Hidayat, Hapid; Priyono, Adi; Supriatna, WahyuBuku Sumber Daya Lahan Pertanian ini memuat informasi terkini tentang luas, penyebaran, dan potensi sumber daya lahan serta potensi ketersediaannya untuk pengembangan pertanian ke depan. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2014. Namun sejalan dengan dinamika pembangunan dan tuntutan terhadap kebaharuan data sumber daya lahan, maka Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menerbitkan kembali Buku Sumber Daya Lahan Edisi 2015. Penerbitan Buku Sumber Daya Lahan Edisi 2015 ini merupakan pembaharuan (updating) terhadap terbitan tahun 2014 dan data sebelumnya (BBSDLP, 2008) yang bersumber dari peta-peta tanah tinjau skala 1:250.000 (BBSDLP, 2014), peta penggunaan lahan (BPN, 2013), dan peta status kawasan terbaru (Kemhut, 2014). Pembaharuan data ini terutama pada lahan rawa yang pada Edisi 2015 ini hanya dibedakan atas lahan rawa pasang surut dan rawa lebak, sehingga lahan rawa gambut yang pada terbitan pertama disajikan tersendiri, pada Edisi 2015 ini menjadi bagian dari kedua tipologi lahan rawa tersebut. Dengan demikian ada lahan gambut yang terdapat pada rawa pasang surut dan lahan gambut yang berada pada rawa lebak. Untuk lahan kering pada Edisi 2015 ini disusun lebih rinci berdasarkan pada ketinggian tempat dari permukaan laut, iklim, dan kemasaman tanah.
- ItemTanah Andosol di Indonesia : Karakteristik, Potensi, Kendala, dan Pengelolaannya untuk Pertanian(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2014) Sukarman; Dariah, AiAkhir-akhir ini kejadian gunung meletus di Indonesia semakin sering terjadi. Hal tersebut menyadarkan kita semua bahwa Indonesia berada pada daerah yang dikelilingi oleh gunung berapi aktif dan merupakan bagian dari Cincin Api Pasific (Pasific Ring of Fire). Kejadian gunung meletus sering dianggap sebagai suatu musibah tetapi sebenarnya juga bisa dianggap sebagai anugerah. Tanah yang dibentuk karena aktivitas gunung berapi merupakan tanah subur dengan ciri-ciri dan karakteristik yang khas dan unik. Buku ini merupakan rangkuman dari berbagai hasil survei, penelitian, pengkajian yang dilakukan oleh para peneliti, dosen, mahasiswa tentang tanah Andosol yang berkembang dari abu vulkanik gunung berapi di Indonesia dan referensi lain yang berkaitan hal tersebut. Buku ini disusun dalam tujuh bab utama. Bab 1 berisi tentang hubungan antara pertanian dan tanah Andosol, Bab 2 memaparkan hubungan antara gunung berapi dan tanah Andosol, Bab 3 menceriterakan tentang geografi tanah Andosol di Indonesia, Bab 4 menjelaskan tentang karakteristik tanah Andosol, Bab 5 membahas tentang genesis dan klasifikasi tanah Andosol, Bab 6 memberikan informasi tentang potensi dan kendala pemanfaatan tanah Andosol, dan Bab 7 memberikan berbagai informasi dan saran tentang pengelolaan tanah Andosol untuk pertanian.
- ItemTeknik Budidaya dan Pengelolaan Benih jambu Mete(2012) Heryana Nana; Ferry Yulius; SukarmanTanaman jambu mete merupakan salah satu tanaman perkebunan yang umumnya diusahakan dilahan sub optimal. Produktivitas tanaman jambu mete saat ini masih tergolong rendah, jauh dibawah dari potensi produksi dari varietas unggul yang sudah ada. Kondisi ini disebabkan antara lain belum digunakannya bahan tanam unggul (varietas unggul) dalam usaha tani jambu mete, selain itu, teknik budidaya yang dipakai masih sederhana.