Browsing by Author "Suharyon"
Now showing 1 - 14 of 14
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis dampak Potensial Pengembangan Teknologi Usahatani Kopi terhadap Produksi dan Pendapatan Kasus pada Introduksi Teknologi Usahatani Kopi Provinsi Bali(BPTP Jambi, 2006) Hendayana, Rachmat; Suharyon; BPTP JambiDalam upaya meningkatkan produktivitas petani kopi di Bali melakukan introduksi teknologi berupa pemberian kompos hasil fermentasi kotoran kambing. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis dampak potensial pengembangan teknologi usahatani kopi dan pendapatan.
- ItemAnalisis dan Rekayasa Kelembagaan Penunjang Teknologi Usahatani Padi di Kelurahan Aur Gading Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun Jambi(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Suharyon; Minsyah, Nurimdah; Adri; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiDalam upaya mengembangkan sistem usahatani di suatu wilayah diperlukan pendekatan hubungan antara kelompok tani dengan kelembagaan lain yang mendukung. Dengan terjalinnya kerja sama kelembagaan yang mantap, masalah yang dihadapi petani bisa diserahkan sekaligus diharapkan terjadi difusi teknologi melalui lembaga atau institusi terkait di daerah. Dengan memberdayakan kelembagaan yang mendukung adopsi teknologi yang diberikan kepada kelompok tani Rantau Bayur Kecamatan Sarolangun dalam bentuk kerja sama akan membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi petani. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka perlu dilakukan kajian analisis rekayasa kelembagaan penunjang teknologi usahatani. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Aur Gading Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun dengan tujuan menemukan perlakuan/ intervensi yang efektif dan meningkatkan pemberdayaan, serta kerja sama kelembagaan guna menjamin adopsi teknologi sistem usahatani lahan sawah yang berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan adalah SWOT ANALYSIS yaitu identifi kasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Metodologi pengkajian dalam kegiatan dengan menerapkan metode Participatory Research Appraisal (PRA), untuk menggali masalah yang dihadapi oleh petani. Alternatif intervensi yaitu dibentuknya kelompok tani Desa Aur Gading, sosialisasi SUT (sistem usaha tani) di wilayah sekitar SL-PTT meneliti kebutuhan mendesak kelompok tani, dan menghubungkannya dengan lembaga pendukung. Berdasarkan hasil PRA maka permasalahan yang diprioritaskan adalah (1) serangan hama keong mas tanaman padi sawah, (2) varietas unggul baru (vub), (3) bibit bermutu dan sehat, (4) mendapatkan pupuk subsidi, dan (5) pemupukan berimbang
- ItemAnalisis Efisiensi Pemasaran Kentang Di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci, Jambi(BPTP Jambi, 2005) Suharyon; Edison; BPTP JambiThe successfulness or not of development program in agrculture sector is for instance determined by the succesfulness of farmers society in selling production approrintely so that it is got high share and profit. The research was carried out in Kayu Ar District Kabupaten Kerinci Regency, Jambi in 2003. The objective of this research was to know the marketing efficiency on potato production level in research area. The research found that sanpling farmers have generally worked in maximum, that was indicated with their high potato production. However, by looking at potato development model using effiency approarch, it showe that marketing channel i was more efficient than other marketing channel based n technical efficiency. And from marketing economic effiiency, marketing channel i was also more effiecient than other.
- ItemAnalisis Struktur Biaya Dan Alokasi Penerimaan Usahatani Jagung Di Lahan Gambut(BPTP Jambi, 2003) Hendayana, Rachmat; Suharyon; BPTP JambiMakalah bertujuan membahas keragaan struktur pembiayaan dan alokasi penerimaan usahatani jagung di lahan gambut.Pengkajian telah dilaksanakan di lahan gambut di desa Sukasari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2002. Sumber data menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan pendekatan PRA.
- ItemEvaluasi Tingkat Adopsi Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dalam Rangka Peningkatan Produksi Padi Nasional di Provinsi Jambi(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Minsyah, Nur Imdah; Muzirman; Suharyon; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiEvaluasi Tingkat Adopsi Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi di Provinsi Jambi. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari : 1). Tingkat adopsi teknologi PTT pada kegiatan SL-PTT padi, dan; 2). peluang peningkatan tingkat adopsi teknologi PTT padi. Pengkajian ini di laksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Merangin dan Kerinci. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan teknik tabulasi sederhana, sedangkan analisisnya berupa analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil Pengkajian menunjukkan petani yang menggunakan vareitas unggul baru 53 %, vareitas unggul biasa 47 %: berdasarkan kualitas benih, 90 % benih yang digunakan berkualifi kasi baik; jumlah responden yang secara rutin memberikan bahan organik sebanyak 63 %; berdasarkan sistem tanam jajar legowo sebanyak 57 % dan tegel 43 %; dasar yang digunakan dalam penentuan dosis pupuk yang digunakan sebanyak 70 % berdasarkan hasil uji PUTS dan BWD dan anjuran petugas, kebiasaan 13 %; pengendalian OPT 28 % menggunakan teknik PHT, 3 % pengendalian hayati dan pestisida nabati, dan 69 % menggunakan pestisida kimia; Pengolahan tanah, sempurna 55 %, pengolahan tanah minimum 25 % dan TOT 20 %; Umur bibit, kurang dari 21 hari 55 %, 21 hari 40 % dan lebih 21 hari 7 %; jumlah bibit perlubang 1-3 bibit 78 %, 4 – 10 btg 22 %; frekwensi penyiangan 1 kali per MT 22 %, 2 kali per MT 78 %; waktu panen dilakukan bila sebagian tanaman padi telah berwarna kuning sebanyak 93 % responden, gabah mulai rontok 7 %.
- ItemFaktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi Jagung Di Sumatera Utara(BPTP Jambi, 2003) Haloho, Lermansius; Suharyon; BPTP JambiUpaya untuk swasembada jagung di Sumatera Utara terus dilakukan, guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri pakan ternak, perikanan, dan industri pangan. Oleh sebab itu peningkatan produksi, disertai kualitas dan kontiniutas produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Survei dilaksanakan di Kabupaten Karo dan Simalungun bertujuan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di kedua kabupaten tersebut. Pemilihan daerah penelitian dengan purposive sampling dan sampel petani secara acak sederhana(simple random sampling).
- ItemKajian Struktur Ongkos Usahatani Di Kabupaten Deli Serdang Dan Langkat Sumatera Utara(BPTP Jambi, 2003) Lermanisius Haloho; Hasil Sembiring; Moral Abadi Girsang; Moehar Daniel; Perdin Siringoringo; Mustafa Hutagalung; Lukas Sebayang; Suharyon; BPTP JambiPenggunaan faktor-faktor produksi yang efisien, merupakan penentu keberhasilan usahatani. Untuk meningkatkan kinerja usahatani perhitungan struktur ongkos usahatani sangat diperlukan, Untuk itu telah dilaksanakan survei di empat agroekosistem/Farming Systim Zone (FSZ), pada bulan April-Mei 2022.
- ItemKarakterisasi Kelembagaan Pertanian Di Desa Bandar Jaya Kecamatan Rantau Rasau Provinsi Jambi(BPTP Jambi, 2003) Suharyon; Endrizal; Hadi, Rustan; Jumakir; BPTP JambiPerkembangan pertanian di suatu desa tidak terlepas dari peranan lembaga yang ada di desa bersangkutan, terutama lembaga pertanian. Berdasarkan hal itu, keragaan/dampak kelembagaan pedesaan di Desa Bandar Jaya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dilakukan selama 3 tahun yang telah dimulai pada tahun 2002 sampai tahun 2004. Lembaga pertanian yang ditingkatkan peranannya adalah Balai Penyuluhan Pertanian(BPP). Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta Kelompok Tani dan Masyarakat, Kepala Cabang Dinas Pertanian, KUD, Kepala Desa, Lembaga Pemasaran Hasil Pertanian, dan Peran Wanita.
- ItemKarakterisasi Zona Agro Ekologi (ZAE) Pedoman Pengembangan Pertanian di Propinsi Jambi(BPTP Jambi, 2000) BS, Busyra; Izhar, Nurli; Mugiyanto; Lindawati; Suharyon; BPTP JambiKarakterisasi Agroekosistem Wilayah Provinsi Jambi merupakan kumpulan data dan informasi mengenai karakteristik zona agro ekologi (ZAE) Provinsi Jambi secara umum
- ItemPerakitan Teknologi Usahatani Jagung di Lahan Pasang Surut dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Usahatani Kasus pada Usahatani Jagung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi(BPTP Jambi, 2006) Suharyon; Hendayana, Rachmat; BPTP JambiMakalah ini bertujuan membahaa introduksi paket teknologi usahatani jagung di lahan pasang surut dan dampaknya terhadap pendapatan usahatani. Pengkajian dilaksanakan di Desa Lambur Luar, Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, tahun 2004.
- ItemPERAN PENYELIA MITRA TANI (PMT) DALAM MENDUKUNG GAPOKTAN PUAP DI KABUPATEN MUARA JAMBI,PROVINSI JAMBI(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Hutagaol, Jainal Abidin; Suharyon; BPTP JambiPeran, tugas, dan fungsi Penyelia Mitra Tani (PMT) sangat menentukan keberhasilan dalam pengembangan usaha agribisnis di perdesaan yang dikelola oleh Gapoktan.Dengan demikian PMT merupakan salah satu motor penggerak sehingga program PUAP yang dicanangkan pemerintah dapat berdayagunadanberhasilguna. Untuk melihat kenyataan di lapangan perlu pengkajian yang dilaksanakan pada bulan Januari s/d Desemberl 2015, di Kabupaten Muara Jambi, dan difokuskan pada peran PMT dan beberapa Gapoktan yang sudah mencairkan dana PUAP. Penelitian dilakukan dengan observasi lapang. Data yang dikumpulkan antara lain data primer dan sekunder, melalui wawancara dan penelusuran data terkait dengan kelembagaan Gapoktan. Data yang dikumpulkan ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Keberhasilan Penyelia Mitra Tani (PMT) dalam melakukan peran, tugas, dan fungsinya dalam melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap usaha agribisnis anggota Gapoktan PUAP dapat dilihat dari berkembangnya dana BLM PUAP yang dikelola Gapoktan tersebut. Hal ini terlihat berkembangnya usaha produktif petani baik on farm maupun off farm. Gapoktan Raja Sari, Jaring Mulyo, dan Ngudi Makmur memiliki aset tertinggi. Hal ini didukung juga dengan tingkat pembukuan yang baik dan pengembalian pinjaman sedang. Penyelesaian peran, tugas dan fungsi ke tiga Penyelia Mitra Tani (PMT) yaitu Syahrul Riadi, SE ; Misno, CS, SPd.I dan M. Sabri, SE dalam pembinaan dan pendampingan Gapoktan PUAP di Kabupaten Muara Jambi, dapat diselesaikan dengan baik. Namun ada beberapa aspek yang perlu pembinaan antara lain pertemuan reguler bersama penyuluh pendamping perlu ditingkatkan dan pengetahuan tentang kelembagaan keuangan mikro (LKM-A) dan teknis pengembangan usaha agribisnis di tingkat petani perlu pembekalan dan pelatihan. Peningkatan pertemuan reguler PMT bersama dengan penyuluh pendamping terhadap Gapoktan terus ditingkatkan terutama dalam membahas pengembalian pinjaman oleh anggota yang kurang baik. Hal ini perlu ditumbuhkan kesadaran petani itu sendiri sehingga pengembalian pinjaman yang diterima untuk usaha produktif petani kembali dicicil ke Gapoktan, sehingga dana tersebut dapat digulirkan.
- ItemPerbaikan Produktivitas Tanaman Padi dengan Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu Pada Lahan Pasang Surut Provinsi Jambi(BPTP Jambi, 2003) Endrizal; Hadi, Rustan; Jumakir; Suharyon; Hasan, Nuzyirwan; BPTP JambiPengolahan Tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT) merupakan salah satu yang meningkatkan produktivitas padi. UntukProvinsi Jambi kegiatan PTT dilakukan pada lahan pasang surut Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
- ItemTeknologi Budidaya Panen Dan Penanganan Hasil Serta Analisis Usahatani Cabai(BPTP Jambi, 2005) Suharyon; Bambang Prayudi; Syafri Edi; BPTP JambiCabai merupakan tanaman semusim yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak atau bahan campuran pada berbagai industri pengolahan makanan dan minuman. Selain tu juga digunakan untuk pembuatan obat-obatan dan kosmetik. Dua pemanfaatan yang terakhir ini dapat lebih meningkatkan peranan penting dan strategis komoditas cabai. Peningkatan produksi cabai merah selama kurun waktu 5 tahun terakhir dari tahun 1988-1992 terjadi karena adanya peningkatan rata-rata hasil per hektar, rata-rata produktivitas usahatani cabai ditingkat petani masih tergolong rendah yakni 4,3 ton/ha padahal kalau dikelola dengan teknoogi yang memadai dapat meningkatkan potensi hasil 6-10ton per hektar.
- ItemUPAYA PERCEPATAN ADOPSI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) DI LAHAN TADAH HUJAN : STUDI KASUS DI KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Suharyon; Busyra; Minsyah, Nur Imdah; BPTP JambiLahan tadah hujan merupakan salah satu jenis lahan yang potensial untuk difungsikan sebagai sentra produksi padi, mendukung swasembada beras berkelanjutan, termasuk lahan-lahan tadah hujan di wilayah Kabupaten Sarolangun Jambi. Upaya optimalisasi peran lahan tadah hujan di Kabupaten Sarolangun sebagai sentra produksi padi, terus dilakukan antara lain dengan meningkatkan produktivitas padi tadah hujan melalui pengembangan varietas unggul baru (VUB) spesifik lokasi. Namun demikian, upaya pengembangan VUB di lahan tadah hujan juga dihadapkan pada kendala rendahnya adopsi VUB karena masih tingginya penggunaan varietas lokal di tingkat petani sehingga rata-rata produktivitas padi di lahan tadah hujan Kabupaten Sarolangun Jambi belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian untuk mengungkap faktor-faktor pendorong dan penghambat adopsi VUB serta merumuskan upaya percepatannya. Kajian dilakukan di Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun pada tahun 2013 dengan menggunakan pendekatan survei, focus group discussion, dan wawancara individual kepada kelompok tani pengguna VUB dan varietas lokal. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara umum varietas yang banyak berkembang di lokasi kajian masih didominasi varietas lokal. Faktor -faktor yang mendorong percepatan adopsi adalah potensi biofisik lahan, penyediaan benih, dan sumberdaya manusia. Peluang pengembangan VUB juga terbuka dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah pusat, teknologi, dan infrastruktur. Sedangkan tantangan yang dihadapi sebagai penghambat dalam mengembangkan VUB adalah persaingan usahatani padi dengan usaha produktif lainnya dan preferensi masyarakat. Mengacu pada identifikasi tersebut, maka upaya percepatan adopsi VUB di lahan tadah hujan Kabupaten Sarolangun menggunakan pendekatan peta jalan yang diterapkan secara bertahap melalui model upaya percepatan selama satu sampai dua tahun. Upaya percepatan juga perlu didukung dengan kebijakan pemerintah daerah melalui penumbuhan penangkar benih tingkat petani dan pengalokasian dana khusus untuk pengembangan VUB, yang terintegrasi dalam program pemda.