Browsing by Author "Subhan, Ahmad"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemEffect of steamed sago and golden snail flour as substitution of yellow corn on performance of male duck of Alabio, Mojosari and MA(Indonesian Animal Sciences Society, 2012-03-04) Subhan, Ahmad; Yuwanta, T; Sidadolog, J.Hp; Rohaeni, E.S
- ItemINOVASI TEKNOLOGI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI(BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) KALIMANTAN SELATAN, 2022-11-01) Subhan, Ahmad; Nurawaliah, Siti; Syarif, Muhammad; BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) KALIMANTAN SELATANProgram Pendampingan Peternakan merupakan salah satu Program Strategis kementerian Pertanian secara nasional dalam upaya pemerintah memenuhi kebutuhan akan daging sapi dengan mengandalkan hasil produksi dalam negeri. Upaya pemerintah untuk mendukung program ini cukup banyak, baik secara teknis maupun non teknis seperti pengadaan sapi induk, sapi bakalan (pedaging), peminjaman modal dengan kredit lunak, dan secara teknis adalah pendampingnn dalam bentuk inovasi teknologi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan sesuai dengan tugas dan fungsinya, yaitu sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian mendukung program swasembada dagimg sapi melalui pendampingan kawasan peternakan berupa inovasi teknologi untuk kelompok yang memerlukan atau meminta binaan dan pendampingan di dalam suatu kawasan. Brosur atau buku ini memuat tentang beberapa hal terkait dengan inovasi teknologi. Harapan yang diinginkan adalah dengan menerapkan inovasi teknologi, dapat dihasilkan produktivitas ternak yang optimal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan dan pendapatan serta kesejahteraan petani-peternak.
- ItemJenis dan Kandungan Gizi Hijauan di Lahan Rawa Untuk Pakan Ternak Kerbau Rawa(BPTPJambi, 2006) Rohaeni, Eni Siti; Qomariah, Retna; Hamdan, Akhmad; Subhan, Ahmad; BPTP JambiKerbau rawa merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang berkembang di daerah rawa di Kalimanan Selatan. Kerbau ini memiliki peran sebagai sumber protein hewani bagi mayarakat dan sumber pendapatan bagi peternak yang memilikinya. Hijauan merupakan pakan utama bagi ternak kerbau, jenis hijauan yang dikonsumsi adalah jenis yang adaptid tumbuh di daerah rawa.
- ItemKERAGAAN KERBAU RAWA (Bubalis bubalus) DI KALIMANTAN SELATAN(Balittra, 2017) Subhan, Ahmad; Rohaeni, Eni Siti; Suryana; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawarawa banyak dilakukan di daerah rawa yang relatif terpencil dari daerah lain yang dilakukan secara tradisional dengan cara digembalakan di rawa-rawa secara berkelompok, ternak ini fenberkembangbiak secara alami. Hal ini dikarenakan kerbau mempunyai keistimewaan bila dibandingkan dengan sapi yakni mampu hidup dikawasan yang relatif sulit dengan pakan yang tersedia berkualitas rendah (Diwyanto dan Handiwirawan, 2006; Herianti dan Pawarti, 2009). Jika keunggulan kerbau ini dimanfaatkan dengan baik dan dibarengi penerapan sistem pemeliharaan, perkawinan dan manajemen pakan yang baik, maka produktivitasnya akan optimal (Winarto, 2010). Selanjutnya menurut Indraningsih et al. (2006), kerbau adalah salah satu ternak penghasil daging yang potensial untuk mendukung program revitalisasi pertanian dan kecukupan daging. Menurut Kandeepan et al. (2009) dan Abdolghafour dan Saghir (2014) kerbau memiliki dressing percentage antara 43-44 % dengan komposisi daging 60-70%, lemak 5-10 % dan tulang 20-24%. Kerbau jantan yang memiliki bobot badan 500 kg dan betina 400 kg memiliki persentase karkas antara 143,3–250,26% (Hamdan et al., 2010) Populasi kerbau di Indonesia pada tahun 2016 berjumlah 1.386.280 ekor dan populasi kerbau di Kalimantan Selatan berjumlah sekitar 27.723 ekor (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,2016) Populasi kerbau di Kalimantan Selatan tersebar hampir di semua kabupaten, terutama di enam wilayah Kabupaten yaitu (HSU, HST, HSS, Batola, Banjar dan Tanah Laut) dengan tingkat populasi yang berbeda. Populasi tertinggi berada di Kabupaten HSU 9.466 (35%) dari total populasi di Kalimantan Selatan, dengan kontribusi produksi daging sebesar 10,96%. Kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam usaha beternak kerbau ini antara lain menurunnya produksi dan produktivitas akibat inbreeding yang terus menerus, berkurangnya lokasi padang penggembalaan akibat bergesernya tata guna lahan dari padang penggembalaan menjadi lahan perkebunan karet dan kelapa sawit serta berkurangnya hijauan pakan kerbau akibat serangan hama ulat dan keong mas (Rohaeni et al., 2008). Alternatif pemecahan masalah antara lain 1) memasukkan pejantan unggul dan berkualitas dari luar daerah/ provinsi, 2) membuat kesepakatan antara peternak dengan petani tentang batas-batas lokasi ternak dan pertanian yang diperkuat dengan Perda, dan 3) menumbuhkan gerakan gemar menanam hijauan di lokasi-lokasi tanah kosong sekitar sawah maupun kebun.
- ItemPedoman Umum Standar Operasional Prosedur Budidaya Cabai Rawit Hiyung(Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Selatan, 2023) Subhan, Ahmad; Pramudyani, Lelya; Pribadi, Yanuar; Syarif, Muhammad; Awanis; Rusmina; Sa'ban, Sa'dillahCabai rawit hiyung adalah cabai yang berasal dari Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Cabai ini memiliki rasa pedas khas dan menjadi komoditas penting dalam industri pertanian. Budidaya yang baik dan benar sangat penting untuk menghasilkan produksi yang optimal dan kualitas buah yang unggul. Untuk itu, buku ini disusun dengan tujuan memberikan panduan yang jelas dan sistematis dalam setiap tahap budidaya, mulai dari persiapan lahan hingga panen.
- ItemPotensi Dan Kendala Sumberdaya Lahan Lebak Untuk Pengembangan Dan Pelestarian Kerbau Rawa Sebagai Ternak Plasma Nuftah Daerah Kalimantan Selatan(BPTPJambi, 2006) Qomariah, Retna; Rohaeni, Eni Siti; Hamdan, Akhmad; Subhan, Ahmad; BPTP JambiKerbau rawa merupakan ternak ruminansia dan plasma nuftah yang dimiliki dan berkembang di lahan rawa lebak Kalimantan Selatan yang harus dijaga kelestariannya. Ternak ini berotensi sebagai sumber protein masyarakat dan sumber pendapatan bagi yang mengusahakannya. Pengembangan kerbau rawa dilakukan secara tradisional dan berkelompo,serta berada di daerah rawa lebak yang relatif jauh dari daerah lain.