Browsing by Author "Subagyono, Kasdi"
Now showing 1 - 20 of 22
Results Per Page
Sort Options
- ItemBiofuel B100 Menuju Energi Masa Depan(IAARD Press, 2019) Sulaiman, Andi Amran; Subagyono, Kasdi; Jufri, Fadjry; Simatupang, Pantjar; Soetopo, Deciyanto; Syukur, Mat; Pranowo, Dibyo; Herman, Maman; Aunillah, Asif; Prastowo, BambangIndonesia merupakan produsen dan pengekspor komoditi kelapa sawit serta turunannya termasuk CPO dengan nilai terbesar di dunia. Indonesia sudah unggul sebagai negara yang terbesar penggunaan B20 yang sudah digunakan dalam sektor industri maupun otomotif di dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor. Melalui program B20 kita terbesar di Dunia dalam memanfaatkan pemakaian biodiesel, sementara saat ini Malaysia baru menuju B10 dari B7. Kita optimis ke depannya dapat mewujudkan B100 sesuai arahan Bapak Joko Widodo, Presiden RI. Penggunaan biofuel tidak hanya mengurangi impor bahan bakar fosil yang menyebabkan devisa kita lari ke luar negeri, namun juga menjaga kedaulatan energi dan ekonomi nasional. Saat ini kita telah memproduksi 46 juta CPO, dan mampu mengekspor 34 juta ton produk CPO. Menghadapi tekanan dunia internasional terhadap sawit kita yang masih negatif, apabila kita dapat mengurangi ekspor dan dimanfaatkan untuk biofuel, akan mengurangi ketergantungan dengan pasar internasional. Buku ini bertujuan sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mengambil kebijakan dalam pengembangan biofuel dan menambah wawasan para pelaku usahauntuk berinvestasi di perkebunan kelapa sawit dan memproduksi biofuel.
- ItemBudidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annuum L.)(BPTP Jateng / KAN, 2010) Subagyono, Kasdi; Sisca Piay, Sherly; Tyasdjaja, Ariarti; Ermawati, Yuni; Rudi Prasetyo Hantoro, F.; Prayudi, Bambang; Sutoyo; Jauhari, Sodiq; herawati, Heni; Basuki, Seno; BPTP JatengCabai Merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah menyusun buku Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah sebagai panduan dan rujukan bagi pengguna. Buku ini memuat informasi syarat tumbuh, varietas, teknik budidaya, hama dan penyakit, panen, pascapanen dan pemasaran cabai
- ItemCara Cepat Swasembada Jagung(IAARD Press, 2018) Sulaiman, Andi Amran; Kariyasa, I Ketut; Hoerudin; Subagyono, Kasdi; Bahar, Farid A.; Badan Litbang Pertanian
- ItemKAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENENTU ADOPSI INOVASI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADI MELALUI SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2012-07-10) Sudana, Wayan; Subagyono, Kasdi
- ItemKebijakan Penyelamat Swasembada Pangan(IAARD Press, 2018-07-20) Sulaiman, Andi Amran; Subagyono, Kasdi; Soetopo, Deciyanto; Sulihanti, Sri; Wulandari, Suci; Balitbangtan
- ItemMembangkitkan Lahan Rawa, Membangun Lumbung Pangan Indonesia(IAARD Press, 2018-09-02) Penulis, Andi Amran Sulaiman; Subagyono, Kasdi; Alimansyah, Trip; Noor, Mohammad; Hermanto; Muharam, Agus; Suwastika, I Wayan; Subiksa, I Gusti Made; Balitbangtan
- ItemMembangkitkan Kejayaan Rempah Nusantara(IAARD Press, 2018) Amran Sulaiman, Andi; Subagyono, Kasdi; Pakpahan, Agus; Soetopo, Decianto; Bermawie, Nurliana; Hoerudin; Prastowo, Bambang; Syafaat, Nizwar; Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi PertanianPemikirian tentang bagaimana mengembalikan sejarah kejayaan rempah nusantara telah banyak diwacanakan. Namun, hasil pemikiran para pakar yang dilakukan secara lintas disiplin untuk membahas rempah Nusantara dan bagaimana mengembalikan kejayaan dalam sebuah buku belum banyak dilakukan. Buku ini membahas penggalian sejarah global , regional, dan local lintas millennium; pengetahuan teknos rempah dan manfaatnya dari masa lalu hingga sekarang dan pemikiran perkembangan ke depan, serta dimensi ekonomi makro dan mikro rempah nusantara dapat dijumai dan disajikan secara komprehensif. Melalui pendekatan regional, kepulauan rempah kemudian dibangun branding dari setiap keunikan regional rempah yang diintegrasikan dengan perencanaan pembangunan nasional yang utuh, rempah Nusantara dapat Kembali Berjaya pada waktu yang tidak terlalu lama. Buku ini sangat tepat dibaca oleh pimpinan nasional, para pemikir pembangunan, kepala daerah, perumus kebijakan, serta dosen dan mahasiswa
- ItemMembangkitkan Kejayaan Rempah Nusantara(IAARD Press, 2018-09-02) Sulaiman, Andi Amran; Subagyono, Kasdi; Pakpahan, Agus; Soetopo, Deciyanto; Balitbangtan
- ItemMembangun lumbung pangan di wilayah perbatasan : sinergitas merintis ekspor pangan di wilayah perbatasan NKRI(IAARD Press, 2018-09-02) Sulaiman, Andi Amran; Las, Irsal; Subagyono, Kasdi; Alimansyah, Trip; Hermanto; Balitbangtan
- ItemMenata Jaringan Irigasi Mempercepat Swasembada Pangan(IAARD Press, 2018-09-02) Sulaiman, Andi Amran; Setiawan, Budi Indra; Subagyono, Kasdi; Rejekiningrum, Popi; Kartiwa, Budi; Badan Litbang Pertanian
- ItemMenjaring investasi meraih swasembada gula(IAARD Press, 2018-09-05) Sulaiman, Andi Amran; Subagyono, Kasdi; Soetopo, Deciyanto; Richana, Nur; Syukur, Mat; Hermanto; Ardana, I Ketut; Balitbangtan
- ItemMerah Putih Swasembada Pangan : Menghapus Ego Sektoral(IAARD Press, 2018-06-02) Sulaiman, Andi Amran; Simatupang, Pantjar; Subagyono, Kasdi; Suwandi; Setiawan, Budi Indra; Andayani, Andi; Hermanto; Herodian, Sam; Hakim, M. Luthful; Badan Litbang Pertanian
- ItemPengaruh Pemupukan P Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Varietas Inpari 1 Pada Lahan Sawah Tadah Hujan Dengan Status Hara P Tanah Rendah di Kabupaten Sragen(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2012-06) Suhendrata, Tota; Subagyono, Kasdi; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPemanfaatan kandungan fosfat (P) tanah secara optimal merupakan strategi untuk mempertahankan produktivitas lahan sawah dan meningkatkan efi siensi pemupukan. Pupuk P memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas padi disamping pupuk N. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemupukan P terhadap pertumbuhan dan produktivitas varietas Inpari 1 pada lahan sawah tadah hujan dengan status hara P rendah di Desa Bendo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah tadah hujan dengan status hara P tanah rendah milik anggota Kelompok Tani Muji Widodo pada musim kemarau (MK) 2010. Perlakuan terdiri dari 3 taraf pemupukan P yaitu 25, 100 dan 125 kg/ha SP36 dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menujukkan bahwa taraf pemupukan tidak nyata mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah anakan varietas Inpari 1, sedangkan produktivitas varietas Inpari 1 nyata dipengaruhi oleh taraf pemupukan SP36. Produktivitas tertinggi terjadi pada taraf pemberian pupuk SP36 sebanyak 100 kg/ha yaitu 6,9 t/ha GKG.
- ItemPengkajian Penerapan Teknologi Pengolahan Manisan Mangga Kering di Kabupaten Indramayu(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, ) Sudana, Wayan; Subagyono, Kasdi
- ItemPerdagangan Internasional Komoditas Pangan Strategis(IAARD Press, 2018) Sulaiman, Andi Amran; Subagyono, Kasdi; Hermanto; Suwandi; Sayaka, Bambang; Kustiari, Reni; Dermoredjo, Saktyanu K.; Sinuraya, Julia F.; Santoso, Paulus Basuki Kuwat; Bahar, Farid A.Kebijakan perdagangan internasional merupakan aspek yang menentukan dalam mewujudkan kedaulatan pangan untuk komoditas pangan strategis yang akhirnya diharapkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Sebagai negara berkembang dan salah satu penghasil pangan terbesar, Indonesia dapat diuntungkan dengan kebijakan perdagangan internasional yang diterapkan WTO, karena terbukanya kesempatan ekspor ke negara-negara anggota WTO. Namun, di sisi lain, kebijakan perdagangan internasional telah membuat pembangunan sektor pertanian menjadi terhambat karena persaingan yang sangat ketat dari produk-produk pertanian sejenis yang diimpor. Buku ini menggambarkan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat untuk menjaga ketahanan pangan, mewujudkan kedaulatan pangan, serta kesejahteraan petani di era globalisasi perdagangan. Berbagai peraturan pun diterbitkan agar produk pangan impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Pemerintah juga melakukan berbagai program terobosan untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional serta pemberdayaan petani agar menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar internasional.
- ItemPeta Prediksi Tanam dan Kebutuhan Air Komoditas Strategis Perkebunan(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2019) Subagyono, Kasdi; Dikin, Antarjo; Gunadi, Dudi; Harmanto; Apriyana, Yayan; Surmaini, Elza; Pramudia, Aris; Syahbuddin, Haris; Ripaldi, Adi; Nugroho, Anindito Adi; Misnawati; Firda, Dariin; Ronal, Muhamad; Agustian, Moh; Las, Irsal; Maya, Deden Indra Teja; Widarto, Heru Tri; Arsiah; Sukanadi, Ketut Ayu; Rulianti, Ebi; Direktorat Jenderal PerkebunanAir merupakan salah satu faktor penting dalam usaha meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. Salah satu kendala dalam usaha peningkatan produksi dan produktivitas perkebunan yaitu kekurangan air terutama pada saat musim kemarau. Untuk mengurangi risiko kegagalan panen akibat kondisi tersebut, perlu disusun informasi mengenai prediksi tanam dan kebutuhan air terutama pada wilayah-wilayah pengembangan komoditas strategis perkebunan. Informasi tersebut selanjutnya akan menjadi pedoman dalam menentukan jadwal tanam yang tepat, melakukan antisipasi kekurangan air terutama apabila penanaman dilakukan di luar musim (off season). Sehubungan dengan kebutuhan akan informasi-informasi tersebut, maka disusunlah Buku Peta Prediksi Tanam dan Kebutuhan Air Komoditas Strategis Perkebunan yang merupakan kerjasama antara Direktorat Jenderal Perkebunan dengan Balai Agro Klimat dan Hidrologi ± Badan Litbang Pertanian, mencakup informasi mengenai tentang prediksi tanam dan kebutuhan air untuk 10 komoditas strategis perkebunan (Lada, Pala, Cengkeh, Tebu, Kelapa Dalam, Kelapa Sawit, Karet, Kakao, Kopi dan Teh) pada provinsi pelaksana kegiatan pengembangan komoditas perkebunan tahun anggaran 2019
- ItemPetunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) Padi Sawah(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, 2009) Ishaq, Iskandar; Subagyono, Kasdi; Nurawan, AgusPadi merupakan salah satu komoditas penting di dunia, sebab sekitar 90% dihasilkan dan dikonsumsi sebagai makanan pokok bagi penduduk di negara-negara Asia dengan nilai perdagangan beras global mencapai US$ 6,88 billion. Sedangkan di Indonesia beras merupakan bahan makanan pokok bagi sekitar 95% penduduk dengan konsumsi beras 108-137 kg per kapita. Oleh karena itu peningkatan produksi padi di Indonesia harus tetap dilakukan lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk yang mencapai rata-rata 1,3% per tahun. Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Pertanian menetapkan aksi program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) sebesar 2 juta ton beras pada tahun 2007 dan selanjutnya kenaikkan 5% untuk setiap tahunnya. P2BN merupakan program yang mendukung ketahanan pangan dimaksudkan agar terjadi surplus beras nasional sekitar 1 juta ton sebagai stok beras di Bulog (Badan Urusan Logistik), sehingga harga beras lebih mudah dikontrol. Program P2BN digulirkan selain dilatarbelakangi oleh kondisi pemerintah RI yang masih mengimpor beras sekitar 3% untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional pada tahun 2007, maka dilatarbelakangi pula oleh ketidakstabilan kondisi perberasan nasional dimana diantaranya disebabkan terjadinya penurunan luas areal tanam dan luas areal panen akibat konversi lahan sawah produktif, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), semakin terbatasnya sumberdaya air serta perubahan iklim (dampak fenomena iklim) yang sulit diprediksi.
- ItemStatistik Perkebunan Unggulan Nasional 2019-2021(Direktorat Jenderal Perkebunan, 2020) Subagyono, Kasdi; Dikin, Antarjo; Gartina, Dhani; Sukriya, Lucky Lukmana; Zuraina, Widya Khonik; Pudjianto, Eko; Udin, Asep; Kurniawati, Neny; Magdalena, Erni; Damarjati, Susilo Novianto; Direktorat Jenderal PerkebunanStatistik Perkebunan Indonesia tahun 2019-2021 menyajikan data luas areal, produksi, produktivitas baik secara nasional maupun provinsi menurut status pengusahaannya yaitu Perkebunan Rakyat, Perkebunan Besar Negara dan Perkebunan Besar Swasta. Penyajian data juga dilengkapi dengan data ekspor dan impor untuk masing-masing komoditas yang mencakup negara tujuan/asal, volume dan nilai, harga di dalam dan luar negeri serta untuk beberapa komoditas tertentu disajikan data keseimbangan dunia.
- ItemStrategi Kebijakan Pembangunan Pertanian Meningkatkan Peran Sektor Pertanian Ditengah Pandemi Covid-19(Kementerian Pertanian, 2022) Fahmid, Imam Mujahidin; Subagyono, Kasdi; Kariyasa, I Ketut; Mardianto, Sudi; Wahyudi; Agustian, Adang; Ashari; Chaidirsyah, Ranny Mutiara; Sumedi; Gunawan, Endro; Pramudia, Aris; Kadir; Muslim, Chairul; Darwis, Valleriana; Yofa, Rangga Ditya; Raharjo, Agung Saras Sri; Puspa P, Resty; Saefudin; Mucharam, Iim; Azis, Dani Abdul; Subekti, Eka SrieSalah satu tantangan besar pembangunan pertanian yaitu bagaimana pertumbuhan ekonomi yang dicapai dapat meningkatkan pendapatan petani yang sebagian besar memiliki lahan dengan luasan yang kurang dari setengah hektar. Untuk itu, peningkatan produksi komoditas pertanian dan peningkatan daya saing produk pertanian diarahkan mampu mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian dan hasilnya dirasakan oleh petani dengan adanya kenaikan tingkat kesejahteraan petani. Tantangan lainnya dalam pembangunan pertanian adalah bahwa pada tahun 2020, seluruh belahan dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap berbagai sektor termasuk sektor pertanian. Meskipun untuk angkutan komoditas pangan tetap diizinkan, namun para pelaku distribusi (pedagang) memiliki kekhawatiran atas wabah pandemi ini sehingga tetap berpengaruh terhadap pergerakan barang komoditas pangan. Pasca mulai recoverynya dari pandemi Covid-19, yaitu sejak akhir Februari 2022 justru telah muncul konflik 2 negara yakni Rusia dan Ukraina yang telah menyebabkan kerusakan yang luas dan hilangnya nyawa dikedua negara. Dengan terdapatnya konflik/perang terbuka diantara dua negara tersebut akan memiliki banyak implikasi bagi pasar global dan ketahanan pangan. Hal ini akan menjadi tantangan bagi ketahanan pangan bagi banyak negara. Pada sisi lain tantangan perubahan iklim karena faktor alam juga akan berpengaruh terhadap sektor pertanian. Dalam menyikapi perubahan iklim tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara yang berkomitmen dalam penanggulangan perubahan iklim (climate action). Komitmen tersebut dituangkan dalam RPJMN 2020-2024 sebagai Prioritas Nasional, yang mengintegrasikan pembangunan rendah karbon yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam menyikapi tantangan dan peluang pengembangan sektor pertanian ke depan, maka para pelaku pembangunan pertanian khususnya bagi generasi muda harus berpikir untuk menjadikan pertanian modern sebagai profesi dan menggunakan teknologi pertanian yang sudah maju. Sebab potensi lahan Indonesia sangat luas dan jika dikelola oleh generasi milenial, dipastikan pertanian Indonesia semakin kuat dalam mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri dan ke depan dapat menyuplai pangan untuk dunia. Buku ini mengupas beberapa aspek yang mencakup: (1) Strategi Meningkatkan Produksi Pangan ditengah Pandemi Covid-19; (2) Peran Input Produksi dan Harga dalam Pengembangan Produk Pertanian; (3) Pengembangan Kelembagaan Usaha Pertanian; dan (4) Strategi Peningkatan Daya Saing, Nilai Tambah dan Ekspor Komoditas Pertanian.
- ItemTEKNIK KONSERVASI TANAH SECARA VEGETATIF(Balai Penelitian Tanah, 2003-12) Subagyono, Kasdi; Balai PenelitianTanah