Browsing by Author "Srihartanto, Eko"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemEvaluasi Tingkat Kesesuaian Kalender Tanam Terpadu dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Padi di D.I. Yogyakarta(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Srihartanto, Eko; Fibrianti; Wahyuningrum, Retno Dwi; Gunarsih, Cucu; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKalender Tanam Terpadu (KATAM) merupakan terobosan dalam mengantisipasi anomali iklim yang cenderung menurunkan produksi padi. Di dalam KATAM terdapat rekomendasi kapan waktu tanam yang tepat, varietas benih, dosis pupuk serta antisipasi serangan hama/penyakit, maka diharapkan kegagalan panen akan terhindarkan. BPTP Yogyakarta telah mensosialisasikan KATAM kepada para penyuluh setiap menjelang musim tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara rekomendasi KATAM dengan penerapan di lapangan dan pengaruhnya terhadap produksi padi. Penelitian dilakukan pada bulan April 2015 dengan data pada MH 1 (2014/2015) dan MH 2 (2015) yang digali dengan wawancara kepada Penyuluh Lapang berpaduan pada kuisioner. Penelitian dilakukan di 54 lokasi binaan Penyuluh Lapang yang tersebar di 4 kabupaten di D.I. Yogyakarta dan dipilih secara acak. Penilaian kesesuaiannya tiap musim tanam didasarkan atas 4 parameter yaitu saat tanam, varietas, dosis pupuk dan serangan OPT, yang sesuai mendapat skor 1 dan yang tidak sesuai mendapat skor 0. Data kesesuaian dianalisa dengan prosentase kesesuaian, sedangkan pengaruh kesesuaian dianalisa dengan regresi linier dengan produksi sebagai variabel dependen dan kesesuaian sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian KATAM pada MH 1 tahun 2014/2015 adalah 46,3% penerapan dosis pupuk, 53,7% waktu tanam, 72,2% penerapan VUB dan 77,8% kesesuaian serangan OPT. Produktivitas padi dipengaruhi oleh kesesuaian penggunaan VUB, waktu tanam, dosis pupuk dan serangan OPT dengan sangat nyata.
- ItemEvaluasi Tingkat Kesesuaian Katam Terpadu dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Padi di D.I. Yogyakarta(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-08-06) Srihartanto, Eko; Fibrianti; Wahyuningrum, Retno Dwi; Gunarsih, Cucu; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKalender Tanam Terpadu (KATAM) merupakan terobosan dalam mengantisipasi anomali iklim yang cenderung menurunkan produksi padi. Di dalam KATAM terdapat rekomendasi kapan waktu tanam yang tepat, varietas benih, dosis pupuk serta antisipasi serangan hama/penyakit, maka diharapkan kegagalan panen akan terhindarkan. BPTP Yogyakarta telah mensosialisasikan KATAM kepada para penyuluh setiap menjelang musim tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara rekomendasi KATAM dengan penerapan di lapangan dan pengaruhnya terhadap produksi padi. Penelitian dilakukan pada bulan April 2015 dengan data pada MH 1 (2014/2015) dan MH 2 (2015) yang digali dengan wawancara kepada Penyuluh Lapang berpaduan pada kuisioner. Penelitian dilakukan di 54 lokasi binaan Penyuluh Lapang yang tersebar di 4 kabupaten di D.I. Yogyakarta dan dipilih secara acak. Penilaian kesesuaiannya tiap musim tanam didasarkan atas 4 parameter yaitu saat tanam, varietas, dosis pupuk dan serangan OPT, yang sesuai mendapat skor 1 dan yang tidak sesuai mendapat skor 0. Data kesesuaian dianalisa dengan prosentase kesesuaian, sedangkan pengaruh kesesuaian dianalisa dengan regresi linier dengan produksi sebagai variabel dependen dan kesesuaian sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian KATAM pada MH 1 tahun 2014/2015 adalah 46,3% penerapan dosis pupuk, 53,7% waktu tanam, 72,2% penerapan VUB dan 77,8% kesesuaian serangan OPT. Produktivitas padi dipengaruhi oleh kesesuaian penggunaan VUB, waktu tanam, dosis pupuk dan serangan OPT dengan sangat nyata.
- ItemInovasi Teknologi Padi Melalui Kalender Tanam (Katam) Terpadu (Waktu Tanam, Varietas, Dosis Pupuk) Pada Musim Tanam I Di Sleman, D.I.Yogyakarta(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Srihartanto, Eko; Widodo, Sugeng; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Peningkatan produktivitas padi melalui inovasi teknologi terus diupayakan. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan adalah teknologi Kalender Tanam (Katam) Terpadu. Tujuan Kajian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas padi melalui penerapan teknologi Kalender Tanam Terpadu (waktu tanam, varietas, dosis pupuk) pada Musim Tanam I di Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta. Metodologi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 perlakuan rekomendasi KATAM Terpadu yaitu varietas INPARI 7, INPARI 10, INPARI 33 dosis pemupukan yaitu 200 Kg/ha NPK 15:15:15, Urea 250 Kg/ha dan Pupuk Organik 2 ton/ha dan CIHERANG (KONTROL/Cara petani) NPK 250 kg/ha, Urea 300 kg/ha, Organik 2 t/ha dengan perlakuan diulang 4 kali. Analisa data dan uji signifikansi menggunakan Anova dan Uji Tukey taraf nyata 5%. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa teknologi KATAM terpadu (waktu tanam, varietas, dosis pupuk) yaitu INPARI 10 dan INPARI 7 mempunyai produktivitas 7,25 t/ha dan 7,08 t/ha dengan B/C ratio 2,20 dan 2,14 lebih tinggi dibandingkan INPARI 33 yaitu 6,29 t/ha dengan B/C ratio 1,9 dan Ciherang (Kontrol) 5,57 t/ha B/C ratio 1,66. INPARI 10 dan INPARI 7 dengan penerapan teknologi KATAM Terpadu meningkatkan produktivitas padi di D.I.Yogyakarta 16,34% dan 14,33%. Hasil analisa usahatani menunjukkan B/C ratio seluruh perlakuan yang dikaji > 1 sehingga menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
- ItemKarakteristik Mutu Fisik dan Mutu Tanak Beberapa. VUB Padi Gogo di Grogol V Bejiharjo Karangmojo Gunungkidul(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Hatmi, Retno Utami; Mulyadi; Srihartanto, Eko; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiSalah satu tujuan kegiatan Model Pengembangan Pertanian Pedesaan Melalui Inovasi (m-P3MI) adalah mendiseminasikan teknologi inovatif Badan Penelitian Pengembangan Pertanian guna peningkatan produktivitas padi sawah maupun padi gogo melalui introduksi penggunaan varietas unggul baru (VUB). Pada tahun 2012, m-P3MI Yogyakarta mengintroduksi empat VUB padi gogo (Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6 dan Situ Bagendit) dan satu VUB padi sawah irigasi (Ciherang) sebagai pembanding. Demplot pengkajian dilaksanakan di lahan kering dan ditanam pada saat musim hujan (MT 1) dengan sistem tanam larik (tanam teratur). Pengkajian ini bertujuan mengkarakterisasi mutu fi sik beras dan mutu tanak dari kelima VUB tersebut. Karakterisasi mutu fi sik beras mencakup beras patah, menir, kapur, rusak, beras utuh, p/l beras dan kadar air sedangkan mutu tanak meliputi penyerapan air, p/l nasi dan RPN. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah acak. Data karakterisasi tersebut dianalisis secara statistik menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji beda nyata (DMRT). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa VUB Ciherang memiliki mutu fi sik dan tanak terbaik dibandingkan VUB padi gogo yang diintroduksikan. Nilai mutu fi sik VUB Ciherang berturut-turut sebagai berikut: 40,17% (beras utuh); 35,32% (beras patah); 21,25% (menir); 0% (rusak); 2,85% (p/l beras) dan 14,09% (kadar air) dengan nilai mutu tanak 2,67% (persentase penyerapan air); 3,23% (p/l nasi) dan 1,54% (RPN). Mutu fi sik beras dan tanak terbaik berikutnya berturut turut adalah Inpago 5, Inpago 4, Situ Bagendit, dan Inpago 6.
- ItemKinerja Hasil Varietas Unggul Baru Padi Gogo Inpago 4, Inpago 5, Dan Inpago 6 Pada Lahan Kering Non Masam Di Gunungkidul(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Srihartanto, Eko; Mulyadi; Anshori, Arif; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Lahan kering non masam terdapat pada kawasan beriklim kering dengan keadaan hujan yang bersifat eratik, distribusi hujan kurang merata, dan memiliki deret hari kering yang relatif panjang. Salah satu upaya meningkatkan produktivitas padi pada lahan ini adalah penggunaan varietas unggul (VU) yang adaptif dan mampu memberikan hasil yang tinggi. Pengkajian ini bertujuan mengevaluasi kinerja hasil dari penanaman VUB padi gogo Inpago 4, Inpago 5, dan Inpago 6 dibandingkan Situ Bagendit (eksisting). Penelitian dilaksanakan musim hujan 2012/2013 (November 2012 - Maret 2013) di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Metodologi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 4 perlakuan varietas padi gogo Inpago 4, inpago 5, Inpago 6 dan Situ Bagendit (Kontrol) masing-masing dengan 3 kali ulangan. Semua perlakuan dipupuk dengan 250 kg Phonska, 100 kg Urea, dan 7.500 kg kompos/ha. Uji Signifikansi menggunakan Anova dan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf nyata 5%. Hasil pengkajian menunjukkan umur panen dari VUB Inpago 6 relatif pendek (105 hari) dibandingkan umur panen Inpago 4, Inpago 5, dan Situ Bagendit (115, 115, dan 112 hari). Hasil gabah kering giling (GKG), VUB Inpago 4 menunjukkan hasil tertinggi (4,74 t/ha) dibandingkan varietas Inpago 5, Inpago 6, dan Situ Bagendit (4,01; 3,97; dan 3,84 t/ha).
- ItemPembandingan Efektivitas Penggunaan Pupuk Majemuk dan Tunggal Sumber N, P, dan K Pada Padi Sawah di Dataran Sedimen Volkan(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Mulyadi; Sarjiman; Sutardi; Srihartanto, Eko; Widiastuti, Mira LandepPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas agronomis penggunaan pupuk majemuk NPK (NPK 20:10:10 dan NPK 20:10:10 humic acid) dibandingkan dengan pupuk tunggal sumber nitrogen (N), fospor (P), dan kalium (K) yaitu Urea, SP-18, dan KCl dalam budidaya padi pada lahan sawah irigasi dengan jenis tanah tergolong Incepticols di daerah dataran sedimen volkan. Penelitian dilaksanakan di Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul dan Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan 12 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri atas: tanpa pemupukan (Kontrol), pemupukan NPK tunggal (300 kg Urea + 100 kg SP-18 + 50 kg KCl/ha), pemupukan majemuk NPK 20:10:10 dan NPK 20:10:10 humic acid masing masing dengan lima tingkat dosis (300, 275, 250, 225, dan 200 kg/ha) dan masing-masing ditambahkan dengan 100 kg Urea/ha. Varietas padi yang digunakan adalah Ciherang yang ditanam dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm dan 2-3 bibit/lubang. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk majemuk NPK 20:10:10 humic acid dan NPK 20:10:10 dengan dosis 275- 300 kg/ha secara efektif meningkatkan hasil gabah kering padi setara dengan peningkatan hasil gabah yang diperoleh dari penggunaan pupuk tunggal N, P, dan K standar (300 kg Urea + 100 kg SP-18 + 50 kg KCl/ha). Pada taraf dosis pupuk yang sama, respon tanaman padi dalam hal hasil gabah kering terhadap penggunaan pupuk majemuk NPK 20:10:10 humic acid pada lahan sawah di Madurejo cenderung lebih tinggi dari pada penggunaan pupuk majemuk NPK 20:10:10 dan kecenderungan sebaliknya pada lahan sawah di Argorejo. Efektivitas agronomis relatif dari penggunaan kedua macam dan dosis pupuk majemuk NPK terhadap pupuk tunggal N, P, dan K standar (300 kg Urea 100 kg SP-18 50 kg KCl/ ha) adalah berkisar 81 % sampai 99 %. Pada penggunaan tingkat dosis pupuk dan hasil gabah yang dicapai dalam penelitian ini tidak berdampak menurunkan cadangan hara N, P, dan K dalam tanah
- ItemPengelolaan tanaman terpadu kedelai(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2012-12) Anshori, Arif; Srihartanto, Eko; Bimo bekti, Utomo; Prasetiyono, Catur; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta
- ItemTeknologi budidaya kedelai spesifik lokasi di Daerah istimewa Yogyakarta(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, 2012-12) Anshori, Arif; Srihartanto, Eko; Mulyadi