Browsing by Author "Sobari, Iing"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemAGROFORESTRI KARET DI INDONESIA(2017-12) Rokhmah, Dewi Nur; Sobari, IingKeterbatasan lahan pertanian mendorong petani membuka lahan baru di kawasan hutan dengan cara menebang dan membongkar pepohonan, serta membakar sisa tanaman dan semak belukar. Alih guna lahan hutan menyebabkan lahan hutan menjadi kritis karena kehilangan vegetasi penutup. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui penerapan agroforestri berbasis karet terutama pada kawasan hutan lindung. Agroforestri karet merupakan pola pencampuran tanaman karet dengan tanaman lainnya. Agroforestri karet yang sudah dikembangkan petani berperan dalam konservasi lahan, air, dan keanekaragaman hayati, serta menambah unsur hara, cadangan karbon, dan meningkatkan pendapatan petani. Masalah utama yang dihadapi dalam agroforestri karet adalah masih rendahnya produktifitas tanaman. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan klon unggul yang memiliki produktivitas tinggi, juga melakukan praktek budi daya sesuai anjuran, dan memperkaya jenis tanaman atau tumbuhan lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Makalah ini bertujuan mengidentifikasi peran agroforestri berbasis karet terhadap lingkungan dan ekonomi petani, serta prospek pengembangannya di Indonesia.
- ItemBUDIDAYA KAKAO BERWAWASAN KONSERVASI(IAARD Press, 2014) Sobari, Iing; Herman, Maman; Saefudin, Saefudin; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianTanaman kakao (Theobroma cacao L.) termasuk salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran penting di Indonesia. Perkembangan luas arealnya tergolong pesat dengan penambahan hampir 10% per tahun. Perkembangannya yang pesat tersebut menyebabkan banyak penanaman yang dilakukan tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman serta tidak mengikuti budidaya anjuran. Hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan dan produksi kakao menjadi rendah dan lahan mengalami degradasi. Degradasi tanah terjadi karena erosi, menurunnya bahan organik, dan berkurangnya unsur hara melalui panen dan pencucian. Erosi yang tinggi pada daerah lereng, pencucian unsur hara maupun kerusakan pada tanaman kakao akibat tidak memperhatikan pola tanam menjadi permasalahan mendasar yang harus diselesaikan secara terintegrasi. Upaya untuk mengurangi kerusakan lahan tersebut adalah dengan menerapkan budidaya kakao berwawasan konservasi. Penerapan pengelolan tanaman penaung, teknik pembuatan teras pada budidaya kakao, polatanam yang sesuai, pemanfaatan bahan organik, dan penggunaan pupuk hayati dapat menjadi solusi dalam mencegah degradasi lahan dan menjaga kelestarian lingkungan. Budidaya konservasi pada prinsipnya adalah budidaya yang mengutamakan keberhasilan usahatani secara berkelanjutan.
- ItemPEMANFAATAN MIKORIZA DALAM MENDUKUNG BUDIDAYA KOPI BERKELANJUTAN(2016-08) Sobari, Iing; Rokhmah, Dewi NurKerusakan lahan dan lingkungan menuntut adanya perubahan paradigma baru dalam sistem pertanian di Indonesia. Paradigma yang harus dikembangkan adalah teknologi budidaya berkelanjutan yang menjamin kelestarian lahan sebagai tempat tumbuh tanaman. Salah satu contoh upaya pelestarian lahan adalah dengan penggunaan mikroba tanah (mikoriza) sehingga dapat menggantikan sebagian atau seluruh fungsi pupuk buatan agar lebih menjamin keberlanjutan usaha pertanian dan memelihara ekosistem pada lahan yang digunakan. Mikoriza merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara fungi dan perakaran tanaman. Bentuk simbiosis mutualisme yang terjadi yaitu mikoriza arbuskular akan meningkatkan serapan akar terhadap air dan unsur-unsur hara dari tanah sedangkan tanaman akan memberikan makanan dalam bentuk fotosintat kepada FMA (Fungi Mikoriza Arbuskular) Pemanfaatan inokulum mikoriza dalam budidaya kopi menjadi upaya yang penting dalam perbaikan lahan terutama untuk budidaya kopi. Efek secara langsung dari penambahan mikoriza pada bibit maupun tanaman di lapangan adalah peningkatan pertumbuhan kopi.
- ItemPENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KOPI ARABIKA(2017-12) Sobari, Iing; Sakiroh; Rokhmah, Dewi NurTeknik perbenihan kopi Arabika mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman kopi di lahan. Benih kopi yang bermutu baik diperoleh dari buah kopi yang telah memasuki kriteria masak fisiologis dan disimpan dengan teknik yang tepat sehingga menghasilkan viabilitas yang baik. Buah kopi dipanen pada saat masih hijau memiliki kualitas fisiologis lebih rendah bila dibandingkan dengan benih dipanen pada saat warna merah dan kuning kehijauan. Vabilitas benih kopi lebih baik dihasilkan dari buah kopi yang berwarna merah dan diperlukan pengemasan terlebih dahulu sebelum disimpan. Pengemasan benih menggunakan alumunium foil dapat mempertahankan kadar air benih selama 5 bulan dan penyimpanan menggunakan kemasan parchment yang tahan air bisa meningkatkan viabilitas benih selama satu bulan yang disimpan pada suhu10°C .
- ItemPengaruh Tingkat Kematangan dan Penyimpanan terhadap Varietas Benih Kopi Arabika(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2017-12-01) Sobari, Iing; Sakiroh, Sakiroh; Rokhmah, Dewi Nur; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanTeknik perbenihan kopi Arabika mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman kopi di lahan. Benih kopi yang bermutu baik diperoleh dari buah kopi yang telah memasuki kriteria masak fisiologis dan disimpan dengan teknik yang tepat sehingga menghasilkan viabilitas yang baik. Buah kopi dipanen pada saat masih hijau memiliki kualitas fisiologis lebih rendah bila dibandingkan dengan benih dipanen pada saat warna merah dan kuning kehijauan. Vabilitas benih kopi lebih baik dihasilkan dari buah kopi yang berwarna merah dan diperlukan pengemasan terlebih dahulu sebelum disimpan. Pengemasan benih menggunakan alumunium foil dapat mempertahankan kadar air benih selama 5 bulan dan penyimpanan menggunakan kemasan parchment yang tahan air bisa meningkatkan viabilitas benih selama satu bulan yang disimpan pada suhu10°C .
- ItemREHABILITASI KAKAO RAKYAT DENGAN SAMBUNG SAMPING(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2014-04) Tjahjana, Bambang Eka; Sobari, IingBiaya yang cukup besar dan waktu yang lebih lama akibat rehabilitasi tanaman lama dengan mengganti tanaman baru sangat sulit dilakukan petani. Salah satu solusinya adalah rehabilitasi melalui teknik sambung samping dengan menggunakan klon-klon produktivitas tinggi sebagai batang atas atau entres. Beberapa kunci untuk keberhasilannya adalah entres dari klon unggul yang jelas identitasnya, batang bawah masih sehat, perawatan khususnya pemotongan batang bawah, pemupukan dan pengendalian hama/penyakit dilakukan sesuai standar teknis. Untuk menerapkan teknologi sambung samping harus memperhatikan beberapa faktor yaitu: kompatibilitas batang atas dengan batang bawah, faktor lingkungan dan nutrisi pada tanaman.
- ItemREJUVINASI TANAMAN KOPI ROBUSTA MELALUI TEKNIK SAMBUNGAN(2018-12) Supriadi, Handi; Sobari, Iing; Heryana, NanaRejuvinasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi. Rejuvinasi dapat dilakukan baik dengan cara rejuvinasi cabang menggunakan entres asal tunas plagiotrop maupun rejuvinasi batang menggunakan entres asal cabang ortotrop. Rejuvinasi tanaman kopi Robusta (cabang dan batang) dengan cara sambungan lebih efektif, murah, dan mudah dilakukan petani dibandingan dengan cara penanaman baru. Tingkat keberhasilan penyambungan tergantung kepada kompatibilitas antara entres dan batang bawah, kesehatan tanaman, kondisi lingkungan, dan tingkat keterampilan petani dalam menyambung.
- ItemTEKNOLOGI MENGURANGI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA KAKAO DI LAHAN KERING(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015-08) Sakiroh; Sobari, Iing; Herman, MamanTarget Indonesia sebagai penghasil kakao nomor satu dunia harus didukung oleh budidaya yang baik sehingga mendapatkan produksi yang tinggi dan berkelanjutan. Hal ini dapat terwujud dengan melakukan optimalisasi lahan sebagai upaya ekstensifikasi maupun perbaikan budidaya. Pertanaman kakao pada lahan-lahan kering mempunyai permasalahan bagi pertanaman kakao. Karakteristik tanaman kakao yang tidak tahan terhadap cekaman air menjadi kendala bagi pertumbuhan maupun produksi tanaman kakao. Permasalahan lain yang sudah mulai terjadi pada lahan kakao adalah terjadinya perubahan iklim yang ekstrim, terutama El-Nino atau La-Nina yang menyebabkan kegagalan panen, kerusakan sumberdaya lahan pertanian, peningkatan frekuensi, luas, dan bobot/intensitas kekeringan, peningkatan kelembaban, peningkatan hama maupun munculnya penyakit. Dengan demikian diperlukan upaya terintegrasi dalam memperkuat kemampuan lahan kering untuk menghadapi perubahan iklim. Adapun upaya yang dapat dilakukan yaitu: pemberian mikoriza, penggunaan varietas yang tahan kekeringan (Klon Sulawesi 1, Sulawesi 2, ICCRI 03, ICCRI 04, dan Scavina 6), pembuatan rorak, pembuatan penampungan air, pupuk organik, pembenah tanah, melakukan pemupukan yang tepat, tanaman penutup tanah, naungan dan pemangkasan.