Browsing by Author "Silaban, GPC Sarai"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemInvestigasi Kematian Babi di Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 2019(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Silaban, GPC Sarai; Panggabean, Ruben H.; Nasution, Eka Z.J; Agustia, H.; Direktorat Kesehatan HewanPada akhir bulan September 2019, Balai Veteriner Medan menerima laporan kematian babi yang terjadi secara cepat dan dalam populasi besar di beberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yaitu Dairi, Humbang Hasundutan dan Deli Serdang. Balai Veteriner Medan menanggapi laporan kematian babi dengan menurunkan tim investigasi untuk mengambil spesimen dan mengumpulkan informasi terkait sistem pemeliharaan ternak. Dalam kurun waktu September hingga Desember 2019, Balai Veteriner Medan telah melakukan empat kali investigasi di beberapa Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, yaitu Percut Sei Tuan, Hamparan Perak dan Tanjung Morawa. Spesimen yang dikumpulkan adalah darah, serum, dan organ dari babi yang menunjukkan gejala sakit atau mati. Diagnosa sementara didasarkan pada pengamatan gejala klinis dan lesi postmortem diteguhkan dengan deteksi antigen serta antibodi. Deteksi antigen pada darah dan organ babi dilakukan melalui metode RT-PCR. Sedangkan deteksi antibodi pada serum dilakukan melalui metode ELISA. Hasil pengujian berhasil mendeteksi adanya virus African Swine Fever pada sampel dari tiga tim investigasi dan antibodi CSF (Classical Swine Fever) pada sampel dari dua tim investigasi. Dampak yang ditimbulkan dapat mengancam kelangsungan hidup produsen, keamanan pangan, dan pembatasan perdagangan internasional. Sebelumnya penyakit ASF tidak ada di Indonesia. Faktor risiko yang dinilai berpengaruh terhadap penyebaran penyakit ASF di Kabupaten Deli Serdang adalah kebiasaan peternak yang saling mengunjungi peternakan, kebiasaan menggunakan sisa makanan sebagai pakan, serta perpindahan babi, peralatan dan kendaraan. Rekomendasi untuk pengendalian dan pencegahan penyakit ASF adalah dengan meningkatkan biosekuriti dan sanitasi, memberikan pakan yang tidak mengandung babi, melakukan perebusan pada pakan yang berasal dari sisa makanan hingga mendidih, serta mengendalikan lalu lintas baik babi domestik maupun babi liar.
- ItemSerologi dan Identifikasi Swine Flu pada Babi di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Juwita, Ros Purnama; Faisal; Silaban, GPC SaraiFlu Babi (Swine fl u) adalah penyakit saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus Infl uenza A. Virus ini termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Penyakit fl u babi utamanya menyerang pada populasi babi, namun kini telah mengalami perubahan drastis dan mampu menginfeksi manusia. Gejala yang timbul pada manusia mirip dengan yang ditunjukkan pada babi. Perubahan yang terjadi pada strain virus fl u babi dapat terjadi karena keunikan babi yang mampu menjadi host virus Infl uenza, baik yang berasal dari manusia maupun unggas. Virus di dalam tubuh babi saling bertukar gen dan menciptakan strain pandemik. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui keberadaan virus Infl uenza A (H1N1) pada babi di Provinsi Sumatera Utara. Sampel yang diambil adalah serum dan usapan nasal babi. Sebanyak 526 sampel serum diperoleh dari 7 Kabupaten/Kota dan 2789 sampel usapan nasal babi diperoleh dari 18 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April hingga Desember tahun 2018. Pengujian dilakukan secara serologi dengan metode ELISA dan dilanjutkan dengan identifi kasi virus menggunakan metode real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Hasil pemeriksaan secara serologi menunjukkan 81 sampel seropositif (15,4%) dan 445 sampel seronegatif (84,6%) terhadap virus Infl uenza A. Hasil identifi kasi virus menggunakan metode RTPCR menunjukkan dari 2789 sampel usapan nasal yang diperiksa, 26 sampel (0,93%) positif dan 2763 sampel (99,07%) negatif terhadap virus Infl uenza A (H1N1). Hasil studi ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pencegahan dan penanganan penyakit fl u babi di ternak babi sehingga dapat mencegah terjadinya penularan pada manusia.