Browsing by Author "Setyowati ...[at al], Mamik"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemEvaluasi Plasma Nutfah Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.) di Lahan Masam(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2010) Setyowati ...[at al], Mamik; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPlasma nutfah merupakan sumber keragaman genetik yang diperlukan dalam pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas baru berdaya hasil tinggi dan toleran cekaman abiotik dan biotik. Untuk mendapatkan informasi toleransi kacang tunggak terhadap kemasaman tanah dilakukan evaluasi ketahanan tanaman terhadap lahan masam di Jasinga dan Bogor sebagai pembanding, pada MT 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa askesi LO-3-38, Ces-41-6, TVX-4661-01D-A, IT82-889-A, TV.3381-0-2j-B, dan Kacang Tolo Loreng toleran terhadap kemasaman tanah. Aksesi plasma nutfah kacang tunggak yang peka terhadap cekaman lahan masam adalah Kacang Dadap dan Kacang Tolo. Aksesi-aksesi tersebut dapat digunakan sebagai tetua dalam perakitan varietas toleran kemasaman tanah.
- ItemKeragaman Karakter Agronomis Sumber Daya Genetik Kacang Tunggak (Vigna unguiculata [L.] Walp.) Koleksi Bank Gen BB Biogen(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2016) Setyowati ...[at al], Mamik; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKacang-kacangan potensial seperti kacang tunggak (Vigna unguiculata [L.] Walp.) merupakan sumber daya genetik (SDG) yang penting. Tanaman kacang tunggak memiliki sifat relatif lebih tahan kering dibanding dengan kacang-kacangan yang lain. Karakterisasi SDG kacang tunggak telah dilakukan sebanyak 106 aksesi koleksi BB Biogen. Karakterisasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aksesi-aksesi yang memiliki karakter baik yang dapat dijadikan sebagai sumber gen untuk merakit varietas unggul. Diketahui bahwa aksesi SDG kacang tunggak yang cepat dipanen, yaitu aksesi KTâ81, Tunggak 16, TVX.4667â010, dan TVX.2939â09D pada umur 59 hari. Jumlah gerombol polong tiap tanaman terbanyak dihasilkan oleh aksesi Kacang Dadap 125 dan Tunggak Hitam 24 sebanyak 8 klaster/tanaman. Ukuran butir terbesar dimiliki oleh aksesi Tunggak Hitam 13 (16,9 g/100 butir) dan hasil biji tertinggi dihasilkan oleh aksesi Wajak 132 (104,9 g/50 tanaman). Keragaman fenotipik koleksi SDG kacang tunggak relatif sempit, sehingga perlu dilakukan peningkatan keragaman SDG kacang tunggak baik melalui introduksi dan koleksi maupun persilangan.
- ItemStabilitas Genetik Karakter Bobot Umbi Sumber Daya Genetik Talas (Colocasia esculenta L.) Koleksi BB Biogen(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2016) Setyowati ...[at al], Mamik; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPerakitan varietas unggul talas ditentukan oleh ketersediaan plasma nutfah sebagai sumber gen yang akan digunakan dalam program pemuliaan tanaman talas. Koleksi plasma nutfah talas yang telah ada perlu dimanfaatkan. Untuk memanfaatkan plasma nutfah perlu diketahui karakteristik adaptabilitas yang dimiliki oleh plasma nutfah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi daya adaptabilitas hasil umbi plasma nutfah talas dari koleksi yang telah dimiliki oleh BB Biogen. Plasma nutfah tanaman talas sebanyak 149 aksesi koleksi BB Biogen telah ditanam di Kebun Percobaan Pacet, Jawa Barat pada tahun 2008â2013. Analisis data bobot umbi dilakukan untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bobot umbi terhadap indeks lingkungan melalui analisis regresi linier Y = bo + b1 X, Y = bobot umbi dan X = indeks lingkungan. Hasil evaluasi bobot umbi plasma nutfah talas pada lingkungan yang memiliki variasi relatif kecil umumnya tidak mengalami perubahan hasil. Aksesi yang memiliki adaptabilitas negatif terhadap perubahan lingkungan, semakin baik lingkungan semakin rendah bobot umbinya adalah varietas Ungu/Ketan dan Kimpul. Aksesi talas yang memiliki respons negatif dapat dikembangkan atau bahan pemulian talas untuk lahan marginal. Aksesi yang memiliki adaptabilitas positif, semakin baik lingkungan semakin tinggi bobot umbinya terdapat 12 aksesi. Dua aksesi yang mengindikasikan lebih peka terhadap perubahan lingkungan dibandingkan dengan aksesi yang lain adalah varietas Karangasem dan Talas Sutera. Varietas Talas Lumbu Ireng, Bentul Koneng, Sutera, dan Lompong dapat memiliki hasil tinggi yang stabil dan dapat dikembangkan lebih lanjut, sebagai bahan pemuliaan talas.