Browsing by Author "Setiawan, Usman"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- Item2. Uji Adaptasi Galur Padi Pada Lahan Rawa Lebak di Kebun Percobaan Kayuagung Sumatera Selatan(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Suparwoto; Waluyo; Setiawan, Usman; Supartopo; Rumanti, Indrastuti A.; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiSalah satu komponen teknologi yang memiliki peran nyata dalam meningkatkan produksi dan kualitas hasil komoditas pertanian adalah varietas unggul, diantaranya varietas unggul yang adaptif dan berpotensi hasil tinggi di lahan rawa lebak. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan beberapa galur calon varietas yang memiliki potensi hasil tinggi, berpenampilan baik, umur genjah sampai sedang dan adaptif pada lahan rawa lebak. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Kayuagung, Desa Sidakersa, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan pada lebak tengahan, dimulai pada musim kemarau tahun 2013. Galur/varietas yang diteliti sebanyak 12 galur dan 2 varietas sebagai pembanding yaitu : 1) B13135-1-MR-2-KA-1, 2) B13131-9-MR-2, 3) B13133-9- MR-2, 4) B13100-2-MR-3-KY-2, 5) B13134-2-MR-2-KA-8-3, 6) B13134-4-MR1-KA-3-4, 7) B13134-2-MR-2-KA-1-2, 8) B13136-6-MR-2-KA-2-1, 9) B13144- 1-MR-2-KA-2-1, 10) B13100-3-MR-1-KA-2-2, 11) B13100-3-MR-1-KA-2-3, 12) B13100-3-MR-1-KA-2-3, 13) Inpara 3 dan 14) IR 42. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat ulangan, luas petak 4 m x 5m, jarak tanam 25 cm x 25 cm, umur bibit 30 HSS, ditanam 2-3 bibit/ rumpun. Pupuk yang digunakan 150 kg Urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl/ha. Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu pada umur 0 hari setelah tanam (HST) dengan takaran 75 kg urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl/ha dan pada umur 4 minggu setelah tanam (MST) dengan takaran 75 kg urea/ha, diberikan secara disebar. Pemeliharan tanaman dilakukan secara intensif. Peubah yang diamati adalah : tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, persentase gabah isi per malai, bobot 1000 butir gabah dan hasil gabah kering giling/petak setelah dihilangkan satu baris pinggir. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil menunjukkan bahwa Galur-galur yang mempunyai potensi hasil di atas 2,7 ton/ha yaitu galur B13100-3-MR-1-KA-2-3, B13134-4-MR-1-KA-3-4, B13133-9-MR-2, B13144- 1-MR-2-KA-2-1 dan B13136-6-MR-2-KA-2-1.
- ItemDISPLAY VARIETAS INPARI PADA DUA TIPOLOGI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN OGAN ILIRSUMATERA SELATAN(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Suparyoto; Waluyo; Setiawan, Usman; BPTP JambiKegiatan ini dilaksanakan di Desa Kotadaro 1 pada lahan rawa lebak dangkal dan Kotadaro 2 pada lahan rawa lebak tengahan, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dimulai pada musim kemarau 2014. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengevaluasi daya hasil varietas inpari dan sifat agronomis sesuai dengan tipologi rawa lebak dangkal dan tengahan. Jumlah varietas yang diperagakan sebanyak 4 varietas yaitu Inpari 1, Inpari 4, Inpari 6 dan Inpari 13. Persemaian dilakukan 2 kali pindah. Bibit yang ditanam berumur 30 hari setelah semai (HSS). Sistem tanam legowo 4:1 (50 x 25 x 12,5 cm) dan jumlah bibit 2-3 bibit/lubang. Pupuk yang digunakan 150 kg Urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl/ha. Pemupukan dilakukan 2 kali yaitu pada umur 1 minggu setelah tanam (MST) dengan takaran 75 kg urea, 100 kg SP-36 dan 100 kg KCl/ha dan pada umur 4 minggu setelah tanam (MST) dengan takaran 75 kg urea/ha. Data yang dikumpulkan meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah isi per malai, dan produksi. Metoda yang digunakan adalah pengamatan di lapangan. Data yang diperoleh disusun secara tabulasi dan dianalisis secara kuantitatif dan deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman dari varietas Inpari yang diperagakan tergolong pendek baik yang ditanam di rawa lebak dangkal maupun lebak tengahan. Jumlah anakan produktif varietas Inpari yang diperagakan tergolong sedang (11,4-13,2 batang/rumpun) di rawa lebak dangkal begitu juga di rawa lebak tengahan yaitu 14,6-16,8 batang/rumpun. Produksi gabah varietas yang diuji di rawa lebak tengahan rata-rata 6,95 ton gkp/ha lebih tinggi dari rawa lebak dangkal rata-rata 6,45 ton gkp/ha. Produksi gabah tertinggi dicapai oleh Inpari 6, Inpari 4 dan Inpari 1 dan Inpari 13 berturut-turut yaitu 7,7 ton gkp/ha, 7,4 ton gkp/ha, 6,6 ton gkp/ha dan 6,1 ton gkp/ha di rawa lebak tengahan.
- ItemKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASIDI DESA PURWODADI KECAMATAN BELITANG MULYA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Harnisah; Thamrin, Tuamrlan; Setiawan, Usman; BPTP JambiKeragaan Beberapa Varietas Unggul Baru di Lahan Sawah Irigasi di desa Purwodadi Kecamatan Belitang Mulya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan, dimulai bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2015. Kegiatan ini menggunakan 4 varietas padi unggul baru yang digunakan dalam kegiatan ini, yaitu Inpari 6, Inpari 22, Inpari 26 dan Ciherang (kontrol). Teknik budidaya yang digunakan dalam kajian keragaan beberapa varietas padi unggul baru ini menerapkan pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT). Metoda yang digunakan adalah metoda observasi dengan tiga ulangan. Hasil padi yang paling tinggi ditunjukkan oleh padi unggul baru (Inpari 6 dan Inpari 22), yaitu 8,48 t/ha GKP dan 8,64 t/ha GKP, kemudian diikuti oleh masing-masing padi varietas (Inpari 26 dan Ciherang), yakni berturut-turut 7,84 t/ha GKP, dan 8,0 t/ha GKP. Hasil padi ini sejalan denganhasil kegiatan (Balitpa, 2003) bahwa pada wilayah yang sesuai, varietas padi mampu memberikan kenaikkan hasil400 – 600 kg/ha. Dengan demikian daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan sangat berpotensi atau sesuai untuk pengembangan padi unggul baru. Komponen yang dapat diadopsi dengan baik pasca kegiatan pengkajian adalah introduksi varietas unggul, penggunaan benih bermutu, sistem tanam legowo, pengendalian gulma secara terpadu dan pengendalian hama serta penyakit secara terpadu.
- ItemTingkat Adopsi Teknologi dan Manfaat Finansial pada Usahatani Padi Sawah Pasang Surut di Desa Mulya Sari Kabupaten Banyu Asin(BPTP Jambi, 2006) Hutapea, Yanter; Rahardjo, Budi; Setiawan, Usman; BPTP JambiThis study was conducted on tidal swamp rice farming in Mulya Sari Village, Banyuasin Regency from February to Juny 2005. Data collection was done through mutiple visit survey method and consisted of farmers characteristics, technology applied, productivity and farm incomes.