Browsing by Author "Setiapermas, Meinarti Norma"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- Item7. Keragaan Produksi Beberapa Varetas Padi di Berbagai Agroekosistem di Kabupaten Kendal an Yulis Hindarwanti(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Setiapermas, Meinarti Norma; Hindarwanti, Yulis; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKabupaten Kendal memberikan kontribusi pada peningkatan produksi padi di Jawa Tengah. Luas panen terluas di Kabupaten Kendal adalah di Kecamatan Boja sekitar 3708 ha dengan produktivitas 5.4 ton/ha (pengairan irigasi non teknis) dan Kecamatan Rowosari sekitar 3582 ha dengan produktivitas 5.86 ton/ha (pengairan irigasi teknis). Wilayah Kendal merupakan daerah antisipatif serangan wereng coklat dan wereng hijau. Dengan demikian introduksi varietas Inpari 4, Inpari 9, Inpari 10, Inpari 11, Inpari 13 dan Inpari 20 dilaksanakan di lima kecamatan dengan berbagai ketinggian tempat spesifi k lokasi. Dari keenam varietas padi di lima kecamatan menghasilkan produktivitas yang berbeda berdasarkan deskriptif. Hasil panen varietas Inpari 4 di lahan sawah dataran rendah (Kaliwungu) tidak panen sedangkan di lahan sawah dataran medium adalah 7.6 ton/ha di Kecamatan Limbangan dan 8.3 ton /ha di Kecamatan Singorojo. Hasil panen Inpari 9 di lahan sawah dataran rendah tidak panen, sedangkan di dataran medium dapat mencapai 11.6 ton/ha (Kecamatan Limbangan). Hasil panen Inpari 10 di lahan dataran rendah mencapai 12.8 ton/ha (Kecamatan Kaliwungu) dan di dataran medium sekitar 6.9 ton/ha. Hasil panen Inpari 11 di lahan dataran rendah mencapai 12.5 ton/ha (Kecamatan Kaliwungu) dan di dataran medium mencapai 6.5 ton/ha. Hasil panen Inpari 13 di dataran rendah tidak panen sedangkan di dataran medium mencapai 7.6 ton/ha. Hasil panen Inpari 20 dapat dikatakan baik beradapatasi di dataran rendah maupun medium masing-masing mencapai 12 ton/ha.
- ItemAnalisis Usahatani Jagung pada Perlakuan Pemupukan, Varietas dan Jarak Tanam di Agroekosistem Lahan Kering (Studi Kasus di Desa Kalisari, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Rifai, Ahmad; Nurlaily, Ridha; Setiapermas, Meinarti Norma; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianLahan kering merupakan salah satu lahan marjinal yang berpotensi untuk pengembangan usaha pertanian. Jagung yang merupakan bahan pangan utama kedua setelah beras, adalah termasuk jenis tanaman pangan yang dapat dikembangkan di lahan marjinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani jagung pada berbagai perlakuan di lahan kering. Rancangan perlakuan yang diterapkan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang komponen utamanya meliputi : perlakuan pupuk, varietas dan jarak tanam. Kombinasi masing-masing perlakuan tersebut dianalisis secara finansial untuk mengetahui tingkat kelayakan usahataninya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan P2V3J1 memberikan hasil pipilan tertinggi 11,88 t/ha dibanding kombinasi perlakuan lainnya. Kombinasi P2V3 J1 layak untuk dikembangkan dengan R/C ratio 2,70.
- ItemPeningkatan Produktivitas Padi Melalui Penggunaan Varietas Unggul Baru dan Pemupukan di Lahan Sawah Tadah Hujan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Arianti, Forita Dyah; Nurlaily, Ridha; Setiapermas, Meinarti Norma; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianLahan tadah hujan merupakan lumbung padi kedua setelah lahan irigasi, namun demikian sampai saat ini produksi rata-rata padi baru mencapai 3,0-3,5 t/ha. Kendala utama yang membatasi budidaya padi pada lahan tadah hujan adalah terbatasnya ketersediaan air. Kendala lainnya adalah rendahnya kesuburan tanah , curah hujan tidak menentu dan pertumbuhan gulma yang pesat. Salah satu strategi untuk memperbaiki produktivitas lahan sawah tadah hujan adalah melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT). Optimalisasi lahan melalui penerapan teknologi budidaya, perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi padi sawah pada lahan tadah hujan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh komponen teknologi budidaya yang diterapkan terhadap produksi padi sawah tadah hujan. Teknologi produksi yang diterapkan adalah penggunaan varietas unggul, pemupukan ,penerapan sistem tanam jajar legowo dan penyiangan gulma. Data komponen teknologi yang dianalisis adalah varietas dan pemupukan terhadap produksi padi . Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan varietas Inpari 42 dengan pemupukan yang berbeda menghasilkan 5,5 t/ha - 5,68 t/ha. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Varietas Inpari 42 dapat meningkatkan produktivitas padi sawah hingga 15 % -30 % lebih tinggi dibanding varietas lainnya.
- ItemPreferensi Petani Terhadap Keragaan Beberapa VUB Padi di Kabupaten Boyolali(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Murtiati, Sri; Setiapermas, Meinarti Norma; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPenggunaan varietas unggul baru (VUB) merupakan suatu inovasi teknologi dalam peningkatan produksi padi. Beberapa VUB menjadi pilihan petani apabila sudah diketahui keunggulannya. Pengkajian dilakukan di daerah sentra padi, yaitu Kecamatan Nagasari, Kabupaten Boyolali. Demonstrasi plot varietas unggul baru (Inpari 10, 41 dan 24) dibandingkan dengan lokal Mentik Wangi. Penilaian preferensi petani terhadap varietas yang diperkenalkan didasarkan pada hasil uji kesukaan gabah dan beras. Penilaian kesukaan meliputi bentuk, warna, tekstur, dan rasa. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa varietas Inpari 10 lebih disukai oleh petani dibandingkan Inpari 41 dan 24. Varietas Inpari 10 dinilai memiliki keragaan gabah, beras, maupun nasi yang lebih baik dibandingkan varietas lainnya.