Browsing by Author "Seran, Yohanes Leki"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Kelayakan Finansial Pemanfaatan Biochar Pada Sistem Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Seran, Yohanes Leki; Kote, Mode; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSalah satu lahan potensial yang perlu dikembangkan sebagai upaya untuk mendukung kemandirian pangan yakni lahan sawah tadah hujan. Masyarakat di daerah lahan kering yang belum memiliki infrastruktur pengairan yang memadai dapat mengembangkan sistem usahatani padi sawah dengan mengandalkan ketersediaan curah hujan. Rendahnya curah hujan yang didukung oleh tidak menentunya pola distribusi curah hujan dapat mengganggu pertanaman padi sawah tadah hujan bahkan dapat berpengaruh terhadap produktivitas yang dihasilkan. Dalam rangka mepertahankan produktivitas yang diperoleh selama ini bahkan meningkatkan produktivitas padi sawah tadah hujan diperkenalkan pemanfaatan Biochar dan kompos pada usahatani tersebut. Penelitian ini bertujuan (a) mempertahankan produktivitas usahatani padi sawah tadah hujan. (b) mengevaluasi kelayakan finansial pemanfaatan Biochar pada sistem usahatani padi sawah tadah hujan. Penelitian ini dilaksanakan di hamparan persawahan Kutu loncat - Ben Mboy pada musim tanam 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan Biochar dan kompos pada pengelolaan sistem usahatani padi sawah tadah hujan dapat memacu ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman yang diusahakan sehingga tanaman yang diusahakan mampu memberikan produktivitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sistem usahatani padi sawah tadah hujan yang tidak diaplikasikan Biochar dan kompos. Hasill analisis R/C ratio Sistem usahatani padi sawah tadah hujan yang menggunakan Biochar dan kompos lebih besar dari sistem usahatani padi sawah tadah hujan yang tidak menggunan Biochar dan Kompos dan system usahatani padi sawah tadah hujan pola petani. Dan analisis terhadap marginal Benifit Cost Ratio meunjukkan bahwa penggnuaan Biochar dan Kompos lebih layak untuk dikembangkan atau diaplikasikan pada system usahatani padi sawah tadah hujan.
- ItemPeluang Pengembangan Ayam KUB Di Nusa Tenggara Timur(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Fernandez, Paskalis Th; Kote, Mode; Seran, Yohanes Leki; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPenyediaan protein hewani bagi kebutuhan gizi masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan dalam upaya pemenuhan gizi. Salah satu sumber protein yang murah dilakukan yakni melalui pengembangan ayam KUB. Ayam KUB ini mulai diperkenalkan di NTT sejak tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk (a) Mengetahui potensi telur yang dihasilkan ayam KUB di lahan kering. (b) Mengetahui penerimaan yang bersumber dari telur ayam KUB. Penelitian ini dilaksanakan di Nekmese - NTT. Penelitian dilaksanakan sejak tahun 2015. Dan pengambilan data dalam makalah ini diambil sejak bulan Desember 2015 sampai dengan Mei 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam KUB dapat beradaptasi dengan baik di lahan kering Nusa Tenggara Timur. Selain itu pula ayam KUB berpotensi menghasilkan telur sebanyak 2.733,5 telur/bulan. Hal lain yang dihasilkan dalam penelitian ini yakni pengembangan ayam KUB dapat berkontribusi terhadap penerimaan petani dalam memperkuat pendapatan petani. Rata-rata penerimaan per bulan atas penjualan telur ayam KUB dapat mencapai Rp 2.429.000/bulan.
- ItemPenampilan Jagung Lokal Dan Peranannya Sebagai Sumber Pangan Utama Bagi Masyarakat Di Lahan Kering Nusa Tanggara Timur(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Menge, Dominika; Seran, Yohanes Leki; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuLuas lahan kering potensial di NTT mencapai 2.379.005 ha. Lahan kering yang sudah dimanfaatkan seluas 822.850 ha. Pemanfaatan lahan kering terutama ditujukan bagi pengembangan Komoditas utama yakni komoditas jagung. Jenis teknologi yang diterapkan yakni didominasi oleh sistem pertanian perladangan berpindah. Luas panen jagung di NTT tahun 2015 yakni seluas 244 583 ha dengan produktivitas jagung mencapai 2,7 ton/ha (Anonimous 2015). Sedangkan hasil penelitian jagung di NTT, produktivitas jagung varietas Lamoru telah mencapai 6 ton/ha. Jagung mempunyai peran yang strategis dan ekonomis sebagai bahan pangan utama masyarkat di Nusa Tenggara Timur. Varietas Jagung yang dominan digunakan sebagai sumber bahan pokok masyarakat di NTT yakni jagung varietas Lokal. Hal ini disebabkan oleh karena beberapa kelebihan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik jagung local di NTT (2) mengetahui peran jagung sebagai bahan pangan pokok. Penelitian ini dilaksanakan di Timor Barat tahun 2011 dan tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian Lapang dan survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jagung lokal NTT memiliki karakter yang sangat berbeda dengan jagung varietas Unggul Nasional terutama dalam hal penampilan tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Unggul Nasional dan memiliki daya tahan terhadap hama gudang. Selain itu pula komoditas ini menjadi sumber bahan pangan utama bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur.
- ItemUsaha Pertanian Pada Lahan Kering Marginal Di Kareka Nduku Sumba Barat(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Ngongo, Yohanis; Seran, Yohanes Leki; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPada kondisi lahan pertanian yang subur semakin sempit dan pertambahan penduduk yang terus meningkat, lahan marginal menjadi pilihan yang tak dapat dihindari bagi usaha pertanian pangan. Diskusi pada usaha pertanian pada lahan marginal selalu dikaitkan dengan aspek lingkungan, keberlanjutan dan usaha konservasi introduksi, sementara berbagai strategi yang dikembangkan oleh berbagai masyarakat local dalam mengatasi kelangkaan lahan dan dalam mengelola lahan marginal masih kurang mendapat perhatian. Kajian ini di lakukan di Desa Kareka Nduku, Kecamatan Tana Righu – Kabupaten Sumba Barat dengan tujuan untuk memahami strategy pengelolaan lahan kering/marginal yang dinominasi lahan miring dan berbatu oleh masyarakat local. Data dan informasi yang dipakai diperoleh dan merupakan bagian dari data m-KRPL (model Kawasan Rumah Pangan Lestari) yang dikasanakan pada Tahun 2013 - 2015. Data dianalisis secara descriptive dan analisis usahatani. Hasil kejian menjukkan bahwa: 1) masyarakat petani di Kareka Nduku telah mengembangan suatu model pengelolaan ―lahan kering berbatu‖ ramah lingkungan, 2) Ternak, khususnya kambing menjadi sumber pupuk organik utama untuk usaha pertanian pada lahan pekarangan dan pangan (padi ladang dan jagung), 3) Sistem integrasi ternak kambing (intensif) dan tanaman memberikan kontribusi rata-rata pendapatan sebesar Rp 6,4 juta/rumah tangga petani/tahun dari tanaman pangan dan kontribusi dari ternak kambing sebesar Rp 4,7 juta/rumah tangga/tahun.