Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Sembiring, Hasil"

Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Ketersediaan Inovasi Teknologi Unggulan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Menunjang Swasembada dan Ekspor
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Sembiring, Hasil
    Ringkasan Krisit finansial global yang terjadi akhir-akhir ini telah berpengaruh langsung terhadap perekonomian nasional yang berimbas terhadap upaya peningkatan produkai pangan. Keberhasilan kita dalam meningkatkan produksi kembali mendapat ujian berat karena selain faktor ekonomi, pemanasan global yang berdampak pada kenaikkan suhu bumi dan perubahan iklim yang ditandai oleh suhu panas dan kekeringan, serta dalam bentuk iklim basah yang menimbulkan banjir berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap produkai nasional. Kenaikan permukaan air laut adalah gejala lain yang perlu diwaspadai dengan akibat semakin luasnya cekaman salinitas atau kegaraman yang tentu saja berakibat langsung terhadap pertumbuhan tanaman padi. Sementara itu, ditengah menciutnya ketersediaan lahan subur akibet alih fungsi lahan pertanian untuk berbagai keperluan lainnya, persaingan penggunaan air antara pertanian dengan industri, rumah tang dan sektor lainnya akan semakin ketat dan memerlukan terobosan buru untuk mengatasinya. Tangga, Mengingat pentingnya arti beras sebagai sumber kehidupan, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi terus berupaya menghasilkan inovasi teknologi yang disesuaikan dengan dinamika perubahan lingkungan strategis yang terus berkembang. Sebagai terobosan, maka peningkatan Indeks Pertanaman (IP) menjadi unggulan atau pilihan yang sangat penting dan strategis. Salah satu target yang ingin dilaksanakan adalah indeks pertanaman padi 400 (IP Padi 400) IP Padi 400 bertampu pada varietas unggul ultra genjah (VUUG) berumur 590 hari, teknologi budidaya, pengendalian hama, dan penyakit serta teknologi pascapanen. Dengan menerapkan inovasi unggulan diharapkan tujuan pemenuhan pangan nasional dan menjaga keberlanjutan produksi padi dapat tercapai secara berkesinambungan.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pedoman Umum Peningkatan Produksi Padi Melalui Pelaksanaan IP Padi 400
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2009) Suyamto; Baehaki; Abdulrachman, Sarlan; Sembiring, Hasil; Hendarsih; Samaullah, Mohamad Yamin; Sasmita, Priatna; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
  • No Thumbnail Available
    Item
    Prospects on Cattle Based Crop-Livestock Systems for The Irrigated Paddy Field in Lombok
    (Indonesian Center for Animal Research and Development, ) Sembiring, Hasil; Panjaitan, Tanda; ., Mashur; Praptomo, Dwi; Muzani, A; Sauki, A; ., Wildan; ., Mansyur; ., Sasongko; A, Nurul
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Prospek PTT Dan Strategi Peningkatan Produksi Padi Nasional
    (BPTP Jambi, 2005) Daniel, Moehar; Sembiring, Hasil; Edi, Syafri; BPTP Jambi
    Padi merupakan komoditas strategis yang sangat menentukan dalam pembangunan ekonomi nasional. Sampai saat ini perkembangan dan pertumbuhan produksi padi secara nasional belum dapat mengimbangi pertumbuhan penduduk yang bermuara pada perkembangan permintaan akan beras. Walaupun program Keluarga Berencana dinilai sudah cukup berhasil, namun keberhasilan tersebut tidak diimbangi oleh keberhasilan diversifikasi pangan dan gizi sehingga pertumbuhan permintaan masih lebih tinggi dari perkembangan produksi.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Sasaran Produksi Tanaman Pangan: Strategi dan Operasional
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2017-12-01) Sembiring, Hasil
    Abstrak Pembangunan tanaman pangan khususnya peningkatan produksi beras sangat penting dan sangat dinamis akhir-akhir ini. Pemerintah bertekad mandiri pangan dan tidak impor beras lagi dan pada tahun 2045 dapat menjadi lumbung pangan dunia. Mengekspor beras dan menyetop impor beras khusus merupakan tantangan yang perlu didukung semua pihak khususnya Balai Besar Penelitian Padi Badan Litbang Pertanian. Tujuan tulisan ini adalah menginformasikan sasaran dan strategi produksi tanaman pangan khususnya padi. Sasaran produksi padi sudah ditetapkan dalam rencana strategis Kementrian Pertanian (2015-2019). Sasaran ini mengalami perubahan besar mengingat perubahan kebijakan pemerintah menjadi negara mandiri pangan dan menjadi pengekspor pangan. Rata-rata pertumbuhan produksi padi tahun 2010-2015 mengalami peningkatan sebesar 2,6%. Peningkatan tertinggi dicapai pada tahun 2014-2015 sebesar 6,43% yang diakibatkan peningkatan luas panen dan produktivitas melalui pengawalan upaya khusus (UPSUS). Beberapa usaha untuk mewujudkan tekad pemerintah tersebut adalah dengan meningkatkan luas tanam/panen dan produktivitas serta pengamanan produksi. Untuk itu, BB Padi perlu memberikan masukan dan saran untuk merealisasikan target menjadi lumbung pangan dunia.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Satu Dasawarsa Kiprah BPTP Sumatera Utara
    (BPTP Sumut, 2004) Sembiring, Hasil; BPTP Sumut
    Sampai saat ini sektor pertanian masih tetap menjadi prioritas pembangunan ekonomi Sumatera Utara. Programnya diarahkan kepada penguatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkerakyatan. Sasaran utama adalah mampu mewujudkan masyarakat pertanian yang sejahtera dengan pendapatan bersih maksimal sesuai dengan dukungan sumberdaya yang dikuasai. Dengan demikian sektor pertanian akan tumbuh dan berkembang sekaligus juga memainkan peran sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Teknologi Minapadi Legowo
    (Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram, 2000) Nazam, Moh.; Prisdiminggo; Surachman, Arief; Sembiring, Hasil; Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram
    Perspektif sistem usahatani padi-ikan dalam meningkatkan pendapatan petani adalah jika hasil padi telah mencapai tingkat maksimum sampai batas potensi genetik varietas dan daya dukung lingkungan, maka sasaran program intensifikasi adalah mempertahankan tingkat produktivitas padi dan meningkatkan pendapatan petani.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Teknologi Padi Mendukung Lumbung Pangan Dunia 2045
    (IAARD Press, 2017) Sembiring, Hasil; Erythrina
    Padi atau beras merupakan pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia yang kini berjumlah 250an juta jiwa. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, Indonesia dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Mengandalkan beras impor untuk memenuhi sebagian kebutuhan pangan dalam negeri berisiko tinggi ditinjau dari berbagai aspek, baik sosial, ekonomi maupun politik. Keinginan pemerintah untuk berswasembada beras telah dimulai sejak tahun 1970an melalui program intensifikasi. Pada tahun 1984 Indonesia berhasil meraih swasembada beras untuk pertama kalinya. Sayangnya kondisi kecukupan pangan dari produksi dalam negeri tidak berlangsung lama karena semakin beragamnya masalah dan kendala yang dihadapi dalam berproduksi. Masalah yang menonjol antara lain degradasi lahan, keterbatasan sumber daya air, ketersediaan lahan subur untuk perluasan areal, konversi lahan sawah untuk nonpertanian yang terus berlangsung, perubahan iklim global dan populasi hama penyakit tanaman yang terus berkembang. Kompleksitas masalah ini berdampak terhadap pelandaian produksi padi pada lahan sawah intensif. Selain itu, di perdesaan terjadi kekurangan tenaga kerja produktif dan tingkat kehilangan hasil gabah pada saat panen dan pascapanen masih relatif tinggi. Untuk mengatasi masalah yang semakin komplek dikembangkan inovasi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pengembangan inovasi ini berawal dari penelitian mega proyek Reversing Trends of Declining Productivity, kerja sama antara Badan Litbang Pertanian dan Lembaga Penelitian Padi Internasional (IRRI), yang menghasilkan berbagai komponen tekologi. Setelah melalui penelitian dan pengkajian di beberapa sentra produksi padi di Indonesia, inovasi PTT dikembangkan sejak tahun 2002. Dalam perjalanannya, PTT mengalami dinamika sejalan dengan perkembangkan teknologi perpadian dari waktu ke waktu. Kinerja inovasi PTT dalam meningkatkan produktivitas padi di beberapa daerah meyakinkan pemerintah untuk mengembangkan lebih lanjut dalam skala yang lebih luas melalui Program Peningkatan Mutu Intensifikasi, Sekolah Lapang PTT, Gerakan Percepatan PTT, dan Program Upaya Khusus (UPSUS). Melalui program UPSUS, produksi padi pada tahun 2016 meningkat hingga 79,1 juta ton atau naik 4,96% dibanding tahun 2015 pada posisi 75,4 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah pada tahun 2016 tidak lagi mengimpor beras karena produksi dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan sendiri.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback