Browsing by Author "Sativa, Mirza"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemGrand Design Pengembangan Korporasi Petani Sebagai Penggerak Ekonomi Kawasan Pertanian Untuk Kesejahteraan Petani(Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian RI, 2019) Rusmono, Momon; Basit, Abdul; Hermanto; Simatupang, Pantjar; Susanto, Harry; Noviati; Anggraini, Tien; Sativa, Mirza; Hadikusumo, Kusno; Senoadji, TeguhKorporasi petani merupakan salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi petani yang memiliki dimensi strategis dalam pengembangan kawasan pertanian karena dibentuk dari, oleh, dan untuk petani. Penumbuhan dan pengembangan korporasi petani diyakini mampu mewujudkan kelembagaan ekonomi petani yang bersifat korporat (badan usaha) di kawasan pertanian. Hal ini bertujuan untuk menjadikan petani berdaulat dalam mengelola keseluruhan rantai produksi usaha tani. Petani tidak hanya berdaulat dalam pengelolaan on farm tetapi juga pengolahan atau off farm dan pemasaran hasil usaha tani. Pengembangan korporasi petani memerlukan strategi yang lebih mengedepankan daya saing, inovasi dan kreativitas dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis pertanian yang sangat dinamis dan penuh tantangan.
- ItemKetangguhan Pertanian Menangkal Krisis Pangan Dunia : #KERJAB3RSAMA Menteri Pertanian Capaian Kinerja Kementerian Pertanian 2020-2023(Kementerian Pertanian, 2023) Kariyasa, I Ketut; Saefudin; Azmi, Zainul; Sativa, Mirza; Sitaresmi, Ruri; Sumedi; Choer, Akbar; Mahdi, Naufal Nur; Alpian, MuhamadSektor pertanian menjadi penyelamat ekonomi nasional dimasa pandemi, itu istilah yang publik katakan, bagaimana tidak? produksi, pangsa dan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tumbuh positif pada kuartal I 2020 dan terus berlanjut hingga 2023, sementara sektor-sektor strategis seperti industri dan jasa, terjun bebas menghadapi pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa, strategi, gerak cepat dan langkah antisipatif Kementerian Pertanian terbukti ampuh dan membuahkan hasil. Sektor pertanian telah menyangga kurang lebih 273,8 juta penduduk untuk memastikan dan memenuhi kebutuhan pangan. Pada saat yang bersamaan anggaran sektor pertanian melandai namun jalan keluar telah ditemukan oleh Kementerian Pertanian melalui optimalisasi pembiayaan non APBN diiringi oleh langkah terobosan, kooordinasi, konsolidasi dan sinergi lintas sektoral. Namun demikian tidak boleh lengah karena hingga saat ini situasi belum sepenuhnya membaik dimana ancaman perubahan iklim.
- ItemSolusi SYL Memenuhi Pembiayaan Pertanian Melalui Optimalisasi KUR(Kementerian Pertanian, 2022-12) Mardianto, Sudi; Kariyasa, I Ketut; Suryana, Achmad; Basit, Abdul; Musyafak, Akhmad; Pasaribu, Sahat Marulitua; Jamal, Erizal; Gunawan, Endro; Megahwati, Indah; Saefudin; Sativa, Mirza; Wulandari, Tatu; Mahdi, Naufal NurAncaman krisis pangan global yang terjadi saat ini dan masih berlangsungnya Pandemi Covid-19, Kementan merasa tidak hanya “vaksin” kesehatan yang diperlukan oleh para petani, tetapi juga dibutuhkan “vaksin” permodalan pertanian untuk membantu petani dalam bertahan dan bangkit mengembangkan usaha taninya. “vaksin” permodalan pertanian ini bertujuan agar petani memiliki imunitas dan terbangun semangat dan motivasinya serta kepercayaan dirinya ditengah keterbatasan. Vaksin permodalan pertanian itu bernama Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. Vaksin ini diharapkan dapat mendorong berjalannya usahatani dan pembangunan pertanian lebih baik untuk menaikan “naik kelas petani” dalam mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.