Browsing by Author "Sastro, Yudi"
Now showing 1 - 20 of 34
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya Padi Varietas Unggul : Sebuah Panduan Teknis(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2015-11-09) Sastro, YudiDKI Jakarta sebagai Ibukota Negara masih memiliki sawah garapan cukup luas, yang berpotensi untuk menghasilkan produksi padi baik sebagai bahan pangan maupun sumber benih. Seiring dengan diterapkannya program swasembada pangan di era Pemerintahan sekarang ini, petani di Jakarta juga berharap ikut serta mensukseskan program tersebut. Sehingga diperlukan pengetahuan baru dalam budidaya padi yang spesifi k lokasi menyesuaikan kondisi wilayah Jakarta. Pengenalan inovasi teknologi budidaya padi serta varietas unggul baru berdaya hasil nggi dibutuhkan oleh petani untuk mendukung program tersebut. Program swasembada pangan dapat diperoleh dengan meningkatkan produk vitas padi. Hal ini dapat dilakukan melalui penggunaan varietas berdaya hasil nggi serta perbaikan mutu usahatani dalam program intensifi kasi. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang semakin nggi, tujuan akhir upaya ini adalah untuk meningkatkan pendapatan petani padi. Meningkatnya pendapatan petani padi akan berpengaruh posi f pada kesejahteraannya. Buku petunjuk teknis budidaya padi ini menguraikan tentang deskripsi varietas unggul baru. Selain itu berisi tentang tahapan budidaya tanaman padi. Tujuan penyusunan buku ini adalah sebagai bahan bacaan untuk memperkaya pengetahuan bagi para petani, penyuluh dan pelaku usaha budidaya tanaman padi. Semoga hadirnya buku petunjuk budidaya padi ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk berupaya meningkatkan produk vitas padi di wilayah DKI JAKARTA
- ItemBUDIDAYA SAYURAN DI PEKARANGAN SEMPIT(Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2016-07-29) Sastro, YudiSejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang terus bertambah, kebutuhan bahan pangan juga cenderung meningkat. Namun, usaha pemenuhan bahan pangan tersebut semakin banyak mendapatkan halangan, diantaranya fenomena perubahan iklim global, penurunan luasan dan produktivitas lahan, serta semakin banyaknya kasus serangan hama dan penyakit tanaman yang menyebabkan terjadinya penurunan hasil panen. Untuk itu, diperlukan strategi baru dalam meningkatkan kecukupan, ketahanan, dan kemandirian pangan masyarakat. Pemanfaatan lahan pekarangan merupakan salah satu strategi baru dalam meningkatkan kecukupan, ketahanan, dan kemandirian pangan. Apabila pekarangan dapat dioptimalkan fungsinya, maka hal tersebut diduga akan berkontribusi nyata terhadap kecukupan, ketahanan, dan kemandirian pangan masyarakat. Buku kecil ini hadir sebagai petunjuk teknis pelaksanaan budidaya sayuran di pekarangan. Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
- ItemBudidaya Tanaman Organik Secara Vertikultur(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2009-12) Sastro, YudiVertikultur atau budidaya tanaman secara vertikal merupakan alternatif budidaya tanaman di lahan sempit. Banyak tanaman yang dapat dibudidayakan secara vertikal, diantaranya adalah tanaman sayuran, obat-obatan dan tanaman hias. Guna meningkatkan nilai produk, maka budidaya tanaman vertikal tersebut dapat dilakukan menggunakan sistem organik. Artinya, budidaya tanaman tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia.
- ItemBUDIDAYA TANAMAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2009-12-04) Sastro, YudiVertikultur atau budidaya tanaman secara vertikal merupakan alternatif budidaya tanaman di lahan sempit. Banyak tanaman yang dapat dibudidayakan secara vertikal, diantaranya adalah tanaman sayuran, obat-obatan dan tanaman hias. Guna meningkatkan nilai produk, maka budidaya tanaman vertikal tersebut dapat dilakukan menggunakan sistem organik. Artinya, budidaya tanaman tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Bagaimana caranya? Buku kecil ini mencoba memaparkan budidaya sistem vertikal organik secara menyeluruh, mulai dari membuat unit vertikultur hingga teknis budidayanya. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat untuk kita semua.
- ItemEFEKTIVITAS KULTUR CAMPURAN BAKTERI PENAMBAT N-BEBAS DAN PELARUT FOSFAT PADA TOMAT(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Sastro, Yudi; Rokhmah, Novi A; Astuti, Erna P; BPTP JambiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk hayati yang mengandung kultur campuran penambat N-bebas dan pelarut fosfat pada tanaman tomat. Perlakuan penelitian terdiri atas pemupukan menggunakan campuran kultur penambat N-bebas dan pelarut fosfat (PKC), pupuk PKC disertai dengan NPK setengah takaran rekomendasi (PKC+NPK50), pupuk PKC disertai dengan NPK takaran rekomendasi (PKC+NPK 100) dan sebagai pembanding adalah perlakuan pemupukan menggunakan NPK takaran rekomendasi (NPK 100), serta pupuk hayati sejenis yang telah diperjual-belikan secara bebas di pasaran yang disertai NPK setengah takaran rekomendasi (PHS). Petak perlakuan diatur menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 3 kali ulangan. Peubah pengamatan terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, serta jumlah danberat buah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengaruh pupuk kultur campuran penambat N-bebas dan pelarut fosfat setara pupuk hayati pembanding sejenis, namun dengan lebih rendah dibandingkan pupuk NPK takaran rekomendasi. Efektivitas agronomis (RAE) pupuk PKC dan PKC+NPK50 masing-masing mencapai 76,8% dan 88,5%, sedangkan pupuk PKC+NPK 100 mencapai 121,5%.
- ItemHidroponik Sayuran di Perkotaan(Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2016-07-28) Sastro, Yudi; Rokhmah, Nofi, AnisatunImplementasi budidaya sayuran secara hidroponik di Provinsi DKI Jakarta sangat potensial untuk dikembangkan. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah tingginya tingkat kebutuhan sayuran seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, terbatasnya ruang untuk budidaya tanaman, dan semakin tingginya minat masyarakat dalam mengkonsumsi sayur berkualitas bebas dari cemaran. Dalam rangka medukung program budidaya tanaman secara hidroponik tersebut, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta telah melakukan berbagai kajian dan contoh pengembangan di beberapa wilayah Jakarta. Kajian dan contoh pengembangan tersebut juga dilengkapi dengan berbagai informasi, baik dalam bentuk media elektronik maupun media cetak. Buku kecil ini juga merupakan salah satu buku yang ditulis oleh peneliti BPTP Jakarta dengan bahasa yang sederhana dan mudah difahami. Kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat dan dijadikan sumber inspirasi bagi petugas penyuluh dan juga masyarakat pelaksana pengembangan pertanian di perkotaan
- ItemPERAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAYURAN DALAM SISTEM AKUAPONIK MINI (VERTIMINAPONIK) SKALA PEKARANGAN(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Sastro, Yudi; Utami, Dewi Putri; Nurjasmi, Reni; BPTP JambiSalah satu strategi optimasi pemanfaatan pekarangan adalah melalui sistem budidaya tanaman yang dipadukan dengan budidaya ikan atau disebut “akuaponik”. Media tanam merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya di dalam sistem akuaponik, oleh karena itu pemilihan jenis media yang mudah didapat dan berharga murah sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran media tanam dalam mendukung pertumbuhan dan hasil kangkung, caisim, dan selada dalam sistem akuaponik mini skala pekarangan.Jenisn media tanam yang diujikan adalah sekam dan zeolit. Setiap media tanam dicampur kascing dengan perbandingan 1:1. Tanaman uji meliputi kangkung, caisim, dan selada. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali dan masingmasing ulangan terdiri dari sepuluh individu tanaman sebagai sampel. Peubah pengamatan terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan berat hasil panen per tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan hasil caisim serta selada secara nyata pada kedua jenis media tanam uji, sedangkan pada kangkung tidak berbeda nyata. Kesimpulanbahwa media tanam campuran zeolit lebih baik dari sekam dalam mendukung pertumbuhan dan hasil kangkung, caisim, dan selada dalam sistem budidaya akuaponik skala pekarangan.
- ItemPupuk dan Pemupukan Tanaman Belimbing(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Sastro, Yudi; Yanis, Muflihani; Aminah, SyarifahBelimbing merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan karena buah belimbing tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan yang dikonsumsi dalam bentuk segar, namun juga beraneka ragam bentuk olahan hingga bahan obat alami atau herbal. Hasil tinjau lapangan menunjukkan bahwa salah satu faktor pembatas peningkatan produksi dan produktivitas tanaman belimbing adalah aspek pupuk dan pemupukan. Dijumpai adanya keragaman yang tinggi dalam hal pengetahuan dan penggunaan pupuk di tingkat petani. Oleh sebab itu, tuntunan berupa buku bagi petani belimbing sangat dibutuhkan. Buku ini memuat berbagai hal tentang pupuk dan pemupukan tanaman belimbing, mulai dari pengertian pupuk, penyiapan, hingga penggunaannya pada tanaman.
- ItemRekomendasi Budidaya Padi untuk Berbagai Agroekosistem(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2022) Sasmita, Priatna; Sastro, Yudi; Satoto; Nugraha, Yudhistira; A, Agus Wahyana; Hairmansis, Aris; Suprihanto; Hasmi, Idrus; Zusanti, Zuziana; Rumanti, Indrastuti Apri; Rahmini; Handoko, Dody Dwi; Agustini, NurwulanUpaya mewujudkan kedaulatan pangan merupakan komitmen pemerintah yang tiada henti dilakukan melalui peningkatan produksi padi. Strategi peningkatan produksi nasional saat ini dan kedepan ditem puh melalui peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal tanam, baik melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah. Upaya tersebut optimis dapat direalisasikan karena tersedianya berbagai inovasi dan teknologi hasil penelitian, terutama yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), meskipun teknologi tersebut baru sebagian yang diterapkan oleh petani. Saat ini produksi padi nasional sudah mencapai angka 56,54 juta ton GKG. Kementerian Pertanian pada tahun 2020 mentargetkan peningkatan produksi padi nasional sebesar 7%. Aspek penting yang menjadi perhatian dalam peningkatan produksi padi tersebut antara lain adalah peningkatan efisiensi dan pelestarian lingkungan karena berkaitan dengan daya saing produksi berkelanjutan yang didasarkan pada agroekosistem padi.
- ItemRekomendasi Budidaya Padi untuk Berbagai Ekosistem(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2021) Samsita Priatna; Sastro, Yudi; Satoto; Nugraha Yudhistira; A, Agus Wahyana; Hairmasnsis, Aris; Suprianto; Hasmi Idrus; Zusanti, Zuziana; rumanti, Indrastuti Apri; Rahmini; Handoko, dody Dwi; Agustini, NurwulanUpaya mewujudkan kedaulatan pangan merupakan komitmen pemerintah yang tiada henti dilakukan melalui peningkatan produksi padi. Strategi peningkatan produksi nasional saat ini dan kedepan ditempuh melalui peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal tanam, baik melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah. Upaya tersebut optimis dapat direalisasikan karena tersedianya berbagai inovasi dan teknologi hasil penelitian, terutama yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), meskipun teknologi tersebut baru sebagian yang diterapkan oleh petani. Saat ini produksi padi nasional sudah mencapai angka 56,54 juta ton GKG. Kementerian Pertanian pada tahun 2020 mentargetkan peningkatan produksi padi nasional sebesar 7%. Aspek penting yang menjadi perhatian dalam peningkatan produksi padi tersebut antara lain adalah peningkatan efisiensi dan pelestarian lingkungan karena berkaitan dengan daya saing produksi berkelanjutan yang didasarkan pada agroekosistem padi. Petunjuk teknis penerapan Teknologi Budidaya Padi di berbagai Agroekosistem ini disusun sebagai acuan bagi para pihak yang akan menerapkan teknologi tersebut, selanjutnya diharapkan buku ini dapat bermanfaat. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pemikiran dalam penyusunan buku rekomendasi ini disampaikan penghargaan dan terima kasih
- ItemSPO Pembuatan Wornas(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008) Aminah, Syarifah; Yanis, Muflihani; Ramdhan, Tezar; Sastro, YudiMinuman wornas adalah salah satu bentuk keanekaragaman hasil olahan pertanian yang tidak hanya sehat untuk dikonsumsi. Berawal dari kreativitas kelompok olahan, minuman wornas mulai dikenal di kalangan masyarakat. Cara pembuatan wornas cukup sederhana, tidak membutuhkan perlatan khusus namun cukup dengan peralatan rumah tangga biasa. Meskipun demikian, pengolahan wornas harus sesuai dengan UU Pangan No. 7 tahun 1996, bahwa produk olahan harus memenuhi kriteria mutu dengan prioritas utama adalah keamanan pangan: aman dari cemaran biologis, mikroba, kandungan toksis, logam berat dan bahan-bahan lainnya yang berbahaya.
- ItemSPO Pembuatan Wornas(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2008-12-01) Aminah, Syarifah; Yanis, Muflihani; Ramdhan, Tezar; Sastro, YudiMinuman wornas adalah salah satu bentuk keanekaragaman hasil olahan pertanian yang tidak hanya sehat untuk dikonsumsi. Berawal dari kreativitas kelompok olahan, minuman wornas mulai dikenal di kalangan masyarakat. Cara pembuatan wornas cukup sederhana, tidak membutuhkan perlatan khusus namun cukup dengan peralatan rumah tangga biasa. Meskipun demikian, pengolahan wornas harus sesuai dengan UU Pangan No. 7 tahun 1996, bahwa produk olahan harus memenuhi kriteria mutu dengan prioritas utama adalah keamanan pangan: aman dari cemaran biologis, mikroba, kandungan toksis, logam berat dan bahan-bahan lainnya yang berbahaya. Brosur ini memberikan informasi mengenai proses pembuatan wornas mulai dari persiapan bahan baku sampai pada pengemasan yang menjadi Standar Prosedur Operasional (SPO) dan disesuaikan dengan UU Pangan No. 7 tahun 1996. Diharapkan brosur ini dapat menjadi pedoman bagi pengolah, masyarakat, atau pengguna lain dalam membuat wornas.
- ItemSTRATEGI PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KEPULAUAN SERIBU(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2016-12-01) Herawati, Etty; Sastro, Yudi; Bakrie, BachtarPengembangan pertanian merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk memproduksi pangan berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Di tengah keterbatasan yang dimiliki dan kebutuhan untuk mencapai ketahanan pangan yang harus dipenuhi, Kepulauan Seribu memiliki potensi yang luar biasa yang dapat dikembangkan di bidang pertanian, mulai dari hulu hingga hilir. Buku ini berisi tentang berbagai strategi yang dapat diterapkan di Kepulauan Seribu untuk mewujudkan sistem pangan berkelanjutan. Berbagai strategi yang dijabarkan bersifat terpadu sehingga dirasa sangat tepat untuk diterapkan. Berbagai strategi tersebut meliputi budidaya tanaman dan ternak, serta pengolahan hasil pertanian. Semoga buku ini bermanfaat dalam pengembangan pertanian guna mendukung ketahanan pangan di Kepulauan Seribu serta pulau-pulau kecil lainnya yang memiliki karakteristik yang sama dengan kepulauan tersebut.
- ItemTeknis Budidaya Sayuran Buah Mendukung Terciptanya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Perkotaan(Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2012-10-08) Sastro, Yudi; Lestari, Indarti, PujiPegembangan pertanian tidak hanya dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di perdesaan, tapi masyarakat yang tinggal di perkotaan pun juga dapat melakukannya. Dengan keterbatasan lahan yang ada, lahan pekarangan pun dapat dimanfaatkan menjadi 'ladang kecil bagi petani perkotaan. Bertanam sayuran merupakan salah satu inti kegiatan dari Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Selain menarik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, sayuran merupakan komoditas yang dibutuhka setiap hari untuk dikonsumsi sebagai salah satu sumber gizi keluarga. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai 'ladang kecil tersebut, kebutuhan akan pangan dan gizi keluarga dapat terpenuhi, bahkan jika ditekuni dapat meningkatkan pedapatan keluarga yang pada akhimya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai upaya mendukung usaha optimasi lahan pekarangan tersebut dan banyaknya permintaan akan petunjuk teknis budidaya tanaman sayuran buah dari berbagai pihak, maka disusunlah buku Teknis Budidaya Sayuran Buah Mendukung Terciptanya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Perkotaan. Semoga kehadiran buku kecil ini yang memuat berbagai petunjuk teknis pelaksanaan budidaya sayuran buah dapat bermanfaat bagi kita semua.
- ItemTEKNIS BUDIDAYA SAYURAN DAUN MENDUKUNG TERCIPTANYA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PERKANTORAN(Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2012-10-15) Sastro, Yudi; Lestari, indarti, pujiKetersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) pada prinsipnya merupakan suatu konsep kensandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan yang pada akhimya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Guna mendukung usaha optimasi pekarangan tersebut dan banyaknya permintaan akan petunjuk teknis budidaya tanaman sayuran daun dari berbagai pihak, maka disusunlah buku Teknis Budidaya Sayuran Daun Mendukung Terciptanya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Perkotaan. Semoga kehadiran buku kecil ini yang memuat berbagai petunjuk teknis pelaksanaan budidaya sayuran daun dapat bermanfaat bagi kita semua.
- ItemTeknologi akuaponik mendukung pengembangan urban farming(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2016) Sastro, Yudi; ; Savitri, SheilaKebutuhan akan bahan pangan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang cenderung terus bertambah setiap tahunnya. Penambahan penduduk di perkotaan pun juga ikut bertambah. Khusus di Jakarta saja, jumlah penduduk saat siang hari berjumlah hampir dua kali lipat ketika malam hari. Hal ini menunjukkan kebutuhan pangan di perkotaan sangat tinggi, dan usaha pemenuhan bahan pangan tersebut harus terus dilakukan. Pengembangan pertanian perkotaan merupakan salah satu strategi dalam upaya pemenuhan bahan pangan bagi masyarakat kota. Tren hidup sehat bagi masyarakat kota pun membuat pengembangan pertanian perkotaan terasa semakin dinamis. Salah satu teknologi yang tepat dikembangkan di perkotaan adalah teknologi akuaponik. Teknologi akuaponik nerupakan integrasi antara budidaya tanaman secara hidroponik dengan budidaya ikan (akuakultur). Buku ini mengupas tentang teknologi akuaponik dalam pengembangan pertanian perkotaan. Teknologi ini sangat tepat dikembangkan di perkotaan, dimana lahan semakin terbatas, tidak memerlukan pupuk kimia, hemat air, hemat tenaga, serta hemat waktu.
- ItemTeknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2019) Sastro, Yudi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) JakartaKebutuhan akan bahan pangan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang cenderung terus bertambah setiap tahunnya. Penambahan penduduk di perkotaan pun juga ikut bertambah. Khusus di Jakarta saja, jumlah penduduk saat siang hari berjumlah hampir dua kali lipat ketika malam hari. Hal ini menunjukkan kebutuhan pangan di perkotaan sangat tinggi, dan usaha pemenuhan bahan pangan tersebut harus terus dilakukan. Pengembangan pertanian perkotaan merupakan salah satu strategi dalam upaya pemenuhan bahan pangan bagi masyarakat kota. Tren hidup sehat bagi masyarakat kota pun membuat pengembangan pertanian perkotaan terasa semakin dinamis. Salah satu teknologi yang tepat dikembangkan di perkotaan adalah teknologi akuaponik. Teknologi akuaponik nerupakan integrasi antara budidaya tanaman secara hidroponik dengan budidaya ikan (akuakultur). Buku ini mengupas tentang teknologi akuaponik dalam pengembangan pertanian perkotaan. Teknologi ini sangat tepat dikembangkan di perkotaan, dimana lahan semakin terbatas, tidak memerlukan pupuk kimia, hemat air, hemat tenaga, serta hemat waktu.
- ItemTeknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan Urban Farming(Balai Pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta, 2016-12-24) Sastro, YudiKebutuhan akan bahan pangan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang cenderung terus bertambah setiap tahunnya. Penambahan penduduk di perkotaan pun juga ikut bertambah. Khusus di Jakafrta saja, jumlah penduduk saat siang hari berjumlah hampir dua kali lipat ketika malam hari. Hal ini menunjukkan kebutuhan pangan di perkotaan sangat tinggi, dan usaha pemenuhan bahan pangan tersebut harus terus dilakukan. Pengembangan pertanian perkotaan merupakan salah satu strategi dalam upaya pemenuhan bahan pangan bagi masyarakat kota. Tren hidup sehat bagi masyarakat kot apun membuat pengembangan pertanian perkotaan terasa semakin dinamis. Salah satu teknologi yang tepat dikembangkan di perkotaan adalah teknologi akuaponik. Teknologi akuaponik nerupakan integrasi antara budidaya tanaman secara hidroponik dengan budidaya ikan (akuakultur). Buku ini mengupas tentang teknologi akuaponik dalam pengembangan pertanian perkotaan. Teknologi ini sangat tepat dikembangkan di perkotaan, dimana lahan semakin terbatas, tidak memerlukan pupuk kimia, hemat air, hemat tenaga, serta hemat waktu. Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
- ItemTeknologi Budidaya Padi Dengan Larikan Gogo (Largo) Super(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu, 2020) Nurmegawati; Sastro, Yudi; Yuliasari, Shannora; Yartiwi; Miswarti; Putra, Wawan Eka; Puspitasari, Monita; Astuti, Herlena BidiProvinsi Bengkulu memiliki lahan bukan sawah seluas 1.63 juta ha. Namun produktivitasnya masih relatif rendah dengan rata-rata produktivitas padi gogo yaitu 3,08 t/ha (BPS, 2017). Tingkat produktivitas padi gogo masih rendah, disebabkan antara lain oleh rendahnya adopsi teknologi budidaya oleh petani diantaranya adanya serangan organisme pengganggu tanaman (opt), belum menggunakan varietas unggul. Produktivitasnya masih di bawah padi sawah. Untuk meningkatkan produksi padi gogo dibutuhkan inovasi teknologi yang adaptif terhadap berbagai cekaman lingkungan pada lahan kering. Varietas unggul menjadi salah satu teknologi penting dalam sistem produksi padi pada lahan kering.
- ItemTeknologi Budidaya Padi Dengan Larikan Gogo (Largo) Super(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu, 2020) Nurmegawati; Sastro, Yudi; Yuliasari, Shannora; Yartiwi; Miswarti; Putra, Wawan Eka; Puspitasari, Monita; Astuti, Herlena BidiPotensi lahan kering untuk pengembangan pertanian di Indonesia sangat besar yaitu 144,47 juta ha, sekitar 99,65 juta (68,98%) merupakan lahan potensial untuk pertanian, sedangkan sisanya sekitar 44,82 juta ha tidak potensial untuk pertanian sebagianbesar terdapat di kawasan hutan (Heryani dan Ningrum, 2019). Lahan kering yang mampu berproduksi optimal adalah lahan kering yang relatif subur, berkontur datar sehingga lebih mudah diolah, dan memiliki tanah berasal yang bahan vulkanik. Sedangkan di Indonesia, sebagaimana lahan kering daerah tropika basah didominasi oleh jenis tanah Alfisol, Ultisol dan Oksisol.