Browsing by Author "Sarwani, Muhrizal"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemFasilitasi Riset Aksi (Action Research Facility) Wadah Percobaan Partisipatif Petani(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Rivaie, A. Arivin; Sarwani, Muhrizal; Jamal, Erizal; Medionovianto, R. Dani; Hendayana, Rachmat; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianFasilitasi Riset Aksi (Action Research Facility-ARF) merupakan sarana bagi kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh petani (Farmer-Managed Extension Activities-FMA) sebagai salah satu implementasi Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) atau Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information (FEATI). Melalui kegiatan FMA petani difasilitasi untuk merencanakan dan mengelola sendiri kebutuhan belajarnya, sehingga proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan. ARF yang dalam implementasinya berbentuk percobaan partisipatif petani bertujuan memberdayakan masyarakat melalui identifikasi masalah dan peluang usahatani, implementasi percobaan di lahan petani, monitoring dan evaluasi penampilan teknologi yang menggunakan kriteria petani sendiri menuju peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka.
- ItemKedelai di lahan rawa pasang surut: Sistem Surjan VS Sistem Drainase Dangkal(Balittra, 1996) Sarwani, Muhrizal; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
- ItemLahan Rawa : Penelitian dan Pengembangan(IAARD Press, 2013) Haryono; Noor, Muhammad; Syahbuddin, Haris; Sarwani, MuhrizalBuku ini merupakan rangkuman dari berbagai hasil penelitian dan pengalaman Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam pengelolaan lahan rawa, yang diharapkan menjadi acuan dalam pengembangan lahan rawa untuk pertanian ke depan. Buku ini disusun dalam tujuh bab utama. Bab 1 berisi pengertian dan perspektif lahan rawa, Bab 2 memaparkan sejarah penelitian dan pengembangan lahan rawa di Indonesia, Bab 3 tentang persepsi dan pandangan masyarakat terhadap lahan rawa, Bab 4 mengemukakan sifat dan ciri lahan rawa, Bab 5 mengungkapkan kondisi sosial ekonomi dan budaya petani pada agroekosistem rawa, Bab 6 tentang inovasi teknologi pertanian lahan rawa, dan Bab 7 tentang arah pengembangan pertanian lahan rawa ke depan.
- ItemTrivia Rawa(Balittra, 2021) Cahyana, Destika; Sarwani, Muhrizal; Noor, Muhammad; Balai Penelitian Pertanian Lahan RawaAwalnya, lahan rawa hanya dipandang sebelah mata. Rawa dianggap tak bermanfaat dan sulit dikembangkan sehingga dibiarkan terlantar menjadi sarang satwa liar seperti buaya, ular, dan lintah. Dahulu, rawa banyak dihindari karena menjadi sarang nyamuk dan hama atau serangga pengganggu tanaman. Padahal, masyarakat ilmiah internasional begitu menghargai rawa. Bagi mereka rawa adalah sebuah karunia di alam semesta. Rawa bagaikan 'supermarket alam' dalam sebuah ekosistem. Dari rawa dihasilkan beraneka ragam produk mulai dari bahan pangan, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, sampai obat herbal bahkan pestisida nabati. Juga bahan sandang dan papan dari beragam jenis pohon. Lengkap bukan? Kini, kawasan rawa semakin terbuka karena tuntutan kebutuhan manusia pada jalan, lahan, pangan, dan papan. Sejarah panjang pemanfaatan lahan rawa memuat banyak informasi terpendam berupa kearifan lokal (indegenus knowledge), pengetahuan terapan, invensi, dan inovasi teknologi. Pada awalnya berupa percobaan, tetapi kemudian sukses panen padi dan berbagai tanaman yang dibudidayakan di lahan rawa. Kesuksesan masyarakat ini menginspirasi pemerintah untuk pembukaan lahan rawa lebih luas melalui Proyek D2R (Dredge, Drain, dan Reclamation) tahun 1956-1958, Proyek P4S (Pembukaan Persawahan Pasang Surut) tahun 1969-1984, dan Proyek PLG (Pembukaan Lahan Gambut) Sejuta Hektar di Kalimantan Tengah tahun 1995-1999. Akhir-akhir ini, perhatian pemerintah terhadap daerah rawa lebih khusus, membangun rawa sebagai sentral produksi pangan modern dan maju, yaitu kawasan food estate di Kalimantan Tengah. Presiden Jokowi sudah dua kali berturut-turut melakukan kunjungan kerja ke kawasan food estate lahan rawa di Kalimantan Tengah, yaitu pada tanggal 9 Juli 2020 di Desa Dadahup Blok A5, Kabupaten Kapuas dan 8 Oktober di Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Buku Trivia Rawa: Serba-serbi Sumber Daya Lahan Rawa ini disusun untuk memudahkan Gan mempercepat pemahaman terhadap lahan rawa melalui beragam istilah khusus yang sering terlupakan, padahal penting dan menjadi kunci dalam pemanfaatan dan pengelolaan lahan rawa. Buku ini terdiri dari 4 bab utama, dan terdapat prolog sebagai pembuka dan epilog sebagai penutup. Buku ini memuat berbagai hal dari sumber daya lahan, budidaya pertanian, perikanan, peternakan, sistem usaha tani, sistem pengelolaan dan perlindungan atau konservasi lahan rawa. Buku ini penting dan patut dibaca para penyusun kebijakan, peneliti, penyuluh, dan sivitas akademika di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, lingkungan hidup dan sosial-ekonomi masyarakat untuk memperkaya wawasan secara komprehensif tentang lahan rawa dan pengembangannya.