Browsing by Author "Sartika, Tike"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalysis of genetic relationship among Indonesian native chicken breeds based on 335 D-loop sequences(Indonesian Animal Sciences Society, 2012-02-05) Sulandari, Sri; Arifin Zein, M. Syamsul; Sartika, Tike
- ItemBioetika dalam Penanganan Kasus Flu Burung dan Kaitannya dengan Pelestarian Sumber Daya Genetik Ayam Lokal(BB Biogen, 2009-12) Sartika, Tike; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianBioetika dalam Penanganan Kasus Flu Burung dan Kaitannya dengan Pelestarian Sumber Daya Genetik Ayam Lokal. Flu burung yang merebak di Indonesia sejak tahun 2003 berasal dari industri peternakan besar ayam ras. Virusnya menular ke unggas lokal, karena pemeliharaannya yang kurang baik. Kasus flu burung ini merupakan era bangkitnya peternakan unggas rakyat, khususnya ayam kampung sektor IV, yang pada awalnya sebagian besar (70%) pola pemeliharaannya diumbar (scavenging). Saat ini pemeliharaan ayam telah menuju semi intensif dengan menerapkan pola good farming practices, memperhatikan vaksinasi dan biosekuriti untuk mencegah penyebaran virus flu burung. Dalam penanganan kasus flu burung, beberapa tindakan yang dilakukan telah mendiskreditkan keberadaan ayam kampung atau ayam lokal, di antaranya: (1) ayam kampung dianggap sebagai “biang keladi” menyebarnya virus flu burung, sehingga upaya pemusnahannya dengan dibakar hidup-hidup merupakan tindakan yang kurang bijaksana dan tidak memperhatikan prinsip bioetika; (2) di dalam kampanye anti flu burung, yang diperlihatkan sebagai contoh untuk dibakar adalah ayam kampung, seolah-olah sumber virus flu burung hanya ayam kampung; (3) PERDA melarang keberadaan unggas di sekitar rumah penduduk di mana sebagian besar adalah ayam kampung, sehingga pelarangan ini hanya menunjukkan kepanikan. Banyak sekali keunggulan kompetitif dari ayam kampung. Ayam kampung merupakan penyangga ekonomi masyarakat desa, sehingga dengan dilarangnya memelihara unggas di sekitar rumah, maka kondisi ekonomi masyarakat kecil semakin terpuruk dan kasus gizi buruk terjadi dimana-mana. Hasil riset membuktikan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga pusat domestikasi ayam di dunia setelah Cina dan India, sehingga perlu bangga untuk melestarikan dan memanfaatkan ayam kampung. Pemusnahan ayam kampung dapat mengakibatkan erosi genetik yang berlebihan. Secara genetik, sebagian besar ayam kampung (63%) mempunyai ketahanan terhadap virus flu burung, karena di dalam tubuhnya ayam dapat terdapat gen Mx+ yang dapat menangkal virus, sehingga pertumbuhan virus tidak sempurna dan tidak dapat bereplikasi. Dengan kata lain, antivirus protein Mx dapat melawan infeksi VSV (Vesicular Stomatitis Virus), termasuk virus flu burung. Dengan demikian, kebijakan pemusnahan ayam Kampung dapat memusnahkan sumber ketahanan genetik ayam terdadap flu burung. Ayam kampung juga mempunyai segmen pasar tersendiri, karena daging ayam kampung mempunyai rasa dan tekstur yang khas, sehingga harga ayam kampung lebih tinggi dibandingkan dengan harga ayam pedaging ras (broiller). Harga ayam kampung yang tinggi, seringkali mengakibatkan terjadinya pemalsuan daging ayam kampung. Ayam jantan petelur dijual sebagai ayam kampung. Baru-baru ini, perusahaan besar, seperti Pokphan, mengeluarkan bibit ayam “Kampung Super” yang sebenarnya hasil persilangan antara pejantan ayam lokal dengan ayam ras dari Perancis. Dalam hal ini, pedagang hanya mementingkan keuntungan dengan memanfaatkan keunggulan ayam kampung, tetapi tidak memperhatikan pelanggaran bioetika. Oleh karena itu, isu bioetika yang berkaitan dengan pelestarian unggas lokal perlu diangkat.
- ItemBroodiness Trait of Chicken Through Molecular Investigation(Indonesian Center for Animal Research and Development, ) Sartika, Tike
- ItemCrossbreeding between male pelung and female selected native chicken at second generation (G2)(Indonesian Animal Sciences Society, 2014-02-17) Gunawan, Benny; Sartika, Tike
- ItemGenetic diversity of native chicken based on analysis of D-Loop mtDNA marker(Indonesian Animal Sciences Society, 2014-02-17) Sartika, Tike; Duryadi, D; Mansjoer, S.S; Gunawan, B
- ItemGenetic relationships of Kampung, Pelung, Sentul and Black Kedu Chicken using Microsatellite DNA Markers: I. Lingkage group of macro chromosome(Indonesian Animal Sciences Society, 2012-02-05) Sartika, Tike; Iskandar, S; Prasetyo, L.H; Takahashi, H; Mitsuru, M
- ItemNunukan Chicken: Genetic Characteristics, Phenotype and Utilization(Indonesian Center for Animal Research and Development, ) Sartika, Tike; Sulandari, Sri; Zein, M S A; Paryanti, Sri
- ItemPetunjuk Teknis Pengembangbiakan Rumpun Ayam Lokal(Direktorat Perbibitan, 2009) Mansjoer, Sri Supratini; Sartika, Tike; Nanda; Yusra; Hartati, Sri; Yuniati; ES, Cisilia; Ruikana, Bayu; Susanti, Idha; Direktorat Perbibitan Ditjen PeternakanDalam upaya peningkatan penyediaan bibit ternak di dalam negeri dalam jumlah dan mutu yang memadai serta mengurangi ketergantungan impor, maka perlu terus didorong usaha pembibitan ternak. Berkaitan dengan pengembangan dan keberlanjutan usaha pembibitan tersebut, diperlukan pula dukungan proses manajemen dan pemuliabiakan ternak yang terarah dan berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar mampu memproduksi bibit yang memenuhi Persyaratan Teknis Minimal dan persyaratan kesehatan hewan yang telah ditetapkan. Buku ini memuat petunjuk teknis pengembangbiakan ayam lokal dengan harapan akan lebih memudahkan pelaksanaan usaha pembibitan ayam lokal sesuai dengan kaidah mutu bibit ternak yang dipersyaratkan.
- ItemProlactin promoter gene as marker assisted selection (MAS) for the control of broodiness of Kampung chicken(Indonesian Animal Sciences Society, 2014-02-21) Sartika, Tike; Mansjoer, S.S; Saefuddin, A; Martojo, H
- ItemSumberdaya Genetik Ayam Lokal Indonesia dan Prospek Pengembangannya(IAARD Press, 2016) Sartika, Tike; Iskandar, Sofjan; Tiesnamurti, BessBuku Sumber Daya Genetik Ayam Lokal Indonesia dan Prospek Pengembangannya ini merupakan salah satu dokumentasi yang diharapkan dapat menambahkan dan melengkapi berbagai informasi ke dalam khazanah ilmu dan pengetahuan peternakan, khususnya ternak ayam lokal. Berbagai publikasi yang berhubungan erat dengan buku ini sudah ada beredar, namun buku ini memberikan kontribusi yang lebih lengkap mengenai ayam-ayam lokal di Indonesia serta ayam pendatang yang sudah beradaptasi di Indonesia, dilengkapi dengan berbagai informasi fenotipe secara kuantitatif dan kualitatif. Karakteristik ayam-ayam Indonesia ini dicirikan dengan tampilan fenotipe yang beragam mulai dari warna bulu sampai produktifitas.
- ItemTeknik Formulasi Ransum Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal(Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2014) Sartika, Tike; Resnawati, Heti; Iskandar, Sofjan; Purba, Maijon; Zainuddin, Desmayati; Unadi, AstuPuslitbang Peternakan sampai dengan tahun 2012 telah mendistribusikan ayam KUB di 26 provinsi dan akan terus dilakukan pada beberapa provinsi lainnya. Tujuan pengembangan ayam KUB adalah sebagai model pembibitan ayam kampung unggul di setiap provinsi untuk memenuhi kebutuhan DOC pada daerah tersebut. Tujuh puluh persen dari seluruh biaya pemeliharaan ayam adalah biaya pakan. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan pakan peternak masih tergantung pada pakan pabrikan dengan harga dan ketersediaan yang sangat fluktuatif, untuk itu perlu ada suatu teknik untuk menyusun ransum sehingga dapat mengurangi biaya pakan. Telah banyak teknologi pakan yang dihasilkan oleh peneliti Badan Litbang Pertanian dengan memanfaatkan sumber bahan pakan lokal sebagai bahan baku. Penelitian pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan maupun bahan pakan lokal yang harganya murah, jumlah (ketersediaannya) terjamin sepanjang tahun dan memiliki potensi sebagai bahan pakan ternak. Buku ini disusun sebagai bahan acuan bagi peternak dalam pemeliharaan ayam kampung dengan pemanfaatan sumber bahan pakan lokal.