Browsing by Author "Santoso, Panca Jarot"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemIdiotipe Durian Nasional Berdasarkan Preferensi Konsumen(Indonesian Center for Horticulture Research and Development, 2008-12-31) Santoso, Panca Jarot; Novril, -; Anwaludin syah, Muhamad Jawal
- ItemKERAGAAN BUDIDAYA DAN SEBARAN MUSIM PANEN DURIANDI INDONESIA(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Santoso, Panca Jarot; Hermanto, Catur; BPTP JambiPengamatan untuk mengetahui keragaan budidaya dan sebaran musim panen durian di Indonesia telah dilaksanakan selama tahun 2009 sampai 2013. Data keragaan budidaya diperoleh melalui pengamatan langsung di 14 pusat produksi durian, sedangkan data sebaran produksi diperoleh dari 42 area produksi di 23 propinsi. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa model budidaya durian pekarangan, ladang dan semi-hutan masih mendominasi pusat produksi durian sebagai tanaman penaung kopi dan kakao, atau bercampur dengan tanaman buah lain seperti pisang, nangka, manggis dan duku. Walaupun umumnya ditanam dari biji, namun mereka telah menyeleksi dari buah yang berkualitas tinggi.Beberapa lokasi seperti sebagian besar pulau Jawa, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan telah mulai budidaya secara semi intensif dan intensif menggunakan varietas introduksi dan varietas unggul lokal. Musim panen durian di Indonesia puncaknya terjadi dua kali setahun, pertama di bulan Desember-Januari yang meliputi 27 daerah yang diamati, ini dianggap sebagai ‘panen puncak’ kedua terjadi pada bulan Agustus yang meliputi 22 daerah yang diamati, ini dianggap sebagai ‘panen sela’.Kabupaten Luwu Utara dan Nunukan memiliki masa panen yang paling panjang yaitu 9-11 bulan. Dua lokasi ini bersama dengan NTT dan Papua Barat memiliki potensi sebagai pusat produksi durian ‘diluar musim’ , karena memiliki masa panen di bulan Mei-Juli berbeda dengan daerah lainnya. Kata kunci:durian, keragaan budidaya, sebaran panen PENDAHULUAN Durian (Durio sp.) merupakan salah satu genus tanaman buah tropika asli Indonesia.Kata durian lebih merujuk pada Durio zibethinusMurr., spesies yang paling populer diantara 30 spesiesdurian yang ada (Uji, 2005). Tanaman ini telah berkembang menjadi komoditas yang sangat populer di negara-negara ASEAN.Selain itu, tanaman ini juga ditemukan di India, Srilangka dan Australia, bahkan di dijumpai di Hawaii dan Dominica (Nanthachai, 1984, Lim, 1990; Brown, 1997, Zappala et al., 2002). Komoditas durian menyimpan potensi ekonomi yang besar sebagai salah satu penggerak ekonomi dari sector pertanian. Negara tetangga, Thailand ,telah berhasil membuktikannya.Malaysia dan Vietnam juga sedang mengikuti langkah Negara ini. Indonesia sendiri, Durian mampu menempati posisi ke-4 produksi buah nasional setelah pisang, jeruk dan mangga, dengan nilai mencapai 9,86% dari total PDB komoditas buahbuahan (Kuntarsih, 2006).Produksi durian nasional tahun 2011 mencapai 883.969 ton dari luas areal 69.045 ha.Produksi ini meningkat dari tahun 2010 yang mencapai 492.136 ton dari luas lahan 46.290 ha (Kemtan 2012). Nilai ekonomi yang tinggi pada durian juga didukung dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Disampaing nilai gizi pada umumnya yang diatas rata-rata buah lain, durian juga mengandung antioksidan yang tinggi terutama polyfenol yang bermanfaat bagi kesehatan manusia (Toledo et al., 2008). Pemanfaatan buah durian umumnya adalah untuk