Browsing by Author "Santoso"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- Item31. Ketahanan Beberapa Varietas Padi Terhadap Pyricularia grisea dan Identifikasi Gen Ketahanan Pi33 dan Pir7(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Santoso; Nasution, Anggiani; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiIdentifi kasi dan penggunaan gen ketahanan merupakan pendekatan yang efektif dan ekonomis dalam pengendalian penyakit blas pada tanaman padi. Usaha untuk mendapatkan varietas yang tahan terhadap penyakit blas sangat ditentukan oleh tersedianya gen-gen ketahanan. Pengujian ketahanan varietas padi terhadap P. grisea dan identifi kasi gen ketahanan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2010 sampai Januari 2011. Penelitian ketahanan varietas padi terhadap P. grisea ras 033 dan 133 dilakukan di laboratorium dan rumah kaca Kebun Percobaan Muara Bogor BB PADI, sedangkan identifi kasi gen ketahanan Pi33 dan Pir7 dilaksanakan di laboratorium Virologi Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB. Penelitian bertujuan untuk mempelajari ketahanan varietas padi terhadap P. grisea ras 033 dan 133, mengidentifi kasi gen ketahanan Pi33 dan Pir7 pada varietas padi, dan mengetahui hubungan antara gen ketahanan Pi33 dan Pir7 pada varietas padi dengan P. grisea ras 033 dan 133. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Grogol, Padai Mas dan Gampai tahan terhadap ras 133 dan 033, varietas Sao tahan terhadap ras 133 dan agak tahan terhadap ras 033, dan varietas Gemija Jyanam agak tahan terhadap ras 133 dan 033. Varietas Grogol, Gampai, Silugonggo, dan Gemija Jyanam mengandung gen Pi33 dan Pir7, sedangkan varietas Dodokan hanya mempunyai gen Pir7. Sifat ketahanan terhadap P. grisea ras 033 dan 133 tidak dikendalikan oleh gen Pi33 dan Pir7.
- ItemGalur-Galur Padi Hibrida Yang Memiliki Ketahanan Terhadap Ras Blas(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Nasution, Angiani; Santoso; Kartina, Nita; Satoto; Trisnaningsih; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Padi hibrida mempunyai potensi hasil tinggi dibandingkan dengan varietas inbrida. Selain faktor genetis, keragaman dan ketidakstabilan hasil padi hibrida juga sangat terkait dengan kesesuaian agroklimat, agronomis, gangguan hama dan penyakit, oleh karena itu kendala utama yang aktual saat ini ada di lapangan saat ini adalah beberapa varietas padi hibrida yang sekarang ada yang bersifat rentan terhadap beberapa hama penyakit utama Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi ketahanan galur–galur padi hibrida terhadap penyakit blas daun dengan ketahanan beragam. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah kaca KP Muara Bogor MT 2015. Materi genetik yang diuji sebanyak 117 galur hibrida 3 varietas lokal asal dan 1 kontrol rentan varietas Kencana Bali. Ras cendawan P. grisea yang digunakan adalah ras, 033, 073, 133, dan 173. Hasil pengamatan dari 121 aksesi yang diuji terhadap 4 ras blas ternyata ketahannya bervariasi antar galur dan varietas dimana ada 42 galur yang mempunyai ketahanan terhadap 1 ras dan 5 galur yang mempunyai ketahanan terhadap 2 ras blas yaitu galur CRS832/BHS-1001, CRS891/BHS-1083, GMJ12/CRS860, GMJ12/CRS882, dan galur GMJ13/CRS664 sisanya bereaksi agak tahan dan rentan .
- ItemKetahanan Galur - Galur Harapan Padi Gogo Dataran Tinggi Terhadap Penyakit Blas Daun Ras 033, 073, 133, 173 Dan Blas Leher(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI), 2017) Santoso; Nasution, Anggiani; Hairmansis, Aris; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI)Penyakit blas merupakan kendala utama dalam peningkatan produksi padi gogo di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi ketahanan galur - galur harapan padi gogo dataran tinggi terhadap penyakit blas daun ras 033, 073, 133, 173 dan blas leher. Uji ketahanan terhadap penyakit blas daun dilaksanakan di rumah kaca KP. Muara Bogor dan pengamatan blas leher dilakukan pada penelitian uji multi lokasi galur – galur harapan padi gogo dataran tinggi di Dairi dan Pakpak Barat, Sumatera Utara pada tahun 2015. Evaluasi ketahanan dilakukan berdasarkan metode standard evaluation system for rice (SES IRRI, 2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur B14168E-MR-6 mempunyai respon tahan dan agak tahan terhadap empat ras, yaitu tahan terhadap penyakit blas daun ras 133 dan agak tahan terhadap ras 033, 073 dan 173. Galur B12165D-MR-8-1-1-2 beres ponagak tahan terhadap penyakit blas daun ras 033 dan tahan terhadap ras 073 serta tahan terhadap penyakit blas leher di Dairi.
- ItemPengendalian Hama dan Penyakit Utama Tanaman Padi(Pertanian Press, 2024) Suprihanto; Sulaiman, Andi Amran; Djufry, Fadjry; Thamrin, Muhammad; Sasmita, Priatna; Usyati, N.; Dewi, Ratna Sari; Anggara, Agus Wahyana; Effendi, Baehaki Suherlan; Santoso; Kurniawati, Nia; Suhartini; Wening, Rina Hapsari; Hasmi, IndrusTanaman pangan merupakan sub sektor yang paling rentan di pengaruhi iklim. Adanya kenaikan suhu dan peningkatan curah hujan akan berpengaruh pada pola tanam sekaligus berpengaruh terhadap perilaku organisme pengganggu tanaman (OPT). Peningkatan serangan OPT akan menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Tanaman padi memiliki beragam potensi cekaman biotik berupa hama dan penyakit yang sangat mempengaruhi kehilangan hasil sehingga diperlukan pengendalian hama dan penyakit padi, diperlukan pemahaman yang baik tentang jenis dan karakteristik hama dan penyakit tersebut. Berdasarkan Permentan Nomor 13 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) berganti nama menjadi Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi). Sesuai dengan tugasnya, BBPSI Padi melaksanakan pengujian standar instrumen padi. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan upaya-upaya dalam membuat standar instrumen padi salah satunya adalah pengendalian hama dan penyakit tanaman padi yang dapat diimplementasikan di lapangan dan sesuai dengan peraturan dan kebutuhan pertanian modern. Buku Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi ini memberikan informasi dan tuntunan praktis yang sangat cukup mengenal jenis dan bioteknologi hama dan penyakit utama padi serta solusi pengendalian terbaik berdasarkan rekomendasi BBPSI Padi.
- ItemVARIASI KETAHANAN GALUR PADI RAWA TERHADAP PENYAKIT BLAS(Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa, 2007) Nasution Anggiani; Santoso; Kustíanto BABSTRAK Pengembangan padi di daerah sub optimal dí luar Jawa mcnghadapí kcndala pertumbuhan baik kendala biotik maupun abiotik. Pcnyakít blas merupakan salah satu penyakit yang dijumpai pada pertanaman padi di caerah rawa. Pengendalían pcnyakit blas dapat dilakukan dengan penggunaan varíetas tahan, pupuk yang berímbang dan fungisída. Diantara pendekatan tersebut, penggunaan varíetas tahan adalah metode yang praktís dan ekonomis, serta ramah lingkungan. Penelítian bertujuan untuk mengetahui respon galur padi rawa tcrhadap penyakit blas. Percobaan dilakukan di rumah kaca KP. Muara Bogor pada tahun 2006. Sebanyak 20 galur padi rawa diuji ketahanannya terhadap 5 ras patogen blas, 3 galur diuji lebih lanjut dengan 17 ras. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi ketahanan galur padi rawa terhadap penyakít blas. Galur B10553E-KN-68-l-l dan B 10580KN-28-1-l mempunyai ketahanan yang luas terhadap beberapa ras patogen bias.
- ItemVarietas Lokal Sulawesi sebagai Sumber Ketahanan terhadap Penyakit Blas(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Nasution, Anggiani; Santoso; Rahmini; Nani Yunani; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Plasma nutfah tanaman pangan merupakan aset yang sangat penting sehingga harus di lestarikan. Pemuliaan tanaman padi dengan memanfaatkan varietas lokal dengan memperhatikan keunggulan spesifik yang dimiliki varietas lokal tersebut diharapkan dapat meningkatkan keunggulan varietas padi yang dibudidayakan di daerah tertentu, pemanfaatan sumber daya genetik sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan l ingkungan dan dinamika permintaan konsumen, sert a sebagai cadangan sumber daya genetik bagi pemuliaan tanaman. Uji ketahanan plasma nutfah terhadap penyakit blas dilakukan pada MT I tahun 2018 sebanyak 114 aksesi dan 2 varietas pembanding yaitu Kencana Bali sebagai cek rentan dan Situpatenggang sebagai cek tahan. Tujuan dari uji ketahanan ini adalah mencari varietas lokal yang tahan terhadap penyakit blas. Hasil pengujian menunjukan adanya keragaman ketahanan antar aksesi dimana yang tahan terhadap 1 ras blas ada sebanyak 43 aksesi (37,7%), tahan terhadap dua ras blas ada sebanyak 15 aksesi (13,2%), tahan terhadap 3 ras blas ada sebanyak 13 aksesi (11,4%) dan 1 aksesi (0,9%) tahan terhadap 4 ras blas yaitu varietas lokal Galesong Takdir asal Sulawesi Selatan kabupaten Takalar, sedang sisanya sebanyak 42 aksesi (36,8%) bereaksi agak tahan sampai rentan.