Browsing by Author "Sa’adah, Sri Zunaini"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemAplikasi Pupuk Npk (15-7-15) Terhadap Produksi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo Pada Mk-2(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Sugiono; Sa’adah, Sri Zunaini; Istiqomah, Nurul; Ernawanto, Q D; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuProduksi kedelai (Glycine max L. Merrill) masih rendah (rata-rata 1,3 ton/ha) dengan harga jual yang kurang memadai, menyebabkan usahatani kedelai kurang dapat bersaing dengan komoditas tanaman pangan lain seperti padi dan jagung. Produktivitas kedelai di lahan petani masih beragam dari 0,50 – 2,50 ton/ha, banyak dipengaruhi oleh lokasi, musim, kesuburan tanah juga varietas unggul. Pemupukan merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan produksi kedelai, terutama di lahan-lahan marginal. Kebutuhan hara N untuk tanaman kacang-kacangan seperti kedelai sebagian telah dipenuhi melalui simbiosis bakteri Rhizobium dalam bintil akar dengan menambat N dari udara. Selama ini kebutuhan hara bagi tanaman kedelai lebih banyak dipenuhi dari pupuk anorganik. Karena itu yang patut dipertimbangkan pada budidaya kedelai di lahan sawah adalah gejala menurunnya ketersediaan hara di tanah terutama N, P, dan K yang tampaknya terus berlanjut. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pupuk NPK (15-7-15) terhadap produksi tanaman kedelaii. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), diulang 3 kali dengan 12 perlakuan, jarak tanam 30 cm x 20 cm. Varietas yang digunakan Argomulyo, dilaksanakan pada MK-2 (Agustus - Desember 2015), lokasi adalah lahan sawah irigasi di Desa Keboan, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang dengan ketinggian tempat 50 m dpl. Hasilnya pada jumlah daun dan tinggi tanaman belum bisa dibuktikan secara nyata. Jumlah polong tertinggi 58,4 pada perlakuan (Urea 25 kg/ha dan NPK (15-7-15) 200 kg/ha). Perlakuan berpengaruh dan efektif pada hasil 1,80 ton/ha, ditunjukkan pada perlakuan (Urea 25 kg/ha dan NPK (15-7-15) 100 kg/ha), sehingga dosis tersebut bisa diaplikasi oleh petani.
- ItemEfektivitas Pembenah Tanah Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Sugiono; Sa’adah, Sri Zunaini; Asnita, Rika; Sudaryono, Tri; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuLahan pertanian yang mengalami degradasi rata-rata kandungan bahan organik < 2%, sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas fisik anah, karena rendahnya unsur yang dapat berperan dalam perbaikan struktur tanah. Penambahan bahan organik dengan kualitas yang baik dan dalam jumlah yang mencukupi merupakan kunci pemeliharaan dan perbaikan kualitas tanah. Fungsi pembenah tanah diharapkan mampu memantapkan agregat tanah untuk mencegah erosi dan pencemaran, merubah kapasitas tanah menahan air, meningkatkan kapasitas tukar kation, mampu menyuplai unsur hara tertentu dan dapat segera diguanakan untuk tanaman. Pengujian pembenah tanah untuk mempengetahui efektifitas terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung, karena merupakan tanaman pangan terpenting setelah padi sebagai sumber karbohidrat, serta digunakan sebagai pakan ternak yang mencapai sekitar 51% dari komposisi pakan, dan bahan baku industi diantaranya adalah: minyak goreng (corn oil), gula rendah kalori, tepung maizena dan bioetanol. Penelitian dilakukan pada MK (bulan Mei 2015 s/d bulan Agustus 2015) di Desa Keboan Kecamatan Ngusikan, Kab. Jombang dengan jenis tanah alluvial dan ketinggian tempat 50 m dpl, Rancangan yang digunakan RAK, diulang 3 kali, 10 perlakuan, dengan jarak tanam 75cm x 20cm, 1 tanaman per lubang. Kandungan pembenah tanah yang dikaji Nitrophos (%): MgO (19,80), CaO (29,37), Al2 O2 dan FE2O (1,28), SiO3 (1,75), varietas jagung yang digunakan hibrida Pioner-21. Hasil penelitian berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung, aplikasi pembenah tanah Nitrophos: perlakuan petani (NPK 200, Urea 200 kg/ha produksi pipilan kering 9,93 ton/ha. Perlakuan pemupukan (Urea 100, SP-36 125, KCL 100 kg/ha dan pembenah tanah 2 ton/ha) produksi jagung pipilan kering tertinggi 12,73 ton/ha berpengaruh meningkatkan hasil jagung sebesar 11,67 % dibanding dengan perlakuan (Urea 100, SP-36 125, KCL 100 kg/ha dan pembenah tanah 1 ton/ha) dengan produksi 11,4 ton/ha.
- ItemKajian Kualitas Pasca Panen Sawi (Brassica Juncea L) Yang Dipupuk Menggunakan Tiga Jenis Pupuk Kandang Dan Urea(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Yustina, Ita; Sa’adah, Sri Zunaini; Azis, Fuad Nur; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSeiring dengan meningkatnya pemahaman petani terhadap efek samping pupuk kimia terhadap tanah, pupuk kandang mulai banyak digunakan dalam pertanian, khususnya pertanian sayuran. Kualitas sayur sawi tergantung pada kandungan nutrisi dan kualitas fisiknya. Secara visual masyarakat lebih memilih sawi yang berdaun utuh, tidak berlubang, berwarna hijau dan terlihat masih segar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik sawi yaitu kandungan N total, serat, kadar air, warna secara visual, bentuk dan ukuran daun, bobot sawi dan susut bobot sawi setelah dipanen. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan jenis pupuk kandang dan pupuk nitrogen yang digunakan, yaitu 1) pupuk Urea 130 kg/ha(Kontrol), 2) Pupuk KNO 130 kg/ha, 3) Pupuk Urea 130 kg/ha + pupuk kandang sapi, 4) pupuk Urea 130 kg/ha + pupuk kandang kambing, dan 5) pupuk Urea 130 kg/ha + pupuk kandang kelinci. Parameter yang diamati meliputi N total, serat, kadar air, warna, bentuk dan ukuran daun, bobot sawi dan penyusutan bobot sawi setelah dipanen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan pupuk organik selain urea relatif menghasilkan sawi yang lebih besar bobotnya dan lebih panjang daunnya dibanding daun sawi yang hanya dipupuk dengan pupuk kimia saja. Pupuk urea + pupuk kandang sapi memberikan pengaruh nyata pada kadar air dan serat kasar pada sawi. Selama penyimpanan 3 hari, susut bobot sawi yang ditambahkan pupuk kandang lebih tinggi daripada sawi yang dipupuk kimia saja.