Browsing by Author "Rukayah"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemBeberapa Hama Penyakit Tanaman Kedelai dan Jagung(BPTP Kalteng, 2000-02-13) Surnardi; Susilawati; Rukayah; BPTP KaltengSalah satu kendala didalam meningkatkan produksi kedele dan jagung adalah adanya gangguan hama dan penyakit yang dapat menimbulkan kerusakan tanaman, menurunkan hasil bahkan gagal panen apabila tidak ada tindakan pengendalian. Sehingga organisme pengganggu tanaman (OPT) atau yang dikenal dengan hama dan penyakit tidak boleh dianggap sepele.
- ItemInovasi Teknologi Mendukung Terwujudnya Model Kawasan Rumah Pangan Lesatari di Kalteng(BPTP Kalteng, 2011) Rukayah; adrial; Siahaan, Marlon; BPTP Kalteng
- ItemPengkajian Sistim Usahatani Terpadu Padi-Kedelai / Sayuran-Ternak Di Lahan Pasang Surut(BPTP Jambi, 2005) Susilawati; M. Sabran; Rahmadi Ramli; Dedy Djauhari; Rukayah; Koesrini; BPTP JambiDalam rangka mendukung program pembangunan pertanian di Kabupaten Kapuas yaitu program pengembangan kawasan pertanian terpadu melalui pemberdayaan lahan dan petani serta menumbuhkan pasar rakyat untuk meningkatkan pendapatan petani, maka perlu dilakukan suatu pengkajian yang dapat membantu petani dalam mengelola lahannya sehingga sesuai dengan potensi lahan yang ada dan sumberdaya yang tersedia. Pengkajian usahatani terpadu padi kedelai/sayuran-ternak di lahan pasang surut tipe luapan B-C merupakan kegiatan lanjutan (tahun III), yang dilaksanakan di Desa Bungai Jaya, Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas, dengan luas arel 13 ha dan melibatkan 20 orang petani kooperator. Tujuan pengajian ini adalah (1) melakukan karakterisasi wilayah, petani dan sistem usahatani, (2) melakukan analisis terhadap kinerja teknologi usahatani, (3) melakukan analisis usahatani, (4) mempelajari struktur pendapatan usahatani terpadu, dan (5) melakukan analisis adopsi teknologi introduksi. Pendekatan pengkajian dilakukan secara on-farm research, dengan metode perbandingan berpasangan (pairly comparison) yaitu membandingkan model usahatani introduksi dengan model usahatani ditingkat petani. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa sesuai dengan karakteristik lahan dan petaninya, lahan pasang surut tipe B-C sebaiknya diusahakan secara terpadu dengan sistem surjan dengan pola tanam padi-palawija pada MH dan kedelai-sayuran pada MK serta ternak di perkarangan, Hasil analisa vinansial teknologi yang diintroduksikan, dapat meningkatkan kinerja usahatani dan memberikan tambahan pendapatan sebesar Rp. 9.873.500 pada MK dan Rp. 8.887.000 pada MH, lebih besar dari pendapatan petani non kooperator, Rata-rata R/C semua komoditas yang diusahakan > 2,5, sehingga teknologi ini layak dikembangkan. Dengan rata-rata luas kepimilikan lahan yang sama, teknologi introduksi dapat meningkatkan luas garapan dan frekuensi usahatani, sehingga struktur pendapatan rumah tangga petani kooperator lebih besar dari pada petani non kooperator. Bila petani kooperator dapat mengadopsi teknologi yang dianjurkan 100% maka pendapatan petani akan merata dan meningkat.
- ItemPetunjuk Teknis Pemanfaatan Pekarangan "Dengan Bertanam Sayuran dan Ternak"(BPTP Kalteng, 2015-12) Rukayah; Massinai, Rustan; BPTP KaltengBudidaya tanaman sayuran, obat-obatan, buah-buahan dan tanaman sumber pangan dalam pemanfaatan pekarangan, bukan merupakan hal baru. Peraktek pemanfaatan pekarangan sudah lama dilakukan terutama di pedesaan. Namun demikian seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut semakin ditinggalkan, dan banyak pekarangan di pedesaan justru tidak dimanfaatkan, dibiarkan terlantar dan gersang.
- ItemTeknologi Pengolahan Kripik Buah(BPTP Kalteng, 2004-11) Rukayah; Siahaan, Marlon; Massinai, Rustan; Purwandari, Sintha Eliestya; Antarlina, S.S; BPTP KaltengPropinsi Kalimantan Tengah dengan luas 153.564 Km2 dan dengan jumlah penduduk yang masih sedikit, memiliki peluang untuk pengembangan komoditi buah-buahan. Lahan yang masih luas memungkinkan untuk perluasan pertanaman. Sedangkan penduduk yang sedikit mengindikasikan bahwa tidak seluruh produk buah-buahan yang dihasilkan terserap, sehingga diperlukan Industri pengolahan atau dijual ke daerah lain dalam satu pulau atau antar pulau dan bahkan kalau perlu diekspor (Bappeda Prop. Kalimantan Tengah, 2000). Kalimantan Tengah potensial dalam menghasilkan buah pisang, cempedak/nangka, nenas, rambutan, salak dan durian. Produksi buah-buahan di Kalimantan tengah adalah; pisang sebesar 39.747 ton, cempedak/nangka 20.926 ton, nenas 7.043 ton, rambutan 11.358 ton, durian 12.590 ton dan duku/langsat 22.060 ton/tahun. Penghasil buah-buahan tersebar luas dibanyak Kabupaten, tetapi ada indikasi bahwa selain pisang, ternyata setiap Kabupaten sangat potensial dalam menghasilkan buah tertentu dan berkembang dengan baik. (BPS Kalimantan Tengah, 1999).Pengolahan hasil buah-buahan, selain ditujukan untuk mengawetkan produk, juga untuk menawarkan produk baru diluar produk segar yang sangat terbatas ketahanannya.