Browsing by Author "Ruchjaniningsih ...[at al]"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPenampilan Fenotifik Galur-Galur Unggul Jagung (Zea Mays L.) Pada Lahan Sawah dan Kering di Takalar, Sulawesi Selatan(IAARD Press, 2012-12) Ruchjaniningsih ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianSulawesi Selatan mempunyai potensi yang cukup tinggi untuk pengembangan jagung karena tersedianya lahan kering maupun sawah. Setiap tahunnya kebutuhan jagung terus meningkat, sementara produksi cenderung menurun akibat tingginya gangguan abiotik dan biotik. Tujuh galur harapan dan lima varietas jagung telah dievaluasi di desa Sandrobone dan kelurahan Pattalasang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada bulan Mei-Desember 2010. Penelitian bertujuan untuk melihat penampilan fenotipik karakter hasil dan komponen hasil. Percobaan ditata dalam rancangan acak kelompok dengan perlakuan 12 genotipe jagung (ST 01, ST 04, ST 07, ST 08, ST 11, ST 14, ST 15, Bima 1, Bima 2, Bima 3, Bisi 2, dan Lamuru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua lokasi (lahan sawah dan kering) semua karakter yang diamati terdapat perbedaan yang nyata. Di lahan sawah bobot tongkol per ha tertinggi terdapat pada varietas ST 04, Bima 1, ST 14, dan Bima 3. Sedangkan di lahan kering bobot tongkol per ha tertinggi terdapat pada kultivar Bima 1, Bima 3, dan ST 11. Bobot tongkol per ha tertinggi terdapat pada varietas Bima 3 dan Bima 1 sedangkan pada galur terdapat pada ST 14, ST 04, dan ST 11. Di lahan sawah terdapat dua genotipe jagung yang hasilnya lebih tinggi dari kultivar Lamuru, yaitu ST 04 dan Bima 1. Tidak ada genotipe yang mampu memberikan hasil yang lebih tinggi dari kultivar Bisi 2 di kedua lokasi.
- ItemPenampilan Genotipe Jagung Berumur Genjah pada Pemupukan N Dosis Tinggi dan Rendah di Lahan Sawah setelah Padi di Sulawesi Selatan(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2013) Ruchjaniningsih ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianUntuk mengurangi dampak negatif pemupukan N yang berlebihan perlu dilakukan efisiensi penggunaan N, terutama pada tanaman jagung yang banyak membutuhkan N. Efisiensi penggunaan N dapat ditingkatkan melalui pembentukan varietas jagung adaptif pemupukan N rendah, untuk itu perlu dilakukan karakterisasi tanaman sebagai dasar skrining genotipe. Beberapa galur jagung telah dievaluasi pada lahan sawah di Bontomanai, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Mei-Desember 2009, untuk melihat penampilan fenotipik karakter hasil dan komponen hasil. Percobaan ditata dalam rancangan acak kelompok pola faktorial dengan perlakuan genotipe A (X01904), B (X02804), C (X02904), D (X03404), E(X03604), F (Bima-1), G (Lamuru), H (Gumarang), dan lokal B Kuning sebagai pembanding dengan pemupukan N (dosis tinggi dan rendah) diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan N 400 kg/ha berpengaruh lebih baik terhadap karakter yang diamati dari pemupukan N 200 kg/ha. Genotipe yang mempunyai potensi hasil tinggi di lahan sawah adalah kultivar Lamuru (13,44 t/ha) dan X01904 (13,33 t/ha). Semua genotipe yang diuji berumur genjah (76-84 hst). Genotipe X01904, X02804, X02904, X03404, dan Bima-1 unggul dalam karakter-karakter yang diamati dibandingkan dengan varietas pembanding. Varietas pembanding (lokal) lebih unggul dibandingkan dengan genotipe yang diuji pada karakter tinggi tanaman dan tinggi letak tongkol.