Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Rokhmah, Dewi Nur"

Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    AGROFORESTRI KARET DI INDONESIA
    (2017-12) Rokhmah, Dewi Nur; Sobari, Iing
    Keterbatasan lahan pertanian mendorong petani membuka lahan baru di kawasan hutan dengan cara menebang dan membongkar pepohonan, serta membakar sisa tanaman dan semak belukar. Alih guna lahan hutan menyebabkan lahan hutan menjadi kritis karena kehilangan vegetasi penutup. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui penerapan agroforestri berbasis karet terutama pada kawasan hutan lindung. Agroforestri karet merupakan pola pencampuran tanaman karet dengan tanaman lainnya. Agroforestri karet yang sudah dikembangkan petani berperan dalam konservasi lahan, air, dan keanekaragaman hayati, serta menambah unsur hara, cadangan karbon, dan meningkatkan pendapatan petani. Masalah utama yang dihadapi dalam agroforestri karet adalah masih rendahnya produktifitas tanaman. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan klon unggul yang memiliki produktivitas tinggi, juga melakukan praktek budi daya sesuai anjuran, dan memperkaya jenis tanaman atau tumbuhan lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Makalah ini bertujuan mengidentifikasi peran agroforestri berbasis karet terhadap lingkungan dan ekonomi petani, serta prospek pengembangannya di Indonesia.
  • No Thumbnail Available
    Item
    FAKTOR YANG MEMENGARUHI MUTU DAN CITARASA KOPI
    (2019-12) Iflah, Tajul; Rokhmah, Dewi Nur
    Kopi merupakan satu-satunya komoditas perkebunan yang mengalami peningkatan konsumsi setiap tahunnya sehingga persaingan untuk menghasilkan kopi dengan kualitas terbaik menjadi tantangan tersendiri. Indonesia sebagai negara yang banyak menghasilkan kopi dengan citarasa terbaik di dunia baik untuk kopi arabika (specialty) ataupun robusta (fine) harus dapat mempertahankan konsistensi mutu kopi secara fisik dan kimia. Tantangan terbesar adalah pengusahaan kopi di Indonesia yang didominasi oleh perkebunan rakyat yang belum optimal mengaplikasikan teknik-teknik good agricultural practices (GAP) dan good manufacturing practices (GMP) sehingga menghasilkan kopi yang sesuai dengan suatu standar tertentu. Sedangkan untuk menghasilkan kopi yang memenuhi standar tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor baik on-farm maupun off-farm. Tulisan ini menganalisis keterkaitan faktor-faktor penting untuk menghasilkan kopi dengan mutu terbaik. Kopi dengan mutu baik akan bernilai jual lebih tinggi yang akan meningkatkan nilai tambah kopi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PEMANFAATAN MIKORIZA DALAM MENDUKUNG BUDIDAYA KOPI BERKELANJUTAN
    (2016-08) Sobari, Iing; Rokhmah, Dewi Nur
    Kerusakan lahan dan lingkungan menuntut adanya perubahan paradigma baru dalam sistem pertanian di Indonesia. Paradigma yang harus dikembangkan adalah teknologi budidaya berkelanjutan yang menjamin kelestarian lahan sebagai tempat tumbuh tanaman. Salah satu contoh upaya pelestarian lahan adalah dengan penggunaan mikroba tanah (mikoriza) sehingga dapat menggantikan sebagian atau seluruh fungsi pupuk buatan agar lebih menjamin keberlanjutan usaha pertanian dan memelihara ekosistem pada lahan yang digunakan. Mikoriza merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara fungi dan perakaran tanaman. Bentuk simbiosis mutualisme yang terjadi yaitu mikoriza arbuskular akan meningkatkan serapan akar terhadap air dan unsur-unsur hara dari tanah sedangkan tanaman akan memberikan makanan dalam bentuk fotosintat kepada FMA (Fungi Mikoriza Arbuskular) Pemanfaatan inokulum mikoriza dalam budidaya kopi menjadi upaya yang penting dalam perbaikan lahan terutama untuk budidaya kopi. Efek secara langsung dari penambahan mikoriza pada bibit maupun tanaman di lapangan adalah peningkatan pertumbuhan kopi.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PRODUKSI DAN MUTU KAKAO
    (IAARD Press, 2014) Tjahjana, Bambang; Supriadi, Handi; Rokhmah, Dewi Nur; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
    Produktivitas tanaman kakao di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh kurang sesuainya lahan yang digunakan untuk penanaman kakao. Di samping itu, juga terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi dan mutu kakao, yaitu genetik, budidaya, dan penanganan pascapanen, serta faktor lingkungan lainnya, yaitu lahan. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap produksi dan mutu kakao adalah tanah dan iklim. Faktor tanah meliputi ketinggian tempat, topografi, drainase, jenis tanah, sifat fisik tanah, dan sifat kimia tanah, sedangkan faktor iklim antara lain curah hujan dan suhu. Dalam skala luas, faktor lingkungan ini sulit untuk dimodifikasi sehingga untuk menghindari risiko kerusakan dan kematian maka tanaman kakao dianjurkan ditanam pada lahan yang sesuai. Penanaman kakao dengan memperhatikan kesesuaian lahan juga dimaksudkan untuk meningkatkan produksi dan mutu kakao.
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH KOPI ARABIKA
    (2017-12) Sobari, Iing; Sakiroh; Rokhmah, Dewi Nur
    Teknik perbenihan kopi Arabika mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman kopi di lahan. Benih kopi yang bermutu baik diperoleh dari buah kopi yang telah memasuki kriteria masak fisiologis dan disimpan dengan teknik yang tepat sehingga menghasilkan viabilitas yang baik. Buah kopi dipanen pada saat masih hijau memiliki kualitas fisiologis lebih rendah bila dibandingkan dengan benih dipanen pada saat warna merah dan kuning kehijauan. Vabilitas benih kopi lebih baik dihasilkan dari buah kopi yang berwarna merah dan diperlukan pengemasan terlebih dahulu sebelum disimpan. Pengemasan benih menggunakan alumunium foil dapat mempertahankan kadar air benih selama 5 bulan dan penyimpanan menggunakan kemasan parchment yang tahan air bisa meningkatkan viabilitas benih selama satu bulan yang disimpan pada suhu10°C .
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengaruh Tingkat Kematangan dan Penyimpanan terhadap Varietas Benih Kopi Arabika
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2017-12-01) Sobari, Iing; Sakiroh, Sakiroh; Rokhmah, Dewi Nur; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
    Teknik perbenihan kopi Arabika mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman kopi di lahan. Benih kopi yang bermutu baik diperoleh dari buah kopi yang telah memasuki kriteria masak fisiologis dan disimpan dengan teknik yang tepat sehingga menghasilkan viabilitas yang baik. Buah kopi dipanen pada saat masih hijau memiliki kualitas fisiologis lebih rendah bila dibandingkan dengan benih dipanen pada saat warna merah dan kuning kehijauan. Vabilitas benih kopi lebih baik dihasilkan dari buah kopi yang berwarna merah dan diperlukan pengemasan terlebih dahulu sebelum disimpan. Pengemasan benih menggunakan alumunium foil dapat mempertahankan kadar air benih selama 5 bulan dan penyimpanan menggunakan kemasan parchment yang tahan air bisa meningkatkan viabilitas benih selama satu bulan yang disimpan pada suhu10°C .
  • No Thumbnail Available
    Item
    TEKNOLOGI ADAPTASI UNTUK MENGATASI PERUBAHAN IKLIM PADA TANAMAN TEH
    (PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2014-12) Supriadi, Handi; Rokhmah, Dewi Nur
    Pemanasan global saat ini telah memicu terjadinya perubahan iklim dunia, diantaranya temperatur meningkat, kekeringan, dan curah hujan yang terlalu banyak dan merusak, serta pergeseran iklim. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya produksi pada tanaman teh. Tanaman teh sangat tergantung dengan kondisi lingkungan seperti jumlah curah hujan tahunan dan distribusinya, suhu, dan radiasi matahari. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap produktivitas perkebunan teh dan teknologi adaptasi yang sesuai untuk menangkal dampak merugikan. Teknologi adaptasi untuk mengatasi perubahan iklim terhadap tanaman teh melalui bahan tanam yang toleran, pemangkasan tanaman teh, aplikasi biofertilizer (pemupukan hayati), pembuatan rorak, pohon pelindung, irigasi dan pemanfaatan embung, serta pengendalian hama dan gulma.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback