Browsing by Author "Riti, N."
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemResistensi Bakteri E. coli Terhadap Beberapa Antibiotika dari Isolat Caecum Ayam Broiller di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Handayani, N.M.S.; P., Erni; Frimananda, P.B.; Riti, N.; A.K, Surya; Direktorat Kesehatan HewanAntibiotika banyak digunakan sebagai pemacu pertumbuhan ternak agar dapat tumbuh lebih besar dan dalam waktu yang lebih cepat serta untuk pencegahan infeksi. Surveilans ini bertujuan untuk pengendalian resistensi antimikroba dengan penguatan bukti ilmiah yang dilakukan melalui pengembangan sistem surveilans resistensi antimikroba yang berkelanjutan serta untuk mendapatkan gambaran bakteri E. coli yang resisten terhadap beberapa antibiotika pada caecum ayam broiler yang dikaitkan dengan keamanan pangan asal hewan. Pengambilan sampel caecum dilakukan pada ayam broiler di wilayah kerja Balai Besar Veteriner Denpasar yaitu Provinsi Bali, NTB dan NTT. Pengumpulan sampel dilakukan RPH-U/TPU sejumlah 150 sampel kemudian diisolasi dan identifikasi E. coli. Hasil isolasi dan identifikasi diperoleh 100% (150/150) isolate E. coli dan selanjutnya diuji resistensi antibiotika terhadap delapan jenis antibiotika. Hasil uji menunjukkan bahwa resistensi antibiotika ampicilin, sefalotin dan gentamicin terhadap E. coli yang diisolasi dari sekum ayam di wilayah Bali, NTB dan NTT masing-masing mencapai 31,8% dan 21,6%, sedangkan terhadap antibiotika yang lain seperti kloramfenikol masih tergolong sensitive namun terlihat ada kecenderungan untuk menjadi resisten.
- ItemTingkat Residu Antibiotika pada Bahan Pangan Asal Hewan di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Tahun 2019(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Handayani, N.M.S.; Puspitasari, E.; Riti, N.; Adekantari, S.; Direktorat Kesehatan HewanAntibiotika merupakan suatu substansi anti mikroba yang dipergunakan secara luas dalam pengobatan. Keberadaan residu antibiotika dalam bahan pangan asal hewan erat kaitannya dengan penggunaan antibiotika untuk pengobatan penyakit dan penggunaan sebagai imbuhan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui residu pada bahan pangan asal hewan yang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner Balai Besar Veteriner Denpasar. Sebanyak 563 sampel aktif maupun pasif yang diterima tahun 2019 diperiksa dengan metode bioassay (skrining antibiotika) sesuai SNI. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 45 sampel positif mengandung residu antibiotika dengan rincian 18 (40%) sampel positif antibiotika golongan aminoglikosida, 9 (20%) sampel positif golongan makrolida, 4 (8,9%) positif golongan penisilin dan 14 (31,1%) sampel positif golongan tetrasiklin. Bedasarkan jenis sampel, terdapat sebanyak 17 (37,77%) sampel telur ayam positif aminoglikosida, 8 (17,77%) telur ayam positif makrolida, 9 (20%) telur ayam postif tetrasiklin, 4 (8,88%) daging babi positif tetrasiklin, 3 (6,66%) daging babi positif penisilin, 1 (2,22%) daging ayam postif makrolida, 1 (2,22%) daging ayam positif aminoglikosida, 1 (2,22%) daging ayam positif tetrasiklin dan 1 (2,22%) daging ayam positif penisilin. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan residu antibiotika pada bahan pangan asal hewan masih ada di masyarakat.