Browsing by Author "Rinaldi, Jemmy"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemMULTIFUNGSI LAHAN SAWAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EKSISTENSI SUBAK(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Suharyanto; Rinaldi, Jemmy; Rubiyo; Balai Pengkajian Teknologi PertanianDampak alih fungsi lahan sawah terhadap penggunaan non pertanian menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas seperti aspek produksi pangan, perubahan orientasi ekonomi, social, budaya dan politik masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai persepsi petani terhadap multifungsi lahan sawah secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlanjutan kelembagaan subak. Penelitian dilakukan di tiga kabupaten sentra produksi padi sawah di Provinsi Bali yakni Kabupaten Tabanan, Badung dan Buleleng. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap 90 petani pada bulan Mei-Juli 2015. Pemilihan petani sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana masing-masing 30 petani per kabupaten contoh. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan teknik skor. Hasil analisis mengindikasikan bahwa pemahaman petani terhadap multifungsi lahan sawah pada umumnya masih terfokus pada manfaat langsung khususnya pada penyediaan pangan dan kesempatan kerja. Sedangkan fungsi-fungsi lahan sawah lainnya diperoleh respon yang bervariasi antar wilayah. Jika masyarakat petani kurang memahami dan menyadari arti penting dari multifungsi lahan sawah secara utuh, maka hal ini dapat berimplikasi pada semakin sulitnya upaya pengendalian laju konversi lahan sawah ke penggunaan pertanian, yang tentunya akan berdampak pada eksistensi kelembagaan subak sebagai organisasi sosio religious.
- ItemMULTIFUNGSI LAHAN SAWAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EKSISTENSI SUBAK(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Suharyanto; Rinaldi, Jemmy; Rubiyo; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungDampak alih fungsi lahan sawah terhadap penggunaan non pertanian menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas seperti aspek produksi pangan, perubahan orientasi ekonomi, social, budaya dan politik masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai persepsi petani terhadap multifungsi lahan sawah secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlanjutan kelembagaan subak. Penelitian dilakukan di tiga kabupaten sentra produksi padi sawah di Provinsi Bali yakni Kabupaten Tabanan, Badung dan Buleleng. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap 90 petani pada bulan Mei-Juli 2015. Pemilihan petani sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana masing-masing 30 petani per kabupaten contoh. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan teknik skor. Hasil analisis mengindikasikan bahwa pemahaman petani terhadap multifungsi lahan sawah pada umumnya masih terfokus pada manfaat langsung khususnya pada penyediaan pangan dan kesempatan kerja. Sedangkan fungsi-fungsi lahan sawah lainnya diperoleh respon yang bervariasi antar wilayah. Jika masyarakat petani kurang memahami dan menyadari arti penting dari multifungsi lahan sawah secara utuh, maka hal ini dapat berimplikasi pada semakin sulitnya upaya pengendalian laju konversi lahan sawah ke penggunaan pertanian, yang tentunya akan berdampak pada eksistensi kelembagaan subak sebagai organisasi sosio religious.
- ItemSTRATEGI MANAJEMEN RISIKO PETANI BAWANG MERAH PADA LAHAN SAWAH DATARAN RENDAH DI KABUPATEN BULELENG(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Suharyanto; Arya, Nyoman Ngurah; Rinaldi, Jemmy; Hasan, Rahmat; BPTP JambiPenelitian bertujuan untuk menganalisis perilaku petani dalam menghadapi risiko dan strategi manajemen risiko pada usahatani bawang merah pada lahan sawah dataran rendah. Pengumpulan data dilakukan melalui survei tehadap 30 petani bawang merah pada bulan Juli-Agustus 2015 di subak Yang Ai Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif mengunakan tabel frekuensi yang difokuskan pada persepsi petani terhadap risiko, perilaku dan strategi manajemen petani terhadap risiko. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi manajemen ex ante yang diterapkan petani dengan mengusahakan bawang merah sebagai tanaman bernilai ekonomis tinggi dalam pola tanam usahataninya. Strategi manajemen risiko interaktif dilakukan petani antara lain melalui penggunaan input produksi yang berlebih. Strategi manajemen risiko ex post yang ditempuh petani untuk menghindari kegagalan usaha yang dapat berdampak terhadap sumber pendapatan rumahtangga dan keberlanjutan usahatani antara lain menggunakan pendapatan dari usahatani lain, meminjam dari pihak lain dan menjual sebagian asset. Untuk meningkatkan tingkat stabilitas dan keberlanjutan pendapatan usahatani maka perencanaan pola tanam harus mempertimbangkan komoditas bawang merah sebagai salah satu komoditas dalam pola tanamnya dengan memperhatikan varietas,penggunaan sarana produksi, iklim dan harga.