Browsing by Author "Rauf, Abdul W."
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DI PAPUA BARAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2016) Subiadi; Rauf, Abdul W.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratKedelai merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang produksinya dari tahun ke tahun terus menurun sementara konsumsinya di Indonesia terus meningkat sehingga harus dipenuhi dari impor. Oleh karena itu, diperlukan adanya serangkaian kebijakan yang dirumuskan berdasarkan analisis yang komprehensif terhadap sistem produksi kedelai dengan menggunakan simulasi dinamika sistem berdasarkan data historis dari tahun 2004-2012. Model simulasi peningkatan produksi kedelai di Provinsi Papua Barat bertujuan untuk membuat skenario kebijakan peningkatan produksi kedelai di Papua Barat. Skenario kebijakan yang digunakan yaitu 1) peningkatan produktivitas yang semula 1,03 ton/ha menjadi 1,7 ton/ha, dengan tambahan biaya produksi Rp. 1.075.000,- per hektar dari biaya produksi tanpa skenario kebijakan, 2) mengurangi kehilangan hasil pada saat panen (biji tercecer) yang semula 2,5% menurun menjadi 2,25%, dengan tambahan biaya produksi Rp. 625.000,- per hektar dari biaya produksi tanpa skenario kebijakan, 3) meningkatkan persentase luas panen yang semula 90% menjadi 95%, dengan tambahan biaya produksi Rp. 500.000,- per hektar dari biaya produksi tanpa skenario kebijakan, 4) meningkatkan luas tanam yang semula 10% menjadi 77%, dengan tambahan biaya produksi Rp. 800.000,- per hektar dari biaya produksi tanpa skenario kebijakan, dan 5) skenario gabungan dengan tambahan biaya produksi Rp. 1.675.000,- per hektar dari biaya produksi tanpa skenario kebijakan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua skenario layak untuk diterapkan dengan nilai R/C ratio > 1. Namun untuk pencapaian target produksi > 7.000 ton/tahun, maka skenario kebijakan gabungan yang harus diterapkan. Sedangkan dari segi kelayakan usahatani, maka skenario 1 dan skenario gabungan yang paling menguntungkan.
- ItemAssessing Opportunities to Increase Yield and Profit in Rainfed Lowland Rice Systems in Indonesia(MDPI, 2021-04-15) Erythrina, Erythrina; Anshori, Arif; Bora, Charles Y.; Dewi, Dina O.; Lestari, Martina Sri; Mustaha, Muhammad A.; Remija, Khadijah E.; Rauf, Abdul W.; Mikasari, Wilda; Surdianto, Yanto; Suriadi, Ahmad; Darwis, Valeriana; Syahbuddin, HarisIn this study, we aimed to improve rice farmers’ productivity and profitability in rainfed lowlands through appropriate crop and nutrient management by closing the rice yield gap during the dry season in the rainfed lowlands of Indonesia. The Integrated Crop Management package, involving recommended practices (RP) from the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development (IAARD), were compared to the farmers’ current practices at ten farmer-participatory demonstration plots across ten provinces of Indonesia in 2019. The farmers’ practices (FP) usually involved using old varieties in their remaining land and following their existing fertilizer management methods. The results indicate that improved varieties and nutrient best management practices in rice production, along with water reservoir infrastructure and information access, contribute to increasing the productivity and profitability of rice farming. The mean rice yield increased significantly with RP compared with FP by 1.9 t ha 1 (ranges between 1.476 to 2.344 t ha 1 ), and net returns increased, after deducting the cost of fertilizers and machinery used for irrigation supplements, by USD 656 ha (ranges between USD 266.1 to 867.9 ha 1 ) per crop cycle. This represents an exploitable yield gap of 37%. Disaggregated by the wet climate of western Indonesia and eastern Indonesia’s dry climate, the RP increased rice productivity by 1.8 and 2.0 t ha 1 , with an additional net return gain per cycle of USD 600 and 712 ha 1 , respectively. These results suggest that there is considerable potential to increase the rice production output from lowland rainfed rice systems by increasing cropping intensity and productivity. Here, we lay out the potential for site-specific variety and nutrient management 1 with appropriate crop and supplemental irrigation as an ICM package, reducing the yield gap and increasing farmers’ yield and income during the dry season in Indonesia’s rainfed-prone areas.
- ItemINOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI JALAR(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2012) Rauf, Abdul W.; Subiadi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat
- ItemINOVASI TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU CABAI RAWIT DI SENTRA PENGEMBANGAN SULAWESI SELATAN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Ruchjaniningsih; Taufik, Muhammad; Rauf, Abdul W.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratSulawesi Selatan merupakan sentra pengembangan cabai rawit yang tersebar di lima kabupaten yaitu Takalar, Jeneponto, Maros, Soppeng dan Pinrang sekaligus sebagai pemasok produksi cabai rawit setiap tahunnya untuk kebutuhan nasional. Peningkatan produksi dan mutu hasil diperlukan inovasi teknologi yang inovatif dalam rangka mengatasi permasalahan dalam usahatani. Salah satu masalah dalam pengembangan cabai rawit, adalah kurangnya varietas unggul, teknik budidaya masih tradisional, penangan pasca panen dan pengendalian serangan OPT yang ramah lingkungan masih rendah. Tujuan kegiatan untuk mendapatkan teknologi budidaya dan pengendalian OPT sesuai SOP tanaman cabai rawit, penanganan pasca panen, produksi dan produktivitas. Hasil dari kegiatan memperlihatkan kondisi umum sentra pengembangan cabai rawit dan sistem usahatani di lima kabupaten ini belum sepenuhnya menerapkan sistem teknologi produksi cabai rawit khususnya budidaya yang benar (sesuai SOP cabai rawit). Oleh karena itu upaya introduksi inovasi teknologi perlu diikuti pendampingan yang intensif.
- ItemPEMANFAATAN LIMBAH ULAT SUTERA SEBAGAI PUPUK HAYATI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Idaryani; Rauf, Abdul W.; Amisnaipa; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratLimbah ulat sutera merupakan bahan yang bermanfaat sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produksi tanaman kedelai. Tujuan pengkajian adalah Untuk mengetahui pengaruh limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Kajian dilaksanakan di Desa Labokong, Kecamatan Donri-Donri, Kabupaten Soppeng pada bulan Juni-September 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan perlakuan kombinasi pemberian pupuk an organik dengan limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati, dengan susunan perlakuan: (1) 300 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (2) 300 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; (3) 250 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (4) 250 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; (5) 200 NPK Pelangi + 100 ml pupuk limbah ulat sutra; (6) 200 NPK Pelangi + 150 ml pupuk limbah ulat sutra; dan (7) 300 NPK Pelangi (sebagai kontrol). Hasil tanaman kedelai tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian pupuk NPK Pelangi 250 kg ha-1+ 150 ml limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati yaitu 1,67 t ha-1 dan hasil terendah diperoleh pada perlakuan pupuk NPK Pelangi 300 kg ha-1 (kontrol) yaitu 1,27 t ha-1. Keuntungan tertunggi diperoleh pada perlakuan NPK Pelangi 250 kg ha-1+ 150 ml limbah ulat sutra sebagai pupuk hayati yaitu Rp. 6.720.000, dengan R/C ratio 3,04