Browsing by Author "Ratnawaty, Sophia"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemDukungan Teknologi Dalam Kegiatan Pendampingan Kawasan Peternakan Di Desa Bakustulama, Nusa Tenggara Timur(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Ratnawaty, Sophia; Doga, Helena L; Fernandez, Paskalis Th; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuUpaya mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan sesuai kebijakan strategis nasional dan daerah, dibutuhkan langkah operasional ditingkat lapang melalui pendampingan teknologi peternakan, diharapkan peternak akan mampu mengambil keputusan untuk menerapkan teknologi yang sesuai dengan kondisi sumberdaya setempat secara sinergis dan berkelanjutan. Kegiatan pendampingan teknologi peternakan di Desa Bakustulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu pada kelompoktani Melus dilaksanakan melalui introduksi teknologi perbaikan pemeliharaan sapi dengan memanfaatkan kandang komunal yang dilengkapi bank pakan model litbang. Sejak tahun 2007 dukungan pemerintah daerah (pemda) setempat berupa bantuan sapi sebanyak 30 ekor pada 65 orang anggota poktan, namun yang aktif sebanyak 45 orang. Pada Tahun 2013 Dinas Peternakan (Disnak) melakukan pembinaan kembali untuk melanjutkan kegiatan, dan yang aktif hanya 15 orang anggota sampai tahun 2016. Penentuan lokasi berdasarkan criteria antara lain ketersedian air yang cukup, sudah ada bangunan kandang, balai pertemuan, serta kesepakatan bersama Disnak Kabupaten Belu, juga partisipasi masyarakat baik perorangan maupun kelompok, cukup tinggi.
- ItemFlu Burung (Avian Influenza) Dalam Perspektif Lingkungan(BPTPJambi, 2006) Ratnawaty, Sophia; Seran, Y.L; Susilawati, E; BPTP JambiFlu burung (Avian Influenza) merupakan satu penyakit Zoonosis yaitu penyakit menular yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Zoonosis dapat dibagi menjadi tiga yaitu: (i) Baru diketahui (newly recognised); (ii) Baru muncul (newly evolved); (iii) Sudah terjadi sebelumnya tetapi akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan insidensi atau perluasan atau perluasan ke wilayah geografis, induk seang atau keragaman vector yang baru.
- ItemINOVASI TEKNOLOGI PAKAN KONSENTRAT SPESIFIK LOKASI MENDUKUNG PERBIBITAN DAN PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI PULAU TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Ratnawaty, Sophia; Marawali, Hendrik H.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungUpaya untuk meningkatkan produktivitas ternak pada umumnya dihadapkan pada problema keterbatasan pakan yang berlangsung sepanjang tahun. Oleh karena itu, mencukupi pakan untuk kebutuhan ternak sepanjang tahun merupakan usaha yang perlu ditangani dengan baik agar dapat memperbaiki produktivitas. Inovasi teknologi pakan konsentrat telah diterapkan di tingkat petani pada sapi jantan penggemukan, sapi induk menyusui dan pedet pra sapih di Pulau Timor. Konsentrat terbuat dari bahan baku hasil panen tanaman pangan yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Hasil implementasi pemberian konsentrat di tingkat petani di lapang, memberikan hasil signifikan terutama pada induk menyusui, terlihat dari pertumbuhan pedet yang induknya diberi konsentrat memiliki percepatan pertumbuhan tinggi dan induk sapi cepat birahi serta bunting kembali. Konsentrat yang dikonsumsi oleh induk sapi menyusui memberikan indikasi bahwa induk sapi akan cepat birahi kembali pada 70 hari pasca beranak dan bunting kembali setelah 90 hari beranak. Implementasi inovasi teknologi secara masif yang disertai pendampingan teknologi kontinyu diperlukan dalam upaya peningkatan percepatan produktivitas ternak sapi, sehingga dapat dihasilkan sapi bibit dan bakalan yang memiliki penampilan produksi baik, diikuti dengan penyediaan pakan yang beragam dan berkualitas, dan tersedia secara kontinyu serta berkelanjutan.
- ItemKontribusi Litbang Pada Program Swasembada Daging Di Nusa Tenggara Timur (Kasus Pulau Timor)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Pohan, Amirudin; Ratnawaty, Sophia; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPendampingan teknologi dalam program swasembada daging di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya di Pulau Timor selama lima tahun yaitu sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 telah dilaksanakan melalui empat tahapan yaitu tahap persiapan, penumbuhan, pemantapan dan pengembangan, mengindikasikan bahwa pendampingan secara langsung yang diikuti dengan demonstrasi teknologi memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penampilan produktivitas ternak sapi. Kondisi ini ditunjukkan sesudah pendampingan teknologi angka calving rate (80-90%); jarak beranak (12-14 bulan); bobot lahir ( >12 kg); mortalitas anak ( < 3%); peningkatan populasi ( > 70%); pertambahan bobot badan harian (500-600 gr/ekor/hr); pemanfaatan limbah berupa kompos dan energi alternatif (biogas). Hasil pendampingan ini menunjukkan bahwa: a) Dukungan pemerintah daerah yang bersinergi dengan program pendampingan teknologi ternak mempunyai peranan penting dalam proses adopsi inovasi teknologi, b) Pendampingan teknologi oleh BPTP dan PPL setempat dalam mendukung program pemerintah daerah sangat diperlukan dalam upaya mempercepat diseminasi inovasi teknologi.
- ItemPendampingan Teknologi Pada Kawasan Pengembangan Ternak Mendukung Pembangunan Peternakan Di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Ratnawaty, Sophia; Kote, Mode; Purmanto, Dwi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPembangunan peternakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Kabupaten Sumba Timur dihadapkan pada berbagai masalah dasar yang membutuhkan penanganan secara bertahap. Tujuan yang ingin di capai dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Sumba Timur selain meningkatkan populasi dan produktivitas ternak, adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia peternakan. Oleh karena itu pada pelaksanaan kegiatan pendampingan teknologi ternak di Kecamatan Kawangu, Desa Laipori pada poktan Miradida dilakukan pelatihan pembuatan kokeran untuk penanaman lamtoro tarramba dan dilanjutkan dengan demonstrasi plot tanaman lamtoro tarramba pada lahan seluas 1 ha. Dukungan Disnak dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Sumba Timur dijabarkan dalam program peningkatan produksi hasil peternakan diantaranya kegiatan pendistribusian bibit ternak, pendistribusian vaksin, inseminasi buatan (IB), penguatan kelompok petani ternak daerah irigasi dan daerah aliran sungai. Program pemda yang bersinergi dengan program pendampingan teknologi ternak mempunyai peranan penting dalam proses adopsi inovasi teknologi