Browsing by Author "Rahmi EP"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemDeteksi Peste Des Petis Ruminants (PPR) Virus dengan Metode ELISA (ENZYME-LINKED IMUNOSORBENT ASSAY)(Balai Veteriner Bukittinggi, 2016) Martdeliza; Fitria, Yul; Febrianto, Niko; Sri, Wilna; desmira VM; Rahmi EP; Nurwan, Rio; AzfirmanPeste Des Petis Ruminants (PPR) adalah penyakit menular yang menyerang kambing dan domba. Penyakit ini merupakan Penyakit Mulut dan Kuku, Bluetongue dan Rinderpest. Masa inkubasi 3-6 hari, gejala klinis berupa demam mendadak, depresi berat, kehilangan nafsu makan. Cairan hidung mucopurulen, diare berat dan busuk. Agen penyebab penyakit PPR adalah virus Peste des Petits Ruminants (PPRV) yang termasuk kedalam genus Morbillivirus, famili Paramyxoviridae. Mulai dari Tahun 2015 Balai Veteriner Bukittinggi melaksanakan pengambilan sampel serum kambing untuk diperiksa terhadap penyakit PPR. Hasil pengujian terdeteksi titer antibodi terhadap PPRV dari serum yang berasal dari Kota Jambi, Kota Pekanbaru, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan Kota Batam. Hal ini menunjukkan bahwa kambing-kambing seropositif tersebut pernah terpapar virus PPR. Untuk konfirmasi perlu dilakukan isolasi dan identifikasi virus PPR, sehingga laboratorium perlu mengembangkan kemampuan baik dalam hal fasilitas maupun SDM sehingga mampu melaksanakan pengujian tersebut.
- ItemKajian Epidemiologi Kasus Rabies di Propinsi Sumatera Barat dan Upaya Pemberantasannya Tahun 2004 s/d 2015(Balai Veteriner Bukittinggi, 2016) Hartini, Rina; Fitria, Yul; Martdeliza; Susanti, Tri; Faebrianto, Niko; Desmira VM; Rahmi EP; Nurwan, Rio; AzfirmanAnalisis kasus kejadian Rabies di Propinsi Sumatera Barat ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian dan kecenderungan kejadian Rabies di wilayah ini selama 12 tahun terakhir (2004 - 2015). Data yang diambil merupakan data hasil diagnosa Rabies dengan Metode FAT. Data di analisa dengan Analisa Deret Waktu (Time Series Analicys) dan kecenderungan kejadian ini dianalisadengan Metode Statistik Regresi Linier menggunakan Program Komputer Excell. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kejadian Rabies cenderung menurun. Penurunan kejadian Rabies sesuai dengan persamaan Y = -8.5 x + 190.8 yang diperkirakan mencapai kejadian negatif diagnosa terjadi pada pertengahan tahun 2026, enam tahun lebih lama dibandingkan dengan target Pulau Sumatera Bebas Rabies pada tahun 2020. Sehingga diperlukan upaya yang lebih keras guna mencapai target dan upaya Pemberantasan dan Pemberantasan Rabies di Pulau SAumatera Khususnya di Propinsi Sumatera Barat, serta dijalankannya program-program yang telah dibuat serta penegakan kembali peraturan peraturan yang sudah ada.
- ItemMonitoring ND - Newcastle Disease di Wilayah Kerja Balai Veteriner Bukittinggi(Balai Veteriner Bukittinggi, 2015) Martdeliza; Febrianto, Niko; Wilna S; Rahmi EP; Nurwan, Rio; Desmira; Hartini, Rina; AzfirmanSalah satu sumber protein yang cara pemeliharaannya relatif mudah, hasilnya diperoleh dalam kurun waktu yang relatif singkat adalah beternak ayam.Tetapi beternak ayam sering terkendala beberapa penyakit unggas salah satunya ND. Penyakit ND disebabkan oleh Avian Paramyxovirus type-1 (APMV-1). Di Indonesia ND masih endemis, termasuk diwilayah kerja BVet Bukittinggi (Provinsi Sumbar, Provinsi Riau, Provinsi Jambi dan Provinsi Kepulauan Riau). BVet Bukittinggi tidak punya anggaran khusus untuk melakukan surveillans ND. Untuk tetap memonitoring ND diwilayah kerja setiap sampel yang berasal dari kegiatan surveillans Avian Influenza diperiksa terhadap ND. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi gambaran penyakit ND di wilayah kerja BVet Bukittinggi. Dengan harapan data tersebut dapat dipakai oleh pihak yang berwewenang untuk memberantas penyakit ND. Dan akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.Pada Tahun 2015 sebanyak 1174 serum dari Provinsi Sumbar, 660 serum dari Provinsi Riau, 47 serum dari Provinsi Jambi dan 114 serum dari Provinsi Kepulauan Riau diuji secara serologis terhadap ND Hasilnya seroprevalensi ND Provinsi Sumatera Barat sebesar 55 %, Provinsi Riau sebesar 42 %, Provinsi Jambi sebesar 47 % dan Provinsi Kepulauan Riau sebesar 49 %. Kebanyakan masyarakat ternak sektor 4 belum memahami pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyakit ND atau jika ada yang sudah mengetahui tetapi mereka kesulitan mendapatkan vaksin, dan juga belum bisa melakukan vaksinasi sendiri. Demikian juga tentang manajemen beternak, umumnya masih perlu ditingkatkan. Sehingga masih dibutuhkan bimbingan dan kerja keras dari dinas peternakan setempat/bidang yang membawahinya
- ItemPemetaan Kasus Rabies dan Korban Gigitan Hewan Penularan Rabies di Propinsi Sumatera Barat Tahun 2016(Balai Veteriner Bukittinggi, 2017) Hartini, Rina; Fitria, Yul; Martdeliza; Susanti, Tri; Febrianto, Niko; Desmira VM; Rahmi EP; Nurwan, RioRabies adalah penyakit infeksi akut yang menyerang susunan syaraf pusat. Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang bersifat zoonosis. Peneguhan diagnosa kasus rabies dapat diketahui melalui pemeriksaan sampel otak di laboratorium. Pemeriksaan sampel otak di laboratorium BVet Bukittinggi tahun 2016 menunjukkan persentase hasil positif rabies sekitar 84%. Hewan penular rabies (HPR) yang paling sering ditemukan adalah anjing. Data kasus rabies dan korban gigitan HPR ini dikumpulkan di Seksi Informasi Veteriner dengan menggunakan program Infolab dan pengolahan datanya dilakukan dengan Program excell. Dari data ini dapat diketahui bahwa korban gigitan anjing rabies paling tinggi adalah dari kelompok umur 10-19 tahun dan korban gigitan paling banyak adalah berjenis kelamin laki-laki. Untuk lokasi gigitan, paling banyak terjadi pada daerah kaki dan tangan. Risiko manusia untuk kontak atau tergigit anjing akan meningkat sebanding dengan seberapa sering kontak atau interaksi dengan anjing. Oleh karena itu, untuk mendukung kegiatan pengendalian dan pemberantasan rabies, sangat diperlukan komitmen pemerintah dan kewaspadaan masyarakat terhadap gigitan anjing rabies sehingga diharapkan dapat menekan kejadian kasus rabies dan mengurangi kasus gigitan, terutama gigitan yang terjadi pada kelompok umur anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.