Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Rachmadi Ramli, R. S. Simatupang, Isdijanto Ar-Riza, Balittra"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    SISTEM USAHATANI LAHAN SULFAT MASAM KALIMANTAN SELATAN
    (Balittra, 1993) Rachmadi Ramli, R. S. Simatupang, Isdijanto Ar-Riza, Balittra
    Dari seluas 2juta hektar lahan sulfat masam 575.000 hektar diantaranya ada di Kalimantan. Potensi yang demikian besar perlu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama penduduk yang berdomisili dan meneari nafkah kehidupan di lahan tersebut. Lahan sulfat masam termasuk dalam katagori lahan yang bermasalah, terutama karena tingkat keasamannya yang tinggi, mengandung potensi senyawa raeun bagi tanaman,kahat unsur hara dantata airpada umumnya belum baik. Kondisi dankeadaan lahan yang demikian, menuntut para petani yang berusaha di lahan tersebut mempunyai pemahaman yang baik tentang komoditas yang sesuai dan eara budidaya yang tepat. Pada umumnya lahan sulfat masam dihuni oleh petani transmigran yang berasal dari berbagai daerah di Jawa dan Bali, sangat sedikit yang dihuni oleh penduduk lokal. Oleh karenanya eara budidaya pertanian dilahan ini relatif baru, dibanding pada lahan potensial atau lahan rawa sekalipun. Petani pada umumnya menanam padi sekali setahun menggunakan varietas lokal yang berumur dalam (8-10 bulan). Varietas padi lokal sangat adaptifterhadap kondisi lahan, tetapi potensi hasilnya rendah 1,5-2 ton per hektar. Keadaan inilah mungkin yang mendorong petani ingin menanam palawija, sayuran, tanaman keras di atas guludan, selain tentunya juga dipengaruhi dari sistem bertani di daerah asalnya masing-masing.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback