Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "RAFI AMMAR RACHMAN"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    TEKNIK PERBANYAKAN STEK MINI PADA TANAMAN KENTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT) DI SCREEN HOUSE
    (2025-08-10) RAFI AMMAR RACHMAN
    Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman hortikultura yang berpotensi besar sebagai sumber karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia (Mulyono, dkk 2017), Menurut Kurniawan dan Suganda (2014) kentang mengandung karbohidrat yang tinggi dan mengandung protein, mineral, asam amino, dan sejumlah vitamin, antara lain vitamin A, vitamin B kompleks, dan vitamin C. Selain dikonsumsi langsung, kentang juga menjadi bahan baku industri makanan olahan, perekat, tekstil, dan farmasi, menjadikannya komoditas bernilai ekonomi tinggi dan strategis dalam mendukung program diversifikasi pangan nasional. Salah satu varietas kentang unggulan yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah Granola, yang berasal dari Jerman. Varietas ini dikenal karena produktivitasnya tinggi serta memiliki ketahanan terhadap penyakit penting seperti virus PVX, PVY, dan PLRV. Namun, permasalahan utama yang menyebabkan produksi kentang di Indonesia rendah yaitu terbatasnya benih kentang yang bermutu (Rafindo et al., 2022), terutama benih G0. Terbatasnya benih kentang yang bermutu menyebabkan petani menggunakan benih lokal yang diperoleh dari hasil produksi sebelumnya. Benih lokal tersebut dapat mengalami kemunduran mutu benih bahkan cenderung tidak tahan dengan serangan penyakit (Hamdani dan Dianawati, 2020).

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback