Browsing by Author "Putri, Rahmi Eka"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemDeteksi Antibodi Rabies pada Sapi dan Kambing Kasus Gigitan HPR (Hewan Pembawa Rabies) Pasca Divaksin Rabies di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat(Direktorat Kesehatan Hewan, 2018) Fitria, Yul; Zulfanedi, Yoli; Putri, Rahmi EkaTelah terjadi gigitan anjing terduga rabies pada 16 ekor sapi dan 1 ekor kambing di Nagari Pulau Mainan, Kecamatan Koto Salak, kabupaten Darmasraya, propinsi Sumatera Barat, tanggal 17 Oktober tahun 2017. Gigitan pada daerah hidung. Pertolongan pertama pada hewan dilakukan vaksinasi dengan vaksin yang tersedia sebagai vaksin antirabies. Penyuntikan dilakukan 3 kali secara intramuskular pada hari ke 0, 7, dan 14 (sapi) sedangkan kambing 1,7 dan 14. Pengambilan serum darah dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 120. Dilakukan pengujian deteksi antibodi rabies dengan metode RFFIT (Rapid Fluorescent Foci Inhibition Test) pada seluruh sampel. Ditemukan antibodi pada sapi dengan nilai 0,5 dan >2 IU/ml. 2 ekor sapi mati 20 hari setelah gigitan dengan gejala agresif dan hipersalivasi, kambing mati setelah 23 hari pasca gigitan. Kesimpulan tindakan pada ternak pasca gigitan HPR bisa dilakukan penyuntikan Vaksin dengan suntikan pada hari 0,7 dan 14 pasca gigitan dan pengukuran titer antibodi dengan metoda RFFIT.
- ItemGambaran Serologis Antibodi Rabies dengan Beberapa Jenis Vaksin Rabies di Kabupaten Tanah Datar(Balai Veteriner Bukittinggi, 2016) Fitria, Yul; Oktavia, Vera; Putri, Rahmi Eka; Febrianto, Niko; MartdelizaProgram penanggulangan Rabies di Sumatera Barat telah dilakukan yaitu vaksinasi rutin yang dilakukan pada HPR dan eliminasi HPR liar. Pemilihan vaksin harus dipertimbangkan sesuai yang disarankan oleh OIE manual, vaksin yang dipilih harus memberikan kekebalan minimal satu tahun setelah vaksinasi. Penggunaan vaksin yang berbeda dilakukan pengukuran dengan deteksi antibodi rabies berupa ELISA, RFFIT ataupun alat ukur yang lain, sehingga akan memberikan gambaran serologis yang ditimbulkan setelah dilakukan vaksinasi. Metode sampling dilakukan dengan targeted pada HPR yang masih mungkin diambil atau dikendalikan serta terjangkau oleh petugas Dinas dengan syarat pernah dilakukan vaksinasi sebelumnya di Kabupaten Tanah Datar. Pengambilan sampel dilakukan dua kali dalam satu tahun anggaran. Hasil titer antibodi akan dianalisa berdasarkan vaksin yang digunakan dan waktu vaksin. Sample diuji dengan kit ELISA x dan RFFIT. Protektifitas yang ditimbulkan setelah vaksin rabies setelah umum 2 bulan dengan vaksin b dengan kit ELISA rabies x adalah 23%. Vaksin Rabies a masih protektif dalam waktu 1 tahun dengan kit ELISA yang masih terdeteksi dengan uji netralisasi RFFIT. Sehingga dari hasil ini diharapkan harus ada penelitian yang lebih komprehensif tentang penggunaan vaksin yang tepat dan kit ELISA yang tepat dalam pengujian dan anjing muda ras besar harus dilakukan booster vaksinasi.
- ItemMINAT PETANI DALAM PEMANGKASAN TANAMAN KOPI UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI KOPI DI KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, ) Putri, Rahmi Eka; Silalahi, Firman RL; Hasibuan, Fazwi Awi
- ItemPerbandingan Titer Antibodi Rabies Empat Vaksin Rabies pada Kelinci dengan Metode ELISA (ENZYM LINKED IMMUNO ASSAY) dan RFFIT (Rapid Fluorescent Focus Inhibition Test)(Balai Veteriner Bukittinggi, 2016) Fitria, Yul; Febrianto, Niko; Putri, Rahmi Eka; Subekti, Didik TulusPenggunaan vaksin yang benar dalam penanggulangan virus sangat penting dalam program vaksinasi. Vaksin yang benar dengan respon imun yang cepat, masa kebal yang lama akan efektif dan efisien di lapangan. Pengujian beberapa vaksin yaitu dengan 4 vaksin dengan menggunakan kelinci dalam 3 kelompok dengan perlakuan booster beberapa kali kemudian diambil sampel pada hari yang telah ditentukan hari 0, 14, 28, 35, 54. Dilakukan uji ELISA dan RFFIT. RFFIT dilakukan pada hari 35, 54 dan bulan ke 9. Empat vaksin memberikan respon yang berbeda, respon yang bagus adalah vaksin B. Penelitian ini harus dilakukan penelitian yang lebih lanjut pada anjing di lapangan.
- ItemUji Validitas RFFIT (Rapid Fluorescent Foci Inhibition Test) di Balai Veteriner Bukittinggi(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Fitria, Yul; Putri, Rahmi Eka; Febrianto, Niko; Arianti, Roza; Nurwan, Rio; Mudaris, Desmira V; Subekti, Didik TulusRFFIT (Rapid Fluorescent Foci Inhibition Test) merupakan uji netralisasi serum rabies untuk mengukur kemampuan antibodi spesifi k dan nonspesifi k rabies menghambat infeksi virus dan perkembangan virus. Penelitian terbatas ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan uji RFFIT yang dilakukan di Balai Veteriner Bukittinggi. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan serum anjing yang sudah jelas status vaksinasi. Kegiatan ini menggunakan 51 serum yang telah diketahui riwayat vaksinasi dan dilakukan pemeliharaan di kandang Hewan Coba Balai Veteriner Bukittinggi. Hasil uji validitas RFFIT di Balai Veteriner Bukittinggi adalah sensitifi tas 97,56% ( 87,15-99,94%), Spesifi sitas 90,00% (55,49%-99,75%), , Nilai Prediktif Positif 90,00%(56,23%-98,44%) dan Nilai Prediktif Negatif 90,00% (56,23%-98,44%), Nilai Akurasi 96% dan AUC 0,94 (0,833-0,986). Nilai Validitas yang dihasilkan sangat baik diatas 90,00%.