Browsing by Author "Putra, Sunjaya"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemHama Wereng Coklat (Nilaparvata lugens Stal) dan Pengendaliannya(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, 2010) Nurbaeti, Bebet; Diratmaja, IGP Alit; Putra, SunjayaUpaya dalam peningkatan produksi padi menuju swasembada beras dihadapkan pada berbagai masalah, Salah satunya adalah serangan hama dan penyakit. Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) merupakan salah satu hama utama tanaman padi di Indonesia. Hama ini cukup berbahaya, disamping dapat merusak secara langsung dengan mengisap cairan tanaman sehingga tanaman menjadi layu dan kering, dapat juga berperan sebagai vektor penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa yang mengakibatkan gagal panen.
- ItemKERAGAAN KOPI ARABIKA JAVA PREANGER DI JAWA BARAT(PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN, 2015-12) Putra, Sunjaya; Ferry, YuliusKondisi tanah yang subur dan iklim yang sesuai di sebagian wilayah pegunungan Jawa Barat menghasilkan kopi Arabika bermutu baik dan citarasa yang excellent . Pada tahun 2014 kopi Arabika asal Priangan Jawa Barat mendapat sertifikat Indikasi Geografis dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan nama Kopi Arabika Java Preanger (KAJP). Budidaya KAJP dilakukan sesuai dengan praktek budidaya yang baik (Good Agricultural Practices). Polatanam kopi Arabika yang banyak dilakukan oleh petani adalah kopi Arabika dengan sayuran. Selain itu petani menerapkan integrasi kopi Arabika dengan ternak. Pengolahan kopi Arabika menggunakan metode olah basah dengan cara giling basah dan kering. Sebagian petani KAJP sudah mulai mengusahakan kopi luwak. Kelembagaan yang terlibat dalam pengelolaan KAJP sebanyak 84 kelompok tani/Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Produk KAJP di ekspor ke berbagai mancanegara baik dalam bentuk kopi beras (greenbean) maupun kopi luwak, dengan harga premium.
- ItemKeragaan pertumbuhan beberapa varietas krisan (chrysanthemum morifolium ramat) di kabupaten sukabumi(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Putra, Sunjaya; Histifarina, Dian; BPTP Jawa BaratTerkait dengan upaya meningkatkan produktivitas dan mutu hasil diperlukan penerapan inovasi teknologi dengan mengintroduksi varietas baru secara berkelanjutan. Hingga tahun 2010 Badan Litbang Pertanian sudah menghasilkan lebih dari 31 varietas. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui keragaman sifat agronomis varietas baru krisan di Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilaksankan di Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi pada bulan Mei hingga September 2015. Bahan yang digunakan adalah 6 varietas bunga krisan diantaranya : Limeron, Kineta, Solinda Pelangi, Ririh, Kulo dan Pasopati, pupuk kandang ayam, pupuk Urea, SP36, KCL, KNO3, GA3, hormon Paclobutrazol, pupuk daun, fungisida, insektisida dll. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan varietas bunga krisan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Varietas Krisan Arosuka, Puspita Nusantara, Kusumaswasti, Kineta, Velma dan Azzura mempunyai tinggi tanaman > 70 cm termasuk kedalam grade A, Varietas tertinggi dicapai oleh Arosuka (98 cm), Puspita Nusantara (95 cm) dan terendah varietas Azzura (77,3 cm). Jumlah ruas berkisar 25-32 ruas dengan batang yang tebal dan kokoh mencapai diameter 2,1 cm untuk varietas Puspita Nusantara dan Kineta serta varietas lainnya antara 1,9 - 2 cm. Bentuk daun bulat sampai elips, terbesar pada varietas Kusuma Swasti dengan panjang 11,5 cm dengan lebar 9,25 cm dan terkecil pada varietas Azzura dengan panjang 7,25 cm dan lebar 5,5 cm. Tangkai bunga varietas Kineta mencapai 23 cm dan terpendek varietas Velma (11,75 cm). Jumlah kuntum bunga varietas Arosuka sebanyak 20 kuntum tetapi diameter bunga terkecil yaitu 3 cm dan jumlah kuntum bunga paling sedikit pada varietas Puspita Nusantara (11 kuntum).
- ItemMonograf Inovasi Teknologi Perbanyakan Bibit dan Budidaya Krisan Varietas Unggul(BPTP Jawa Barat, 2015) Putra, Sunjaya; Histifarina, Dian; BPTP Jawa BaratKrisan (Chrysanthemum morifolium Ramot) merupakan salah satu tanaman hias bernilai ekonomi tinggi. Di antara tanaman hias lain, bunga krisan dapat diandalkan untuk bersaing di era pasar global. Beragam varietas diperjual-belikan di pasar dengan variasi bunga yang sangat luas. Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp) umumnya dibudidayakan dan dikomersilkan dalam bentuk bunga potong dan tanaman dalam pot. Sebagai bunga potong Krisan digunakan sebagai bahan dekorasi dalam bentuk rangkaian besar atau jembangan bunga. Sebagai tanaman pot Krisan banyak digunakan untuk penghias ruangan loby hotel, tanaman border, maupun penghias meja ruangan kantor, restoran serta rumah tinggal. Terkait dengan upaya meningkatkan produktivitas dan mutu hasil diperlukan penerapan inovasi teknologi budidaya krisan yang tepat karena produksi bunga yang berkelanjutan dan berkualitas prima menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh produsen. Buku ini menyajikan inovasi teknologi budidaya sebagai pedoman dalam melaksanakan usahatani krisan bagi pengguna/steakholder. Inovasi teknologi budidaya krisan ini merupakan hasil kajian yang telah dilaksanakan di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat.
- ItemPanduan Metode Ubinan Padi Jajar Legowo(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, 2012) Sutrisna, Nana; Nadimin; Ishaq, Iskandar; Putra, Sunjaya; BPTP Jawa Barat
- ItemPenampilan Sepuluh Galur Harapan Padi Pada Musim Kemarau(IAARD Press, 2012-12) Putra, Sunjaya; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianBeberapa galur padi pilihan yang telah diseleksi dari hasil shuttle breeding perlu dilanjutkan pengujiannya untuk mengetahui potensi daya hasil dan memperkaya sumber keragaman genetik padi sawah spesifik Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan di Desa Nagrak Utara Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi pada MK II 2009. Jumlah galur yang diuji adalah 10 dengan 2 varietas pembanding (Dodokan dan Situ Bagendit). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan, hasil dan komponen hasil. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat 6 galur yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Keenam galur tersebut terdapat 2 galur yang hasilnya lebih dari 6 t/ha, yaitu IR77298-14-1-2-13 dan IR77298-14-1-2-10, dan 4 galur diatas 5 t/ha yaitu IR77298-12-7-17, IR81025-B-430-2, OM1490 (8), dan OM5930 (7).