Browsing by Author "Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemBEBERAPA SIFAT PENTING UNTUK PERBAIKAN VARIETAS UNGGUL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) HARTATI, Rr. Sri; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanSebagaimana halnya komoditas yang mulai dikembangkan, program pemuliaan dibutuhkan untuk mendukung penyediaan bahan tanaman yang unggul yang memiliki karakter-karakter sesuai kebutuhan. Demikian juga pada ta-naman jarak pagar yang semakin menjadi perhatian banyak pihak karena potensinya sebagai bahan bakar nabati. Bahan tanaman yang mulai dikembangkan saat ini masih terbatas dari hasil seleksi pada populasi yang ada. Meskipun populasi terpilih tersebut telah menunjukkan ”keunggulan” dibanding populasi asalnya, dengan berkembangnya tanaman, maka tuntutan untuk tersedianya varietas unggul yang memiliki sejumlah keunggulan lainnya juga akan semakin besar. Ma-kalah ini membahas beberapa sifat penting yang perlu diintegrasikan dalam program penelitian jarak pagar.
- ItemINVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) HARTATI, Sri Yuni; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor; Dono Wahyuno; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor; Elna Karmawati; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Supriyadi; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor; Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, BogorPenelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan identifikasi penyakit-penyakit pada tanaman jarak pagar di Kebun Induk Jarak Pagar (KIJP) Pakuwon, Sukabumi serta menguji efikasi beberapa minyak atsiri terhadap Rizoctonia solanacearum. Penelitian dilaksanakan di Kebun Induk Jarak Pagar (KIJP) Pakuwon, Sukabumi dan di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, Bogor pada tahun 2007. Dari penelitian ini telah ditemukan beberapa patogen yang ber-asosiasi dengan tanaman jarak pagar, yaitu penyakit embun tepung (Erysiphe jatropha), layu bakteri (Ralstonia solana-cearum), berbagai macam bercak daun (Colletotrichum sp., Cercospora sp., dan Pestalotia sp.), dan penyakit busuk ba-tang (Cordona sp.). Dari penyakit-penyakit tersebut, embun tepung dan layu bakteri merupakan penyakit yang utama. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa jenis minyak atsiri (kayu manis, daun cengkeh, serai dapur, dan adas) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Ralstonia solanacearum.
- ItemMODEL KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) WAHYUDI. Agus; Suci Wulandari; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanIndonesia bermaksud mengembangkan biofuel sebagai sumber alternatif energi yang terbarukan. Namun demi-kian, masih ada beberapa permasalahan utama yang harus diatasi, salah satunya menggunakan pendekatan agribisnis. Pengembangan agribisnis jarak pagar harus dilakukan secara horizontal, vertikal, dan terintegrasi. Pengembangan seca-ra horizontal dilakukan dengan memperbaiki kegiatan dari hulu sampai hilir dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk. Pengembangan secara vertikal dilakukan melalui jejaring kerja sama dalam upaya untuk membagi sumber daya dan risiko yang dihadapi. Semua upaya pengembangan tersebut harus dilakukan secara terintegrasi. Model yang bisa di-kembangkan berbentuk Desa Mandiri Energi atau Cluster Industri. Program Desa Mandiri Energi akan memberikan tambahan pendapatan dan kesempatan kerja bagi jutaan petani dan rumah tangga. Inti dari proyek bioenergi yang ber-kesinambungan, dalam konteks sosial, adalah apabila mereka dapat diterima dan memberikan manfaat bagi petani. Stra-tegi pengembangan agribisnis jarak pagar dilakukan dalam rangka mengoptimalkan peran dan dukungan pemerintah. Hal ini dicapai dengan menciptakan peraturan yang kondusif, memberikan dukungan dana, jasa pelayanan, dan teknolo-gi.
- ItemOBSERVASI PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) EMMYZAR; Elna Karmawati; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanPenelitian pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jarak pagar (Ja-tropha curcas L.) telah dilakukan di Kebun Percobaan Cikampek mulai dari bulan Februari s.d. September 2007. Tuju-an penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi buah jarak pagar. Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan perlakuan faktorial (2 faktor), faktor pertama (A) pupuk anorganik terdiri atas 3 taraf: A0 = Tanpa pupuk, A1 = 50 kg N/ha + 45 kg P2O5/ha + 45 kg K2O/ha, A2 = 100 kg N/ha + 90 kg P2O5/ha + 90 kg K2O/ha; faktor kedua: pupuk organik (O) terdiri atas 6 taraf yaitu O1 = tanpa pupuk organik/kontrol, O2 = pupuk kandang 2 kg/tan.; O3 = 2 kg pupuk kandang kambing/tan. + 50 g organik olah-an/tan.; O4 = 2 kg pupuk kandang kambing/tan. + 100 g organik olahan/tan.; O5 = 2 kg pupuk kandang kambing/tan. + 150 g organik olahan/tan.; O6 = 150 g organik olahan/tan. Ukuran plot 20 tanaman dengan jarak tanam 2 m x 2 m. Ran-cangan respon pertumbuhan (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun) dan produksi (jumlah tandan/tanaman, jumlah kapsul per tandan, jumlah biji per kapsul, dan berat 100 biji basah dan kering per bulan), kadar, dan volume mi-nyak. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada interaksi antar-2 faktor, demikian juga dengan masing-masing fak-tor. Namun pertumbuhan vegetatif tanaman umur 4 bulan (tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun), produksi biji, volume, dan kadar minyak pada panen pertama, tertinggi diperoleh dari tanaman jarak pagar yang diberi kombinasi pupuk A1O5.
- ItemPENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)(Bayumedia Publishing, 2008) EFENDI, Dedi Soleh; S. Taher; W. Rumini; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanUsaha tani jarak pagar dikembangkan dengan pendekatan polikultur, yaitu dengan pendekatan diversifikasi usaha tani melalui sistem tumpang sari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jarak tanam dan tanaman sela yang ideal untuk mendapatkan produksi jarak pagar yang optimal. Perlakuan dirancang dengan menggunakan faktorial. Faktor pertama jarak tanam, yaitu (J1) 1,5 m x 4 m, (J2) 1,5 m x 6 m, (J3) 2 m x 4 m, dan (J4) 2 m x 6 m. Faktor kedua jenis tanaman sela, yaitu (S1) jagung, (S2) cabe, dan (S3) kacang tanah. Perlakuan diulang tiga kali. Adapun hasil dari penelitian ini adalah jarak tanam 2 m x 4 m atau 2 m x 6 m dengan tanaman sela cabe, memberikan ruang yang cukup baik untuk pertumbuhan tanaman jarak pagar. Rata-rata hasil biji kering per pohon pada berbagai jarak tanam yang diuji secara statistik tidak berbeda nyata. Namun dihitung dari jumlah populasi per hektar, maka jarak tanam 1,5 m x 4 m, menghasilkan biji kering paling besar yaitu 1,48 ton/ha. Pertumbuhan tanaman tumpang sari jagung dan cabe yang pa-ling baik terdapat pada pertanaman jarak pagar dengan jarak tanam 2 m x 4 m dan 2 m x 6 m dibandingkan dengan ja-rak tanam lainnya.
- ItemPERAN TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN KAPAS DAN RAMI(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007) HASNAM; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Emy Sulistyowati; Nurheru; Sudjindro; Rr. Sri Hartati; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor - Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan SeratTeknologi-teknologi sudah tersedia untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha tani kapas dan rami, adopsinya dapat ditingkatkan jika dilakukan pembinaan yang intensif, peningkatan pelayanan lembaga keuangan pedesaan, dan penguatan lembaga pendukung lainnya. Dengan status benih kapas dan rami yang masih bersifat barang publik, pengadaan benih seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Untuk reformasi sistem perbenihan perlu dikembangkan suatu sistem yang melibatkan semua potensi nasional. Pengembangan kapas dan rami harus diintegrasikan dengan agro-industri dan penumbuhan industri hilirnya. Untuk itu perlu disusun rencana induk yang holistik; tanpa pengintegrasian tersebut usaha tani kapas dan rami tidak akan menarik petani, karena nilai produk primer yang semakin turun. Selain itu, perlu segera diambil langkah-langkah untuk implementasi UU no. 13/2005 dan Perpres no. 8/2005 untuk meningkatkan akses petani terhadap permodalan/dana. Perlu diambil langkah-langkah untuk mengefektifkan penyuluhan dengan meningkatkan mutu SDM, peran P4S, dan BPP; pertukaran aktivitas peneliti-penyuluh secara periodik diharapkan akan mempercepat proses alih-teknologi.
- ItemTANGGAPAN ATAS ”IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN JARAK PAGAR SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF”(Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, 2009) HASNAM; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Bogor