Browsing by Author "Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemDiversifikasi Usaha Rumah Tangga dalam Mendukung Ketahanan Pangan dan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2006-09) Saliem, Handewi P.; Sumaryanto; Hardono, Gatoet S.; Mayrowani, Henny; Bastuti P., Tri; Marisa, Yuni; Hidayat, Deri; Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianDi Indonesia, peningkatan ketahanan pangan merupakan salah satu program utama nasional. Kebijakan peningkatan ketahanan pangan yang ditetapkan dalam kerangka pembangunan nasional berimplikasi bahwa pengkajian ketahanan pangan sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan menjadi penting. Ketersediaan pangan di tingkat nasional yang cukup tidak menjamin adanya ketahanan pangan di tingkat wilayah dan rumah tangga. Ketahanan pangan dan masalah kemiskinan di suatu wilayah mempunyai sifat multidimensional yang ditentukan oleh berbagai faktor ekologis, sosial ekonomi dan budaya serta melibatkan berbagai sektor. Mengacu pada karakteristik yang beragam tersebut, maka pemecahan masalah ketahanan pangan dan penanggulangan kemiskinan wilayah harus bersifat holistik. Diversifikasi usaha rumah tangga diduga merupakan salah satu upaya strategis yang dapat dilakukan untuk memantapkan ketahanan pangan dan penanggulangan kemiskinan.
- ItemKaji Tindak (Action Research) Pemberdayaan Petani di Daerah Tertinggal(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2007-08) Basuno, Edi; Suhaeti, Rita Nur; Budhi, Gelar S.; Iqbal, Muhammad; Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianBuku “Kaji Tindak (Action Research) Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Tertinggal” merupakan peringkat 3 terbaik hasil laporan penelitian tahun 2006. Buku ini berisi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di dua lokasi, yaitu di Kabupaten Sukabumi dan Bogor pada tahun 2006. Penekanan kegiatan lebih diutamakan pada memfasilitasi penguatan modal kelompok melalui simpan pinjam dan kerjasama subkelompok peternak dengan Kampoeng Ternak, Dompet Duafa Republika. Prioritas kegiatan ditentukan dari keinginan masyarakat sendiri berdasarkan manfaat yang telah dirasakan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Walaupun perkembangannya cukup signifikan, tetapi kegiatan ini masih dihadapkan pada beberapa kendala yang secara sistematis akan diuraikan dalam buku ini.
- ItemManajemen Ketahanan Pangan Era Otonomi Daerah dan Perum Bulog(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-09) Saliem, Handewi Purwati; Purwoto, Adreng; Hardono, Gatoet Sroe; Purwantini, Tri Bastuti; Supriyatna, Yana; Marisa, Yuni; Waluyo; Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianPenelitian “Manajemen Ketahanan Pangan Era Otonomi Daerah dan Perum Bulog” merupakan salah satu dari 17 judul penelitian Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) TA. 2004 yang dibiayai oleh APBN. Laporan hasil penelitian ini merupakan laporan penelitian terbaik kedua pada TA. 2004. Penilaian dilakukan oleh Tim yang terdiri dari 3 orang staf pengajar jurusan Sosek, Faperta-IPB dan 1 orang peneliti senior PSEKP. Sebagai apresiasi, dan untuk menyebarluaskannya kepada pihak pengguna, maka PSEKP pada TA. 2005 menerbitkan laporan hasil penelitian tersebut. Saya menyampaikan selamat untuk peneliti dan semoga lebih giat lagi meningkatkan prestasinya. Memantapkan Ketahanan Pangan merupakan prioritas utama dalam pembangunan, karena pangan merupakan kebutuhan yang paling dasar bagi Sumber Daya Manusia suatu bangsa. Oleh karena itu Program Ketahanan Pangan dijadikan sebagai salah satu fokus utama kebijaksanaan operasional Pembangunan Pertanian. Dikaitkan dengan telah dilaksanakannya Undangundang Otonomi Daerah serta adanya perubahan lembaga penyangga pangan nasional dari Bulog menjadi Perusahaan Umum (Perum) Bulog. Terkait dengan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pengelolaan ketahanan pangan dikaitkan dengan era otonomi daerah dan perubahan lembaga penyangga pangan nasional dari Bulog menjadi Perum Bulog. Mengingat cakupan ketahanan pangan sangat luas, maka untuk penajaman penelitian, pangan dibatasi pada gabah/beras yang mencakup tiga aspek kajian, yaitu: (1) Kebijakan stabilisasi harga, (2) Kebijakan pengelolaan cadangan pangan, dan (3) Kebijakan penanganan kondisi darurat rawan pangan. PSEKP menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu Tim Peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai tersusunnya laporan ini. Semoga hasil studi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam upaya perbaikan pengelolaan ketahanan pangan nasional.
- ItemPandangan Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Terhadap Kinerja Kebijakan Subsidi Pupuk Selama Ini dan Perbaikannya Ke Depan(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005) Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian; Sudaryanto, Tahlim; Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianTingginya dinamika permasalahan pupu di Indonesia disebabkan karena pupuk merupakan salah satu input penting, setelah diperkenalkannya penggunaan pupuk secara intensif dalam paket teknologi usahatani mulaidari Program Inum, Insus, dan Supra Insus. Buku ini dapat dipandang sebagai upaya mendokumentasikan beragai hasil penelitian serta masukan-masukan yang telah dibeerikan PSEKP tentang permasalahan pupuk. Meskipun sampai saat ini, persoalan pupuk belum memiliki kebijakan yang stabil, namun buku ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang apa yang sudah terjadi selama ini dan masukan perbaikan ke depan.
- ItemPengembangan Kelembagaan Kemitraan Usaha Hortikultura di Sumatera Utara, Jawa Barat dan Bali(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2006-09) Saptana; Hastuti, Endang L.; Indraningsih, Kurnia Suci; Ashari; Friyatno, Supena; Sunarsih; Darwis, Valeriana; Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianPotensi produksi nasional serta peluang pasar dalam negeri dan luar negeri komoditas hortikultura semestinya dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru dalam pembangunan nasional, baik sebagai penghasil devisa, kesempatan kerja maupun peningkatan pendapatan masyarakat petani. Namun pengembangan usaha hortikultura, khususnya di kawasan sentra produksi masih dihadapkan pada beberapa kendala, seperti belum terwujudnya ragam, kualitas, kesinambungan, pasokan, dan kuantitas sesuai permintaan pasar. Buku ini mengupas secara utuh pengembangan kelembagaan usaha hortikultura di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Barat dan Bali sebagai sentra produksi hortikultura di Indonesia.
- ItemPenyusunan Bahan Advokasi Delegasi Indonesia Dalam Perundingan Multilatera(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-09) Hutabarat, Budiman; Sawit, M. Husein; Rahmanto, Bambang; Supriyati; Purba, Helena J.; Setyanto, Adi; Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianIsu perdagangan internasional dalam bidang pertanian sangat kompleks dan dinamis. Telah banyak dilakukan perundingan-perundingan baik di tingkat menteri antar negara maupun pejabat yang lebih tinggi untuk mencapai kesepakatan dalam bidang perdagangan. Namun sering kali perundingan tersebut mengalami kebuntuan. Masing-masing kelompok negara memperjuangkan kepentingan kelompoknya. Indonesia telah meratifikasi perjanjian dalam Organisasi Perdagangan Dunia/OPD atau World Trade Organization/WTO sebagai kesepakatan yang mengatur perdagangan multilateral melalui UU No.7 tahun 1944 tentang pengesahan Perjanjian Pembentukan OPD. Sebagai akibatnya, Indonesia berkewajiban menerapkan perjanjian-perjanjian OPD yang bertujuan menciptakan liberalisasi perdagangan multilateral yang adil dan terbuka. Berhubung lingkungan strategis yang terjadi di dalam dan di luar perekonomian dan politik Indonesia ini berkembang secara dinamis dan terjadwal, adalah sangat diperlukan masukan informasi dan data tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu dilakukan dan antisipasi kebijakan yang harus dirumuskan oleh para penentu kebijakan di sektor pertanian dan oleh para juru runding atau delegasi negara di berbagai forum perundingan.
- ItemPosisi Indonesia dalam Perundingan Perdagangan Internasional di Bidang Pertanian: Analisis Skenario Modalitas(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2006-09) Hutabarat, Budiman; Sawit, M. Husein; Purba, Helena J.; Nuryanti, Sri; Setyanto, Adi; Hestina, Juni; Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianBuku Posisi Indonesia dalam Perundingan Perdagangan Internasional di Bidang Pertanian (Analisis Skenario Modalitas) disusun dari salah satu laporan hasil penelitian Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) TA. 2005 yang format dan sistematika penulisannya sudah disesuaikan sehingga memudahkan bagi pembaca untuk memahami substansi yang terkandung dalam buku ini. Laporan tersebut merupakan laporan penelitian terbaik pertama dari 13 laporan hasil penelitian PSEKP. Penilaian dilakukan oleh tim yang terdiri dari 3 orang staf pengajar jurusan Sosek, Faperta-IPB dan seorang peneliti senior PSEKP.
- ItemProsiding Seminar Sosialisasi Hasil Penelitian Dan Pengkajian Pertanian(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2006-10) Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianKebutuhan Akan Teknologi Baru Dalam Bidang Pertanian Semakin Diperlukan Untuk Dapat Bersaing Dalam Era Globalisasi. Meski Diakui Bahwa Perkembangan Agriobisnis Pertanian Nasional Saat Ini Relatif Membaik ,Namun Tanpa Didukung Oleh Pengembangan Dan Penerapan IPTEK,Pembangunan Pertanian Di Indonesia Akan Tertinggal. Pengembangan IPTEK Pada Bidang Pertanian Merupakan Syarat Dalam Keberhasilan Pembangunan Pertanian.