Browsing by Author "Purwantini, Tri Bastuti"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemManajemen Ketahanan Pangan Era Otonomi Daerah dan Perum Bulog(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005-09) Saliem, Handewi Purwati; Purwoto, Adreng; Hardono, Gatoet Sroe; Purwantini, Tri Bastuti; Supriyatna, Yana; Marisa, Yuni; Waluyo; Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianPenelitian “Manajemen Ketahanan Pangan Era Otonomi Daerah dan Perum Bulog” merupakan salah satu dari 17 judul penelitian Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) TA. 2004 yang dibiayai oleh APBN. Laporan hasil penelitian ini merupakan laporan penelitian terbaik kedua pada TA. 2004. Penilaian dilakukan oleh Tim yang terdiri dari 3 orang staf pengajar jurusan Sosek, Faperta-IPB dan 1 orang peneliti senior PSEKP. Sebagai apresiasi, dan untuk menyebarluaskannya kepada pihak pengguna, maka PSEKP pada TA. 2005 menerbitkan laporan hasil penelitian tersebut. Saya menyampaikan selamat untuk peneliti dan semoga lebih giat lagi meningkatkan prestasinya. Memantapkan Ketahanan Pangan merupakan prioritas utama dalam pembangunan, karena pangan merupakan kebutuhan yang paling dasar bagi Sumber Daya Manusia suatu bangsa. Oleh karena itu Program Ketahanan Pangan dijadikan sebagai salah satu fokus utama kebijaksanaan operasional Pembangunan Pertanian. Dikaitkan dengan telah dilaksanakannya Undangundang Otonomi Daerah serta adanya perubahan lembaga penyangga pangan nasional dari Bulog menjadi Perusahaan Umum (Perum) Bulog. Terkait dengan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan pengelolaan ketahanan pangan dikaitkan dengan era otonomi daerah dan perubahan lembaga penyangga pangan nasional dari Bulog menjadi Perum Bulog. Mengingat cakupan ketahanan pangan sangat luas, maka untuk penajaman penelitian, pangan dibatasi pada gabah/beras yang mencakup tiga aspek kajian, yaitu: (1) Kebijakan stabilisasi harga, (2) Kebijakan pengelolaan cadangan pangan, dan (3) Kebijakan penanganan kondisi darurat rawan pangan. PSEKP menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu Tim Peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai tersusunnya laporan ini. Semoga hasil studi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam upaya perbaikan pengelolaan ketahanan pangan nasional.
- ItemPendekatan Rawan Pangan dan Gizi: Besaran, Karakteristik, dan Penyebabnya(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2016-08-11) Purwantini, Tri Bastuti
- ItemPotensi dan Prospek Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2016-08-11) Ashari, nFN; Saptana, nFN; Purwantini, Tri Bastuti
- ItemWilayah Rawan Pangan dan Gizi Kronis di Papua, Kalimantan Barat dan Jawa Timur(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2007-08) Ariani, Mewa; Saliem, Handewi P.; Hardono, Gatoet Sroe; Purwantini, Tri Bastuti; Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianSejak tahun 2005, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP), telah menerbitkan Buku Tematik yang merupakan Laporan Hasil Penelitian Terbaik peringkat 1 sampai 3, yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran sebelumnya. Buku Tematik diharapkan dapat dibaca oleh khalayak yang lebih luas, sehingga dari sisi format dan sistematika penulisan telah disesuaikan dengan keragaman pembacanya, agar lebih mudah dipahami. Untuk maksud tersebut, dibentuk Dewan Editor yang terdiri dari beberapa orang pakar yang kompeten dalam bidang keredaksian dan publikasi ilmiah dari Badan Litbang Pertanian maupun Institut Pertanian Bogor. Buku “Wilayah Rawan Pangan dan Gizi Kronis di Papua, Kalimantan Barat dan Jawa Timur” ini merupakan Laporan Hasil Penelitian Terbaik peringkat 2 dengan judul awal “Analisis Wilayah Rawan Pangan dan Rawan Gizi Kronis serta Alternatif Penanggulangannya”. Penelitian dilakukan sebagai respon terhadap Dewan Ketahanan Pangan dan World Food Program yang menerbitkan Peta Kerawanan Pangan Indonesia. Hasil pemetaan menunjukkan sebanyak 100 Kabupaten dari 265 Kabupaten di Indonesia tergolong rawan pangan dan gizi kronis. Hasil pemetaan dapat juga digunakan sebagai petunjuk bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan strategi mitigasi yang tepat untuk menangani kerawanan pangan kronis. Rumusan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lahan, tenaga kerja dan teknologi spesifik lokasi/wilayah untuk meningkatkan produksi pangan.