Browsing by Author "Pujiharti, Yulia"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Pujiharti, Yulia; Hafif, Bariot; Balai Pengkajian Teknologi PertanianKelapa sawit adalah salah satu komoditas untuk bahan baku industri yang akhirakhir ini dikembangkan masyarakat tani, namun produksinya masih rendah. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh petani kelapa sawit dan tingkat kelayakan usahatani kelapa sawit rakyat. Penelitian ini dilakukan di tujuh kabupaten di Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Pesawaran, Lampung Selatan, Pringsewu, Lampung Timur, Lampung Utara, Tulang Bawang dan Way Kanan. Pemilihan desa ditentukan secara sengaja (purposive random sampling) dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan desa sentra produksi kelapa sawit di masing-masing kabupaten. Penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survei di tujuh desa di tujuh kabupaten dengan total responden 114 dan data sekunder bersumber dari data Badan Pusat Statistik Lampung dan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis finansial usahatani kelapa sawit dengan menggunakan B/C (benefit cost rasio), NPV (Net Present Value) dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rata-rata umur petani responden 46,46 tahun,jumlah anggota keluarga rata-rata 2,94 orang. Usahatani kelapa sawit di Lampung memberikan nilai B/C 3,98, NPV sebesar Rp. 21.299.678,82,- dan IRR 53%, dengan demikian usahatani kelapa sawit rakyat layak untuk diusahakan.
- ItemBudidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, 2012) Nasriati; Pujiharti, YuliaAkhir-akhir ini pengunaan tanaman obat semakin meningkat, berbagai produk alami yang berasal dari tumbuhan telah menjadi komoditi komersial yang menarik bagi para pengusaha herbal. Disisi lain budidaya yang dilakukan masih sangat terbatas. salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku tanaman obat adalah dengan melakukan pengembangan budidaya di pekaragan rumah. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, perlu dilakukan pengelolaan yang baik, mulaidari kesiapan lahan, benih hingga cara penanganan panen.
- ItemPeluang Gapoktan sebagai Produsen Benih Padi Sawah di Prima tani Kabupaten Tulang Bawang(BPTP Jambi, 2008) Pujiharti, Yulia; Mulyanti, Nina; Hadipurwanta, Jamhari; BPTP JambiKesediaan benih varietas unggul bermutu atau bersertifikasi sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan pembinaan kepada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Pulung Makmur untuk menjadi produsen benih pada umumnya khususnya untuk padi sawah varietas unggul baru (VUB) yang sesuai dengan agroekosistem setempat. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peluang Gapoktan menjadi produsen benih. Varietas unggul baru yang dicoba untuk dikembangkan di Kabupaten Tulang Bawang adalah Mekongga dan Batang Piaman. Kedua varietas tersebut mendapat sertifikasi benih dari BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Provinsi Lampung. Berdasarkan agroekosistem, kebutuhan benih dan kemampuan petani, Gapoktan Pulung Makmur mempunyai peluang yang cukup besar untuk menjadi produsen benih di Kabupaten Tulang Bawang, terutama untuk varietas unggul baru yang belum dipasarkan secara komersil (belum ada produsen benih baik swasta atau BUMN yang memasarkan). Sistem pemasaran dapat dilakukan melalui kelompok atau melalui kios. Gapoktan dapat terus bekerja sama dengan BPTP Lampung untuk memperkenalkan benih padi VUB kepada masyarakat tani.
- ItemPemberian Jerami Padi Fermentasi dan Hijauan Rumput pada Sapi dengan Penambahan Konsentrat di Musim Kemarau(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Hevrizen, Reli; Basri, Elma; Pujiharti, Yulia; Suretno, Nandari Dyah; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPenelitian pemberian jerami padi fermentasi bertujuan untuk mengetahui potensi jerami padi sebagai pakan sapi dan perbandingan respon pertambahan berat badan sapi di musim kemarau yang diberikan pakan berbasis jerami padi fermentasi dan rumput segar dengan penambahan level konsentrat. Lokasi penelitian dilakukan di Kelompok Tani Harapan Jaya Desa Poncokrisna, Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran pada bulan Januari-Desember 2015 dengan lama penelitian selama 60 hari. Bahan penelitian menggunakan Sapi Peranakan Onggole (PO) jantan berumur 1,5-2,5 tahun sebanyak 28 ekor. Perlakuan menggunakan 7 (tujuh) jenis pakan yaitu Jerami fermentasi + 1 kg konsentrat (A); Jerami fermentasi + 2 kg konsentrat (B); Jerami fermentasi + 3 kg konsentrat (C) ; Rumput segar + 1 kg konsentrat (D); Rumput segar + 2 kg konsentrat Jerami fermentasi + 3 kg konsentrat (E); Rumput segar + 3 kg konsentrat (F); dan Kontrol (G). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan jerami fermentasi + 2 kg konsentrat (B) mampu meningkatkan pertambahan berat badan harian tertinggi diantara perlakuan lainnya yaitu 0,55 kg dengan capaian keuntungan Rp. 8.832/ekor/hari. Produksi jerami padi diprediksi mampu memenuhi kebutuhan pakan sebanyak 63% populasi sapi pertahun dan dapat mengantisipasi minimnya ketersediaan pakan sepanjang bulanbulan kering di Wilayah Kecamatan Negeri Katon.
- ItemPengaruh Protein Hidrolisat Terhadap Pertumbuhan Setek Lada(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 1990) Pujiharti, Yulia
- ItemPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAMPUNG SELATAN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Mulyanti, Nina; Pujiharti, Yulia; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPengkajian dilaksanakan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah dengan varietas pembanding Mekongga dan 99. Dilaksanakan pada bulan Mei – September 2014 di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, pada lahan seluas 1 ha. Pupuk yang diberikan per unit adalah: 150 kg/ha urea, 450 kg/ha NPK Phonska, 2.000 kg/ha pupuk kandang. Sistem tanam yang digunakan adalah model legowo 4:1 dengan jarak tanam (30 cm × 15 cm) × 50 cm. Pengamatan yang dilakukan dan data yang dikumpulkan adalah komponen pertumbuhan (Tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif per rumpun) dan komponen produksi (Panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot 1000 butir gabah, produksi ubinan per ha gabah kering panen dan produksi per ha GKP) yang masing-masing dilakukan 1 bulan sekali. Dalam pengkajian ini digunakan rancangan acak kelompok dengan 6 orang petani sebagai ulangan. Sebagai perlakuan adalah lima varietas padi terdiri dari, 3 VUB (Inpari 10, 18 dan 19) dan 2 varietas pembanding yaitu, Varietas Mekongga dan 99. Data yang dikumpulkan dianalisis secara sidik ragam dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf selang kepercayaan 5 %. Hasil kajian menunjukkan, keragaan tanaman tertinggi terdapat pada Varietas Inpari 10 (101,63 cm), sedangkan yang terendah varietas 99 (90,03 cm). varietas Mekongga mempunyai anakan produktif terbanyak (32 anakan per rumpun) dan yang terendah pada Inpari 19 (19,83 anakan per rumpun). Produksi gabah kering panen pada VUB, Inpari 19 mampu berproduksi 6,066 ton/ha GKP, namun Inpari 10 dan Inpari 18 hanya berproduksi masing-masing 4,769 ton/ha dan 4,025 ton/ha GKP. Sedangkan Mekongga dan 99 sebagai varietas eksisting secara berturut-turut mampu berproduksi 6,035 ton/ha dan 6,067 ton/ha GKP.
- ItemPROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PETANI TERHADAP PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Zahara; Pujiharti, Yulia; Silalahi, Marsudin; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianVarietas unggul merupakan salah satu faktor utama dalam meningkatkan produksi beras, sedangkan meningkatkan minat petani untuk menggunakan varietas unggul sangat sulit. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan pengkajian untuk mengetahui proses pengambilan keputusan dan faktor-faktor yang mempengaruhi dan berkorelasi terhadap minat petani pada penggunaan varietas unggul padi. Pengkajian dilakukan dari bulan November sampai Desember 2013 di tiga desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Lampung selatan, yaitu Desa Rawa Selapan, Kecamatan Candipuro, Desa Mekar Sari, Kecamatan Way Sulan dan Desa Serdang Kecamatan Tanjung Bintang. Pengkajian ini dilakukan dengan metode survei dan responden ditentukan dengan purposive random sampling, total responden 45 petani yang mewakili ekosistem padi rawa, sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik responden, proses pengambilan keputusan, dan minat petani terhadap penggunaan varietas unggul padi. Data karakteristik responden, proses pengambilan keputusan untuk menggunakan varietas unggul padi dianalisis secara deskriptif. Data minat petani dianalisis dengan menggunakan regresi logistik dan korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan minat petani dengan umur, pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan, saran penyuluh, musim, produksi dan umur tanaman. Karakteristik responden dianalisis menggunakan analisis cluster untuk mengelompokkan responden berdasarkan kesamaan karakteristiknya. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa varietas unggul sangat penting dan diharapkan mampu memberikan hasil panen yang tinggi. Sumber yang terpercaya untuk memperoleh informasi tentang varietas unggul adalah dari penyuluh pertanian. Setelah mendapatkan informasi tentang varietas unggul, petani melakukan evaluasi dengan mempertimbangkan faktor-faktor : umur genjah, ketersediaan benih, produksi dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Keputusan petani adalah membeli dan menanam padi Varietas Ciherang (44,4%), Inpari (42,2%), Inpara (4,4%). Sebelum membeli benih padi, petani telah merencanakan varietas padi yang akan ditanam dan benih dibeli di toko pertanian dengan alasan mutu benih terjamin. Hasil evaluasi menunjukkan petani puas dengan benih yang dibeli dan jika harga benih meningkat, mereka tetap membeli. Petani yang berminat menggunakan varietas unggul padi sebanyak 82,2% dan tidak berminat 17,8%. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani untuk menggunakan varietas unggul padi adalah saran dari Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) , pendidikan dan produksi sedangkan variabel yang berkorelasi signifikan dengan minat adalah saran PPL.
- ItemTeknologi Budidaya Nilam(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Pujiharti, Yulia; Mustikawati, Dewi Rumbaina; SlametoTanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan minyak nilam (“patchouly oil”). Minyak nilam banyak dipergunakan dalam industri kosmetik, parfum, sabun, dan industri lainnya. Dengan berkembangnya pengobatan aromaterapi, minyak nilam selain sangat bermanfaat untuk penyembuhan fisik juga mental dan emosional. Manfaat lainnya, minyak nilam bersifat fixatif (yakni bisa mengikat minyak atsiri lainnya) yang sampai sekarang belum ada produk substitusinya (pengganti). Produk yang dihasilkan dari usahatani nilam adalah terna (daun dan ranting). Melalui proses penyulingan dihasilkan minyak nilam. Dalam proses penyulingan tersebut dihasilkan limbah berupa ampas penyulingan minyak. Ampas ini dapat digunakan sebagai mulsa untuk mengembalikan lahan ke kondisi semula (virgin soil).
- ItemTeknologi Budidaya Padi(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Pujiharti, Yulia; Barus, Junita; Wijayanto, Bambang; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianSelama ini produksi padi nasional masih mengandalkan sawah irigasi, namun ke depan bila hanya mengandalkan padi sawah irigasi akan menghadapi banyak kendala. Hal tersebut disebabkan banyaknya lahan sawah irigasi subur yang beralih fungsi ke penggunaan lahan non pertanian, tingginya biaya pencetakan lahan sawah baru dan berkurangnya debit air. Dilain pihak lahan kering tersedia cukup luas dan pemanfaatannya untuk pertanaman padi gogo belum optimal, sehingga ke depan produksi padi gogo juga dapat dijadikan andalan produksi padi nasional. Salah satu strategi dalam upaya pencapaian produktivitas usahatani padi adalah penerapan inovasi teknologi yang sesuai dengan sumberdaya pertanian di suatu tempat (spesifik lokasi). Teknologi usahatani padi spesifik lokasi tersebut dirakit dengan menggunakan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).